Setelah berjalan sekitar kurang lebih 10 menit, keduanya memilih mampir di sebuah toko kecil yang bertuliskan "TOKO OLEH-OLEH" pada papan yang menempel di dinding bangunan itu."Ada apa? Ayo masuk." Taehyung menatap heran ke arah Lily yang hanya diam di belakangnya.
Mata perempuan itu naik turun memperhatikan seluruh bagian luar toko dari atas sampai bawah. "Apa yang kau harapkan dari bangunan tua ini? Ingin melihatku mengenakan baju bertuliskan i love xxxx city, huh?" sarkas Lily dengan satu alis yang terangkat.
"Sudahlah, beri tahu saja dimana mobilmu. Aku akan mengambil pakaianku sendiri," gerutu Lily sambil menyodorkan tangan, meminta kunci pada Taehyung.
Melihat raut wajah yang semakin memburuk tersebut, lelaki itu hanya bisa menurut. "Baiklah," katanya sembari merogoh saku celana dan mengeluarkan benda kecil berbentuk kotak itu.
"Ehm.. "
"Kenapa lagi?" tanya Lily, merasa jengkel.
Taehyung melirik beberapa pedagang di dekat mereka. Ia pun menuju ke salah satu yang paling dekat. "Saya beli yang ini," katanya ketika menarik salah satu kain pantai yang dijual seorang ibu pedagang.
Lelaki itu mengeluarkan satu lembar uang bernilai besar dari dompetnya dan membayar, kemudian langsung pergi tanpa mengambil kembaliannya.
"Untuk apa kau membeli itu?" Lily bertanya heran, namun masih kesal. Taehyung sangat ribet pikirnya.
"Untuk apa? Tentu saja untuk kau pakai."
Lily membuang muka, "Tidak mau. Aku nyaman dengan bikini ini. Kau akan membuatku terlihat tidak menarik dengan kain itu."
Taehyung menarik napas panjang. "Apa susahnya menurut pada kakakmu ini, hmm..?" katanya membujuk, berharap Lily mau menurut. Dia tau perempuan itu sangat keras kepala, tapi dia sendiri benar-benar tidak tahan lagi dengan mata-mata para keparat yang lewat--yang menjadikan body sexy Lily sebagai tontonan. Menjadikan mahkluk manis dengan body aduhainya ini bahan khayalan untuk fantasi liar mereka.
Dari sekian banyaknya perempuan berbikini di sini, Lily memang salah satu yang menarik perhatian. Bukan hanya karena tubuhnya yang menggoda iman, tapi juga karena parasnya yang cantik dan auranya yang kuat.
Entah aku harus bersyukur atau tidak memiliki calon adik sepertimu Ly.. batin Taehyung, sedikit terbawah suasana.
"Orang tua kita bahkan belum menikah," timpa Lily tiba-tiba yang membuat lelaki di depannya sedikit terkejut.
Mendengar jawaban itu, entah mengapa malah membuat Taehyung bersemangat. Ia berjalan mendekati perempuan di hadapannya tersebut dengan seulas senyum misterius yang membuat wajahnya semakin menawan, namun herannya tidak sampai membuat Lily berdebar-debar.
"Ya. Kau benar. Dan oleh karena itu kau akan membuat hal ini menjadi lebih mudah."
Lily mendengus kasar. "Bicara yang jelas. Aku tidak mengerti maksud ucapanmu itu."
Sebelum Lily semakin mengomel--dengan gerakan yang secepat kilat, Taehyung telah berhasil menggendong tubuh ramping Lily tanpa permisi. Ia menaruh perempuan itu pada salah satu bahunya yang kekar.
"Hei! Kau gila ya?! Turunkan aku sekarang, Tae!" Lily memberontak. Ia memukul-mukul punggung lelaki tampan bertubuh indah yang sempat tenggelam tersebut sambil marah-marah. Tidak habis pikir dengan tingkah calon kakaknya yang satu itu.
"Ssstt... " Taehyung menaruh satu telunjuknya di depan bibir yang sudah lama tidak dimanjakan oleh perempuan mana pun itu, lalu berucap dengan tenang, "Perlu kau tahu Ly, aku orangnya tidak suka dibantah," lanjutnya dingin, tanda tak senang. Ah, ke mana Taehyung yang ceria, asik, dan senang bercanda ini?
KAMU SEDANG MEMBACA
Yummy!
FanfictionKarena alasan tidak setuju Papanya menikah lagi, Lily seakan cuek dan masa bodoh dengan kejadian apapun yang menimpa mereka bahkan jika itu disebabkan oleh dirinya sendiri. Dia dan dua saudara barunya. "Kalau di antara mereka ada yang jatuh, itu sa...