2

3.3K 341 27
                                    


Setelah tanpa sengaja mengajukan peperangan dengan calon saudara barunya, Jungkook bergegas turun kembali ke ruang makan. Setibanya di sana, Jungkook langsung menarik dan duduk di kursinya kembali. Dia hanya duduk diam sembari memandangi camilan berbentuk kue-kue kecil yang baru saja dihidangkan Charlie di atas meja, tepatnya diletakkan di depannya.

Bentuk dan tampilannya yang begitu menggugah selera itu seakan menghipnotis Jungkook untuk menyicipinya. Namun sayangnya kue-kue itu masih belum cukup membuat Jungkook tertarik. Laki-laki itu masih lebih tertarik dengan perbincangan yang terjadi antara dia dan Lily beberapa saat yang lalu.

Sangat di luar dugaan.. gumam Jungkook dalam hati.

Jungkook tak menyangka perawakannya yang kelihatan manis, kalem, dan lugu itu ternyata hanyalah topeng belaka untuk menyembunyikan sifat aslinya yang berbanding jauh dari topeng yang dikenakannya. Di pikiran Jungkook, Lily seperti serigala berbulu domba atau malah lebih. Mudah-mudahan sih tidak, karena jika iya, lelaki itu yakin hal tersebut akan menyebabkan masalah yang besar. Entah apa yang membuat Jungkook bisa menduga-duga seperti itu, jawabannya akan dia temukan nanti.

"Kalau tidak mau memakannya, lebih baik dikasihkan ke aku saja," ujar Taehyung tiba-tiba seraya mengambil piring berisikan camilan yang ada di depan adiknya untuk dimakan sendiri.

Melihat Jungkook tak memberikan respon apapun, Taehyung kemudian melambai-lambaikan telapak tangannya di depan wajah lelaki itu sambil berujar, "Ck! Malah menghayal. Beneran tidak mau dimakan?" tanya Taehyung memastikan karena heran mengapa Jungkook bisa dengan mudahnya mengabaikan kue-kue yang begitu lezat tersebut.

"Tidak. Kau ambil saja semuanya, kan ini memang untuk dimakan bersama," balas Jungkook.

Apa dia tidak tahu kalau Charlie membagikan camilan untuk setiap orang masing-masing? Tanya Taehyung dalam hati. Entah apa yang sedang dipikirkan adiknya sampai menjadi tak fokus Taehyung tidak peduli, yang jelas kue-kue enak itu jadi miliknya semua.

"Nah iya. Ini memang untuk dimakan bersama," sambung Taehyung lagi, mengulangi kalimat Jungkook. Selagi kesempatan masih terbuka lebar, pemuda tersebut dengan tak sabaran memindahkan seluruh kue yang ada pada piring camilan Jungkook ke atas piring camilannya. Ah tidak, Taehyung langsung menyusun piring camilan Jungkook ke atas piring camilannya yang sudah bersih tak bersisa.

"Ke mana ibu dan Charlie?" sadar Jungkook saat tak mendapati kedua orang tua itu di meja makan. Apa menghayalnya separah itu ya? Sampai-sampai tak menyadari kondisi sekitar?

"Pergi membuat anak," balas Taehyung asal yang memancing emosi adiknya.

"Cari mati, hah!?" kesal Jungkook.

"Cari kekasih, iya," balas Taehyung, tak terpancing dengan nada bicara Jungkook yang meninggi.

"Aku bertanya serius, Tae!"

Taehyung tertawa keras, nampak puas sekali sudah menggoda Jungkook. Inilah mengapa meledek adiknya adalah salah satu hobi yang menyenangkan untuk Taehyung. Jungkook sangat mudah terpancing. Emosi lelaki itu susah dibuat santuy. Pokoknya Taehyung tak pernah gagal soal membuat adiknya menjadi naik pitam dan dia menyukainya.

"Jadi orang jangan terlalu serius, tidak bagus. Kaku. Susah dapat teman nanti," ceramah Taehyung sambil asik menikmati camilannya. Sedangkan Jungkook, lelaki itu malah memutar bola matanya malas, menolak mendengar nasihat kakaknya.

"Aku tidak tahu kenapa orang menyebalkan sepertimu masih hidup di dunia ini."

"Aku tampan, makanya tidak boleh dimusnahkan," ucap Taehyung dengan percaya dirinya. Tentu saja dia percaya diri, laki-laki Playboy kan memang seperti itu. Suka sekali membanggakan diri sendiri, narsis, dan suka tebar pesona! Kalau masih kurang silahkan ditambah sendiri.

Yummy!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang