Daripada alarm, cahaya mentari ternyata lebih ampuh mengusik tidur lelap seorang Jungkook. Ingin rasanya ia bangkit lalu menarik tirai jendela kamar agar menghalangi masuknya sinar sang surya---kalau saja ia lupa tentang rencanannya mengantar Lily ke kampus."Eunghh~" Jungkook melenguh panjang. Tubuhnya berguling ke kanan dan ke kiri sambil meregangkan seluruh badan.
Matanya mengerjap-ngerjap imut bak anak kecil sembari mengumpulkan nyali untuk menuju ke kamar mandi. Entah mengapa agak sulit untuknya langsung bangun dan pergi ke sana. Cukup lama ia terdiam, membuatnya hampir tertidur lagi. Sempat hilang juga niatnya untuk lekas bersiap-siap kala mengingat bahwa pengatur air panas pada kamar mandinya sedang tidak berfungsi alias rusak.
"Ayolah, Jung~ jangan biarkan bajingan itu mendahuluimu!" kata Jungkook, menyemangati diri sendiri. Berusaha mengusir jauh rasa malas yang mencoba menghalangi niatnya.
Ting!
Jungkook meraih gawainya di atas nakas lalu membaca sebuah pesan yang tertera pada lock screen..
Siluman monyet :
Aku duluan ≧▽≦
Lelaki bergigi kelinci itu pun sontak melompat dari ranjangnya ketika membaca pesan yang masuk tersebut. Oh, tidak! Sepertinya ia akan kalah lagi dari Taehyung. Tidak-tidak.. tidak boleh! Jungkook sudah menguatkan tekadnya untuk menjauhkan Taehyung dari Lily. Oleh karena itu, tanpa membalas pesan kakaknya terlebih dahulu, Jungkook langsung bergegas menuju ke kamar mandi dan bersiap-siap secepat mungkin.
***
"Roti lapis dengan isi dagingnya sudah siap!" seru Alice dari dapur, penuh antusias seraya berjalan mendekat ke meja makan sambil membawa nampan penuh makanan.
Melihat wanita tersebut menyiapkan sarapan sendiri, Lily berinisiatif membantu. "Biar aku yang mengambil susu dan kopinya," ucap Lily.
"Terima kasih, sayang," balas Alice kemudian mengusap kecil surai panjang perempuan muda itu.
"Tumben sekali Jungkook belum bangun. Biasanya dia yang lebih dulu berada di dapur dibandingkan aku," kata Alice sebelum menarik salah satu kursi dan duduk di samping calon suaminya.
"Mau kupanggilkan?" tawar Charlie.
"Tidak perlu. Kau harus segera menghabiskan sarapanmu supaya tidak terlambat, sayang." Satu kecupan penuh cinta didaratkan pada bibir Charlie. Lily yang melihat momen manis di pagi hari itu hanya memutar bola matanya malas. Sepertinya kedua orang tua itu lupa akan keberadaannya.
Double Kim cepatlah turun! Jangan biarkan aku jadi obat nyamuk sendirian di sini! Jerit Lily dalam hati.
Tak lewat beberapa menit usai permohonan Lily tersebut, seseorang pun turun dari kamarnya dan ikut bergabung di ruang makan.
"Pagi semuanya!" Taehyung berjalan menuju meja makan dengan wajah yang berseri-seri. Sepertinya mood laki-laki itu sedang bagus. Apa dia memenangkan sebuah lotre? Tidak-tidak. Ini pasti karena dia lebih dulu siap daripada Jungkook.
"Ayo lekas duduk, Nak. Ibumu sudah menyiapkan sarapan yang lezat," ajak Charlie.
Taehyung tersenyum mengiyakan.
"Aku antar, ya?" bisiknya pelan pada Lily sembari menarik kursi di samping perempuan tersebut.
"Habiskan saja makananmu, aku tidak ingin terlambat," balas Lily sebelum memasukkan potongan roti yang telah ia iris kecil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yummy!
FanfictionKarena alasan tidak setuju Papanya menikah lagi, Lily seakan cuek dan masa bodoh dengan kejadian apapun yang menimpa mereka bahkan jika itu disebabkan oleh dirinya sendiri. Dia dan dua saudara barunya. "Kalau di antara mereka ada yang jatuh, itu sa...