3

2.7K 312 14
                                    


Sepanjang hari ini Lily sudah berjanji pada papanya untuk tidak kemana-mana. Dia akan menjadi anak rumahan demi menyambut kepindahan calon anggota keluarganya yang baru. Hhh.. atas nama kejujuran Lily berani sumpah bahwa hal ini cukup berat bagi dia yang merupakan seorang social butterfly.

Namun, menjadi extrovert bukan berarti Lily tidak betah di rumah. Dia nyaman juga berdiam diri lama, toh rumahnya kan bagus dan mewah. Hanya saja Lily lebih senang menghabiskan waktu di luar, karena dia ingin berkumpul dengan kawan-kawannya. Jalan-jalan, berpesta, atau sekadar nongkrong, Lily pokoknya sangat menghargai waktu yang dia habiskan bersama mereka.

Sebagai anak tunggal, bukan rahasia lagi kalau mereka sering merasa kesepian. Fakta inilah yang menjadi faktor pendukung. Tidak hanya itu, dia juga tipe yang suka berpetualang atau mencoba hal-hal yang baru. Yeah.. mengexplore dunia lah intinya.

Air yang tadinya dingin kini mulai menghangat membuat Lily menatap langit yang dia sadar berjalannya waktu semakin memanas dan terik. Matanya menyipit akibat silau. Tidak mau kulitnya semakin terbakar, dia yang tengah berenang itu bergegas menepi ke bagian yang tidak terkena panas matahari kemudian memutuskan keluar dari kolam.

Dengan keadaan yang bercucuran air, Lily berjalan dengan elegannya ke arah bathrobe berwarna putih yang tergeletak di atas sebuah meja di dekat situ. Tubuhnya yang melenggak-lenggok sukses memancing pikiran mesum dua kakak-beradik lainnya. Gerak-geriknya yang tengah mengenakan jubah mandi tersebut, nampak lambat dalam pandangan dua laki-laki yang tak jauh dari perempuan itu.

Lily kemudian menyibakkan rambutnya ke samping sebelum akhirnya memeras rambut panjangnya yang masih bercucuran air. Tanpa dia sadari, tingkahnya ini membuat pikiran kotor dua insan yang tengah menontonnya dari bagian rumah yang lain menjadi semakin liar. Dasar laki-laki!

"Kapan kalian sampai?" tanya Lily kepada Jungkook kala mendapati lelaki itu ketika baru masuk ke dalam rumah.

"....."

Tidak ada respon, lelaki tampan tersebut hanya menatapnya diam kemudian berlalu begitu saja. Meninggalkan Lily yang mematung di tempatnya sembari tertawa sinis dalam hati melihat punggung Jungkook yang semakin menjauh lalu hilang di balik dinding. Satu alisnya terangkat, dia tak habis pikir mengapa semesta mempertemukannya dengan lelaki semacam itu. Menyebalkan, dingin, sok misterius juga.

Cih! Masih beruntung dia dikaruniai wajah yang tampan, kalau tidak, jangan harap ada perempuan yang mau dengannya!

Lily yang sebal itu pun langsung pergi juga. Dia harus berganti pakaian lalu mengecek gawainya. Dia belum memberi kabar sama sekali kepada kawan-kawannya. Mereka pasti sudah memenuhi kotak pesan Lily dengan pertanyaan seputar keberadaannya di waktu weekend ini.

And.. Yup! Benar saja, saat perempuan yang sudah bersih dan wangi namun masih dengan crop top dan panty yang melekat di tubuhnya menyalakan HP, dia langsung disambut dengan pesan beruntun yang dikirim Rose, Selena, bahkan Liam!

Owh! Liam~

Lily senang bukan main. Entah apa yang dia perbuat sehingga mendapat karma baik ini. Tidak pernah menyangka salah satu laki-laki populer di kampusnya mengirimi dia pesan.

"Dari mana dia dapat nomorku?" Lily berbicara dengan dirinya sendiri sambil senyam-senyum ala-ala bucin. Ia menghempaskan tubuhnya ke ranjang, hendak membaca pesan-pesan yang ada namun yang pasti pesan dari Liam lah yang dia buka lebih dulu.

Hei, ini Liam. Orang tuaku sedang dalam perjalanan bisnis dan Aku akan mengadakan pesta malam ini. Aku harap bisa menikmatinya denganmu.

Yummy!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang