-------- ◇ --------
"Ayo bangun,"
"Ah iyaa," jawabku sambil memegang tangan lelaki itu.
"Ayo gue anterin ke uks dulu deh.." pinta lelaki itu.
Aku merasa sangat risih karena semua sorot mata tertuju kepada kami. Oleh karena itu, aku menolak ajakan dari lelaki itu.
"Eh ga usahh, nanti pusingnya hilang sendiri kok." tolakku dengan menyungginkan senyum.
"Beneran nih ? takutnya nanti pas di jalan lo tiba - tiba pingsan lagi,"
"Iyaa beneran gapapa, ojol gue juga udah ada di depan gerbang sekolah kok, btw gue duluan ya." jelasku dengan tersenyum sambil berlalu pergi meninggalkan lelaki itu.
"Yaudah deh, hati - hati yaa !! btw nam-" ucapan lelaki itu terpotong karena melihat aku sudah pergi meninggalkan dia.
Lelaki tersebut langsung kembali ke lapangan dan melanjutkan aktivitasnya.
Saat sedang berjalan aku di hampiri oleh teman baruku yang bernama Jelita.
"MARAAA !!" teriak Jelita yang berlari menghampiri diriku.
"hahaha... ada apa Jell ? lo ga usah teriak juga kali," jawabku sambil terkekeh melihat temannya itu.
"Gilaa lo tadi sama kak harsa ngapainn ??" tanya Jelita dengan antusias.
"Tadi tuh gue kena pukulan bola basket punya dia, terus gue di bantuin deh sama dia.." jelasku.
"Oalahh, btw lo ga tau diaa, Mar ?" tanya Jelita.
"Ga tau, emang dia siapa ?" jawabku dan bertanya kembali kepada Jelita.
"Dia itu Harsa Sadawira cowo paling ganteng di sekolah kitaa dan asal lo tau dia itu famous banget anjrrr," jelas Jelita dengan antusias.
"WAHHH... pantesan tadi orang - orang pada ngeliatin gue kek gitu banget"
"Iya lahh, fans dia banyak banget woii," ucap Jelita.
"Iya, keliatan banget dari sorotan mata orang yang tadi ngeliatin gue sama kak Harsa,"
"Nah kan, btw Mar gue duluan yaa," ucap Jelita berlalu pergi dan melambaikan tangan ke arahnya.
Aku membalas lambaiannya dan menghampiri ojol yang tadi sudah aku pesan.
"Ini atas nama Amara ya ?" tanya pengemudi ojol kepadaku.
"Iya pak benar,"
"Alamatnya sudah benar yaa, ini neng pake dulu helm nyaa.." sambil memberikan helm kepada Amara.
Aku mengangguk dan memakai helm yang diberikan oleh pengemudi ojol itu.
"Oh ya kenapa tadi pagi ga nyuruh ojol yang gue naikin turun di depan gerbang aja yaa.. kalau tadi pagi kek gini kan gue gabakalan berantem sama tu cowo tengil," batinku menyesal akan tindakannya di pagi hari tadi.
Saat dalam perjalanan, aku langsung memakai earphone milikku dan bersenandung kecil. Tiba - tiba saja aku kepikiran dengan lelaki yang menolongku tadi.
"Ga nyangka gue bisa dibantuin sama pangeran di sekolah ini, hari ini gue ngerasa lagi jadi tokoh wattpad deh," gumamku dengan penuh kagum terhadap lelaki tersebut.
Aku tersenyum dan bersenandung kecil karena merasa sangat senang bertemu dengan lelaki tampan seperti Harsa.
Sesampainya di Rumah, aku langsung turun dari ojol yang aku tumpangi dan membayar pengemudi ojol tersebut.
"Pak ini uangnya, kembaliannya buat bapak aja ya,"
Pengemudi ojol tersenyum dan mengucapkan terimakasih kepadaku.
Aku mengangguk dan tersenyum kepada pengemudi ojol itu.
Lalu, aku memasuki rumah yang bisa dibilang cukup megah itu. Dan saat kakiku melangkah masuk, terdapat seorang wanita cantik yang sedang menonton berita di televisi.
"Assalamualaikum mamaa !" salamku saat memasuki rumah megah itu.
Ya betul sekali, perempuan yang sedang menonton berita di televisi itu adalah mamanya. Perempuan itu sudah memasuki kepala 4, namun ia masih terlihat sangat awet muda. Dapat dibilang Amara dan mamanya terlihat seperti adik - kakak.
Mamanya menjawab salam anak gadisnya itu..
"Waalaikumsalam sayang, anak mama yang cantik ini udah pulang, gimana hari pertama di sekolah ?"
"Baik - baik aja kok, maa." jawabku sambil mencium tangan mamanya.
"Alhamdulillah bagus deh kalau begitu.." jawabnya sambil mengusap surai hitam anak gadisnya itu.
-------- ◇ --------
Harsa Sadawira
most wanted, kapten basket, famousHaiii jangan lupa untuk vote, komen dan share ke teman - teman kalian yaa !!
kasii kritsar juga, terimakasih.semoga hari kalian menyenangkan ya !!
tbc..
KAMU SEDANG MEMBACA
ADICHANDRA
Fanfiction[ Sebelum membaca alangkah baiknya untuk follow terlebih dahulu ] "𝘐𝘬𝘩𝘴𝘢𝘯 𝘈𝘥𝘪𝘤𝘩𝘢𝘯𝘥𝘳𝘢 𝘠𝘶𝘥𝘩𝘪𝘴𝘵𝘪𝘳𝘢, 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘣𝘢𝘨𝘢𝘪𝘬𝘢𝘯 𝘳𝘦𝘮𝘣𝘶𝘭𝘢𝘯 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘴𝘦𝘭𝘢𝘭𝘶 𝘮𝘦𝘯𝘺𝘪𝘯𝘢𝘳𝘪 𝘮𝘢𝘭𝘢𝘮 𝘬𝘶 𝘥𝘢𝘯 𝘴𝘦𝘭𝘢𝘭𝘶 𝘮𝘦𝘮...