happy reading....
-------- ◇ --------
"Oh ya Ma, papa belum pulang ya ?" tanyaku sambil duduk di samping wanita paruh baya itu.
"Iya sayang, papa belum pulang, kamu kangen ya sama papa ?"
"Iya ma, aku kangennn bangett sama papa, aku kangen quality time sama kalian," jelasku dengan rasa rindu yang teramat dalam kepada papa.
"Sabar yaa, papa kan kerja untuk kita juga, jadi kalau nanti kerjaan papa sudah selesai, kita akan quality time lagi dan pergi ke tempat yang Amara mau," jelas Mama Amara dengan menyunggingkan senyum manis persis seperti senyum Amara.
"Beneran yaa ma.." ucapku dengan jeda "Yauda kalau gitu aku ke kamar dulu yaa," pintaku sambil mencium kedua pipi Mamanya.
"Iya sayang," jawab mamanya.
Aku beranjak dari sofa, lalu menaiki anak tangga satu persatu. Aku pun tiba di kamar dengan kombinasi warna abu - abu dan putih. Aku langsung mengganti baju sekolah dengan kaos hitam dan celana pendek. Menurutku, memakai pakaian seperti itu sangat nyaman saat berada di rumah.
Amara POV end...
Di bawah terik matahari sore, membuat hawa di sekitar menjadi panas. Oleh sebab itu, Ikhsan dan keempat sahabatnya langsung singgah ke warkop yang berada tak jauh dari Sekolah.
"Seger banget woiii !" ujar Ikhsan yang sedang menenggak es teh manis yang ia pesan.
Keempat temannya hanya menjadikan perkataan Ikhsan sebagai angin lalu dan terus menerus menenggak es teh manis mereka masing - masing.
"Janu sekarang jam berapa ?" tanya Ikhsan.
"Itu kan ada jam di dinding ogeb," jawab janu dengan menoyor pelan kepala Ikhsan.
"Lah iya, gue ga tau anjr"
Ikhsan langsung melihat jam yang berada di dinding. Ia ingat bahwa ia memiliki janji kepada ayahnya untuk menjaga toko sembako, dikarenakan ayahnya ada hal penting yang harus diselesaikan di luar.
"Broski gue pulang duluan ya, mau bantuin bokap jaga toko,"
"Yaudah, hati - hati ya San," ucap Nares.
"Awas nanti lo nabrak anak orang kek tadi pagi," ingat Darka kepada Ikhsan.
"Iyaa gue hati - hati, khawatir banget sama gue, jadi makin sayang," ucap Ikhsan sambil memanyunkan bibirnya.
"Najis," gumam Arjuna karena geli akan tingkah Ikhsan.
"Dah sana lo pergi cepet," usir Nares yang sesekali menyeruput es teh manis miliknya.
"Dih ngusir gue lo kupret ?!" sewot Ikhsan.
Keempat temannya pun terkekeh.
Ikhsan langsung memakai helm dan menaiki sepeda motor yang terparkir rapih di depan warkop tersebut, lalu menjalankan kendaraan beroda dua itu. Ia menikmati perjalanan sambil bersenandung kecil. Jalanan tampak lancar, Ikhsan pun langsung menaiki kecepatan sepeda motor yang ia kendarai.
Ikhsan pun tiba di gubuk sederhana itu. Ia langsung mematikan mesin sepeda motor, lalu turun dari kendaraan beroda dua tersebut. Ikhsan melangkahkan kakinya ke gubuk sederhana milik ayah - dirinya. Dan menghampiri lelaki berperawakan tinggi besar yang sedang sibuk memainkan telepon pintar miliknya.
"Assalamualaikum, ayah." salam Ikhsan sambil mencium tangan lelaki itu.
"Waalaikumsallam, eh kamu udah pulang San.."
"Iya nih, tadi aku pulang duluan pas lagi minum es teh,"
"Ooo yaudah, maaf ya ayah ngerepotin kamu.."
"Santai aja yah, emangnya ayah nanti lama disana ?"
"Ga lama kok, palingan habis Maghrib ayah udah sampai rumah."
"Oke deh yah, ayah sama siapa kesananya ?"
"Sama temen ayah, katanya temen ayah udah deket nih, ayah keluar dulu ya... biar temen ayah ga kelewat,"
"Siapp pak bos, hati - hati ayahh !!"
"Iya, jangan lupa untuk makan kamu yaa !" titah Jorgas kepada anak semata wayangnya.
Ikhsan mengangguk patuh, lelaki itu pun hilang dari pandangannya. Ikhsan langsung bergegas ke kamar untuk mengganti seragam yang ia pakai menjadi kaos dan celana futsal miliknya, tidak lupa juga ia membawa gitar pemberian ayahnya untuk menemani ia saat berjaga di toko.
-------- ◇ --------
Hai gimana nih ceritanya ??
Jangan lupa untuk memberikan vote, komen dan share ke teman - teman kalian yaa..masih sabar ga untuk nungguin chapter selanjutnya ?
tbc..
KAMU SEDANG MEMBACA
ADICHANDRA
Fanfiction[ Sebelum membaca alangkah baiknya untuk follow terlebih dahulu ] "𝘐𝘬𝘩𝘴𝘢𝘯 𝘈𝘥𝘪𝘤𝘩𝘢𝘯𝘥𝘳𝘢 𝘠𝘶𝘥𝘩𝘪𝘴𝘵𝘪𝘳𝘢, 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘣𝘢𝘨𝘢𝘪𝘬𝘢𝘯 𝘳𝘦𝘮𝘣𝘶𝘭𝘢𝘯 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘴𝘦𝘭𝘢𝘭𝘶 𝘮𝘦𝘯𝘺𝘪𝘯𝘢𝘳𝘪 𝘮𝘢𝘭𝘢𝘮 𝘬𝘶 𝘥𝘢𝘯 𝘴𝘦𝘭𝘢𝘭𝘶 𝘮𝘦𝘮...