Eight

1.7K 269 104
                                    

"You tho. Fuck you."

"Uhhhhh.."

Mingyu bergumam malas. Kemudian bersandar pada sofa panjang, dengan kaki yang dia letakkan pada meja kantornya sendiri.

Iya, laki laki dewasa itu tengah berada di kantornya sendiri, karena Jaehyun dan sang sekretaris mengikutinya.

"I didn't expect you to play with my son, dammit Mingyu. Are you short on money? Huh? YOU JOKE WITH ME?!!"

"The fuck are you saying Jaehyun? Short on money? Are you kidding me huh? I just think if your son is better than you. So, why you Scream at me?"

"YOU SAID WHY? HUH? LITTLE SHIT!"

Bruak

Meja kantor itu di gebrak kuat oleh Jaehyun. Jeno hampir berdiri, mendorong sang Daddy, tapi sang papa mengodenya agar diam.

"Don't act like you're right and I'm wrong."

Tatapan Jaehyun menggelap, kemudian beralih menghampiri Jeno. Menatap benci ke arah sang anak yang malah anteng merokok.

"Kau memilih orang asing seperti dia Jeno? Dari pada Daddy mu sendiri?"

"Yep. Why?"

Jaehyun tertawa sarkas, kemudian berjalan menghampiri Mingyu, mencengkram kuat kerah kemeja laki laki yang berstatus sebagai istirnya itu.

"I don't fuck with you. Jung Mingyu."

Mingyu tertawa, memajukan wajahnya hingga bibir keduanya bersentuhan.

"Bagaimana rasanya menikmati uang dari kecurangan mu itu Jaehyun?"

Jaehyun menyerengit bingung, membiarkan Mingyu berjalan ke arah sudut ruangan. Mendatangi seorang wanita yang terdiam kikuk disana.

"Kerja sama perusahaan ku, bahkan alasan kita menikah, ternyata semua adalah rencana mu di bantu sekretaris ku kan?"

"Oh Nona Chaeyeon, berapa banyak ide dari kreatif perusahaan ku yang kau bocorkan ke Jaehyun? 4 kali? Atau 7 kali?"

"Ahh~~ harusnya aku tidak curiga kenapa ketika aku menjalin hubungan bisnis dengan perusahaan Jaehyun, mereka selalu bisa membaca tak tik perusahaan ku dengan mudah. Hingga akhirnya perusahaan ku di pihak yang di rugikan. Benarkan?"

Chaeyeon berkeringat dingin. Hanya mampu menunduk dalam.

"212 trilliun. Kembalikan uangku dalam waktu 24 jam, jika kau tidak bisa mengembalikan nya, mungkin menjual tubuh mu lalu mempekerjakan mu sebagai pelacur lumayan juga."

"Tu-Tuan tolong. Jangan. Maafkan saya.."

Mingyu berdecih, kemudian menjambak rambut wanita itu.

"Kau kira meminta maaf bisa mengembalikan uangku sialan?"

Chaeyeon hanya bisa menggeleng dan berlari keluar.

Pandangan Mingyu berganti ke arah Jaehyun.

"Kau sudah melanggar peraturan perjanjian kita. Dan kau, harus menebus nya."

Jaehyun memuncak, ingin sekali mencekik Mingyu yang tertawa kecil ke arahnya.

"Yahh, kita tidak bisa cerai ngomong ngomong. Karena pernjanjian kita 5 bulan. Jadi saat aku dan kau bercerai, lalu aku bersama anakmu, jangan marah~~~"

"Oh yah, kenapa kau menyebut Jeno saudaramu? Kemarin?"

Jaehyun yang tengah kesal itu lantas melirik ke arah Jeno.

Fifth Columnist [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang