Pendek dulu yah. Aku lagi capek hehe.
•
•
•
•Mingyu marah.
Sudah hanya itu.
Bahkan Jeno dan Jaehyun rela tidak keluar rumah, demi memenangkan amarah laki laki semok, montok, bohay, aduhay, itu.
"Mingyu,"
"Panggil namaku sekali lagi, aku patahkan penis mu."
Waduh, ngeri sekali.
Jeno melirik sang Daddy, kemudian mempunyai ide cemerlang.
"Dad, pergilah, biar aku yang mengurus papa."
Iya, ide cemerlang Jeno adalah berduaan dengan sang papa.
Sangat cemerlang.
"Diam lah anak bodoh." sensi Jaehyun. Jeno hanya memutar bola matanya malas, kemudian mengambil lotion kesukaan Mingyu, duduk di sofa bawah sang papa, lalu membalurkan lotion itu pada tangannya. Berniat memijat kaki jenjang itu.
Mingyu sih tidak perduli, memilih fokus menatap telivisi di depannya. Membiarkan Jeno memijit kakinya.
"Mingyu, kau ingin uang tidak?"
Mata Mingyu berbinar mendengar uang, lantas menoleh ke arah Jaehyun.
"Ingin Vespa Dior." Jaehyun mengangguk mantap, mengotak Atik handphone nya, lalu balas menatap Mingyu. "Sore nanti motormu datang. Tapi memang nya kau bisa menyetir motor?"
Mingyu terdiam.
Oh, iya dia tidak bisa menyetir motor.
Wajar orang kaya-
Najis sekali menyetir motor. Ibarat umpatan dalam tabel periodik-
"Aku tidak bisa menyetir motor."
Jeno menghentikan pijatannya, lalu mendongak ke arah sang papa.
"Lalu untuk apa papa membeli motor? Jika tidak bisa menyetir?"
"Untuk berfoto. Lalu aku pamerkan?"
Mendengus geli, dua laki laki dominan itu tak kuasa menahan tawa. Ada ada saja kelakuan laki laki manis itu.
"Aku, ingin pergi ke laut."
Kali ini Jeno yang bingung.
"Untuk apa?"
"Aku ingin membuang tubuh Jaehyun agar di makan hiu di laut,"
"Astaga sayang..."
Menyerengit jijik, Mingyu lantas memberikan jari tengahnya ke arah Jaehyun.
"Berhenti memanggilku sayang, bodoh,"
Berkedip tengil, Jaehyun lantas mendudukkan diri di samping Mingyu, namun segara di tendang oleh sang anak, akhirnya Jaehyun terjungkal ke samping, Mingyu berada di pelukan Jeno.
"Kau- bangsat kau menendang Daddy mu sendiri, Jung Jeno?" kata Jaehyun tajam. Jeno memutar bola matanya malas. Lantas ikut memberikan jari tengah ke arah Daddy nya. "Menjauh dari calon istriku, bodoh,"
Baiklah.
Tampaknya terjadi persaingan cukup ketat terhadap dua manusia itu.
"Aku ingin membeli ayam."
"AKU AKAN BELI PERUSAHAAN NYA, PAPA,"
"HEI BOCAH, DIAM KAU! BIAR AKU SAJA MINGYU, DIA MASIH MISKIN."
"Bisakah kalian tenang?"
Ketiganya berakhir di salah satu mall setengah jam kemudian, Mingyu terlihat manis dengan baju polos berwarna peach, lengkap dengan sweater nya. Sedangkan dua laki laki itu-
Tampak seperti akan menghadiri pemakaman.
Hitam dari atas hingga bawah.
"Astagaa, itu istri dari tuan Jung, kau tau kan? Perusahaan besar yang melaju pesat saat ini."
Mingyu yang tengah meminum es kopinya itu menoleh, lantas tersenyum manis.
"Hai, kalian memanggilku?"
Sapaan Mingyu terdengar sangat manis. Membuat pekikan tertahan dari kumpulan wanita itu. Dengan pelan, Mingyu berjalan mendekat, lalu duduk di salah satu kursi.
"Aku Jung Mingyu."
"Astaga kau cantik sekali,"
Mingyu tersenyum manis, kemudian mengangguk malu malu.
"Eumm, terima kasih. Kalian juga sangat cantik."
Mingyu semakin merona, saat para perempuan itu tidak berhenti memuji dirinya.
"Sayang," panggilan dengan suara berat itu mengalihkan perhatian Mingyu dan kumpulan perempuan itu. Jaehyun sudah berdiri di belakangnya, dengan Jeno yang tengah meminum es kopinya.
"Awww, suami mu dan keponakan nya tampan sekali, apa mereka mengantar kan mu kesini?"
Mingyu kembali mengangguk, kemudian berdiri dari duduknya.
"Iya, mereka sangat manis kan?hehe." Jaehyun hanya terdiam, kemudian menggandeng tangan Mingyu, berkode agar sang pasangan segera meninggalkan para perempuan berisik itu.
"Ah, aku pergi dulu, okey sampai jumpa lagii,"
Mingyu tersenyum manis sekali, lalu mengikuti langkah Jaehyun, setelah bertemu dengan Jeno, pemuda itu lantas merangkul bahu Mingyu.
Semuanya baik baik saja.
Sebelum mereka melewati stan sosis bakar. Tubuh Mingyu tegang seketika. Kopi yang dia konsumsi memaksa keluar.
"Mingyu kau-"
Mingyu muntah, lalu pingsan di dekapan Jaehyun.
Fyi. Haduh Mingyu kayaknya gak enak badan itu. Kita harus positif thinking 🏃
Dahhh♥️♥️♥️
50komen+100vote=next
KAMU SEDANG MEMBACA
Fifth Columnist [✓]
Short StoryKim Mingyu terpaksa menjalin kontrak pernikahan dengan Jung Jaehyun, rival bisnisnya. Penolakan kuat tampak keluar dari mulut keduanya, tapi karena satu masalah, keduanya hanya bisa diam dan menerima. Lucunya, disaat Mingyu mengetahui Jaehyun bersel...