Twenty

1K 182 67
                                    

Selamat malam, ayo jadi badut🤡






Warn, alur di percepat.

"Kapan anakmu lahir?"

"Itu anakmu juga Jaehyun."

"Cih, terserahlah."

Jennie memutar bola matanya malas, kemudian memainkan sendok plastik di tangannya. "Ini sudah bulan ke delapan aku mengandung, mungkin satu bulan lagi? Tapi tidak menutup kemungkinan, aku bisa melahirkan hari ini juga."

"He?"

Wanita cantik itu menoleh, kemudian terkekeh kecil. "Kenapa kau terkejut?" yang di tanya hanya mengangkat bahu acuh. "Yah, aku tidak mengira jika melahirkan bisa berubah-ubah waktu seperti itu. Aneh."

Keduanya saat ini tengah berada di kantor Jaehyun. Laki laki itu tidak gila untuk sekedar duduk ria di cafe dengan wanita lain, apalagi wanita itu kondisinya hamil. Apa nanti kata orang luar jika seorang JUNG JAEHYUN, bermain dengan wanita lain?

Pasti beritanya akan menyebar dengan cepat dan yah, perusahaan nya akan terkena dampak tentu saja.

Ingat, Jaehyun ingin menjadi ayah yang baik untuk anaknya dengan Mingyu-

Oke, anak Jeno dengan Mingyu.

"Bangsat."

Jennie yang tengah memakan roti itu tersentak, saat Jaehyun yang tadi melamun tiba tiba mengumpat. "Kau mengumpati ku?" Jaehyun menggeleng cepat, kemudian menjambak rambut nya frustasi, mirip seperti orang yang tengah stress.

"Tidak, aku mengumpati diriku sendiri. Kau tau? Aku seperti nya gay."

"Apa? Ahahahahha, bodoh sekali Jung Jaehyun. Sudah ku katakan kalau kau itu gay, homo, pecinta anus, pecinta penis, pecinta bokong-hpmhh,"

"Tutup mulut mu, bajingan,"

Jaehyun dengan sigap membekap mulut Jennie, yang dengan santainya berujar kata dengan arti miring itu. Yah memang benar sih yang di katakan Jennie, tapi itu terlalu berlebihan okey?

Lagipula Jaehyun hanya tertarik pada seorang laki laki manis bernama Jung Mingyu-

Sekali lagi Jaehyun tekankan,

JUNG MINGYU,

Jaehyun bersumpah dirinya geli menyentuh laki laki lain selain istrinya itu.

Ya- mungkin kalau orang lain itu, termasuk laki laki berbadan semok, atau punya wajah good looking, atau yah, kau tau? Suaranya halus dan merdu, mungkin Jaehyun akan berfikir dua kali.

"Jaehyun, oh shit."

"Apa lagi, hei Jennie, kau kenapa?"

Jennie tidak menjawab, wanita itu spontan meremas kuat tangan Jaehyun, wajahnya di lapisi bulir keringat yang besar, bibirnya tampak dia gigit kuat. "Aku-aku akan melahirkan, arghh sakit sekali."

Laki laki dewasa yang tampak loding itu hanya mampu berkedip pelan, lalu menatap Jennie polos.

"Oh? Lalu aku harus apa?"

"BAWA AKU KE RUMAH SAKIT, ARGHH SIALANN!"

Teriakan Jennie akhirnya membuat Jaehyun sadar, lalu bergerak menggendong wanita itu. Air ketuban milik Jennie tampak sudah pecah, hingga warna putih keruh jelas membasahi dress biru muda wanita itu. Penuh dengan drama, saat harus mengantar Jennie ke rumah sakit, apalagi kedatangan Mingyu yang tergopoh, malah membuat Jaehyun lebih khawatir.

Laki laki manis itu tampak habis menangis, tangan kanannya menampa perut besarnya sendiri, kemudian tangan kirinya ia letakkan pada bahu Jaehyun. "Jennie, dia sudah di tangani dokter kan?" ujar Mingyu khawatir.

Fifth Columnist [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang