Six

1.6K 250 59
                                    

Selamat membaca, jangan lupa vote sama komen yah.

Warn: Tiap chapter selalu ada adegan dewasa (kiss or sex)





"Selamat pagi, Jaehyun,"

"Pagi, Dad,"

Jaehyun tersenyum kecil, kemudian mengangguk. Mendapati sapaan pagi dari sang anak dan istrinya.

Istri bohongannya.

"Kenapa kau tidak membangun kan ku terlebih dahulu, Mingyu?"

Mingyu tertawa, kemudian melanjutkan pekerjaannya. Membiarkan tangan Jaehyun merangkul pinggang nya.

"Kau tampak pulas. Aku jadi tidak tega dan yah, bangun terlebih dulu."

Baru sadar Jaehyun hendak mencium bibir Mingyu, laki laki itu sudah menjauhkan wajahnya terlebih dahulu.

"Jangan terlalu sering mencium ku, sialan!"

Jaehyun terkekeh, kemudian mendusel ke arah leher Mingyu yang masih sibuk menyiapkan nasi goreng. Berusaha se mesra mungkin di hadapan sang anak yang tampak tidak perduli dan lebih memilih memainkan ponselnya.

"Kenapa? Bukan kah kau suka jilatan ku? Baru semalam kau mengatakan nya."

Dugh

"Arghhh!!!"

"Kau baik baik saja, Dad?"

Suara teriakan dari Jaehyun jelas membuat Jeno mengalihkan perhatian nya. Menatap sang ayah yang tampak kesakitan dan Mingyu-

Entahlah, laki laki itu terlihat aman nyaman dengan tangan yang fokus mengaduk nasi di teflon.

"Y-yaa, aku baik baik saja." jawab Jaehyun kecil. Jeno hanya mengangguk, sebelum akhirnya fokus pada ponselnya kembali.

"Bagaimana injakan ku Jaehyun? Apa kau merasa kurang?" goda Mingyu kecil.

Dirinya yang sudah selesai memasak itu. Lantas menata nasi nya pada piring, sedikit di beri berbagai macam makanan, sebelum akhirnya menoleh ke arah belakang, di sana ada Jaehyun yang tengah terdiam dengan wajah jelek nya, menatap garang ke arahnya.

"Kau sungguh marah karena tadi?"

"Hm,"

"Astaga, Tuhan..."

Cup

"Selamat pagi suami ku, tersayang~"

Jaehyun tidak dapat menahan kedutan bahagia di sudut bibirnya. Laki laki itu lantas mengecup leher Mingyu. Sedikit berdecak puas mendapati sang istri tidak repot repot menutupi kissmark di lehernya.

"Ya, selamat pagi, istriku~"

"Ekhem, apakah kalian akan terus bermesraan di sana? Aku lapar ngomong ngomong." ini ucapan Jeno dan Mingyu lantas bergerak cepat membawa 2 piring. Berkode ringan agar Jaehyun membawa piring yang satunya.

"Ah, maaf sayang. Tadi Daddy mu merajuk dan papa harus menghiburnya." jawab Mingyu lembut. Matanya tampak menatap teduh ke arah Jeno.

Berbeda sekali dengan tatapannya saat menungging di pintu dan menyerahkan pahanya agar di masuki oleh penisnya itu.

"Aku harus ke kantor pagi ini. Mungkin nanti siang pulang. Ingin ikut?"

"Tidak. Aku ingin di rumah saja."

Jeno hanya terdiam, membiarkan kedua orang tuanya berbicara tentang kegiatan mereka.

"Aku selesai, bye Dad, bye pa,"

Jeno tampak memberikan kecupan di pipi masing masing kedua orang tuanya. Sebelum akhirnya berlalu.

"Hahh- BANGSAT, SINGKIRKAN TANGAN MU, JAEHYUN!"

Mingyu menepis tangan Jaehyun kuat. Kurang ajar-

Suami mesumnya ini enak saja menggerayangi pahanya, bahkan saat di meja makan!!

Sangat bodoh dan tidak sopan!

"Hei, aku hanya meletakkan tanganku di paha mu. Kenapa kau marah?" tanya Jaehyun cuek, Mingyu melotot tak terima.

Kenapa?

KENAPA KATANYA?

"Pergi sekarang atau ku lempar kau dengan piring?"

"Memang nya kau berani- oh hei hei, turunkan piring itu Mingyu."

Jaehyun dengan segera berdiri, meraih tasnya, kemudian masih sempat mengecup bibir Mingyu.

Sang istri berteriak tidak terima tentu saja. Sedangkan Jaehyun sendiri terkekeh kecil.

Sialan, dia tidak tau jika menggoda Mingyu akan se asik ini.

"Hallo sayang? Ya aku berangkat sekarang. Tunggu di tempat biasa."










































































"Kenapa lama sekali? Aku merindukanmu!!"

Jaehyun tertawa, kemudian mengecup sekilas pipi perempuan didepannya.

Namanya Chaeyeon. Sekertaris Mingyu yang sudah mengabdi di perusahaan istrinya itu selama 4 tahun. Lalu tergoda dengan buain Jaehyun 3 bulan lalu.

"Ingin berkencan di hotel? Aku sudah memesankan kamar untuk kita."

"Aku, harus mengecek perusahaan ku dulu sayang,"

Chaeyeon merengut, kemudian mendusel ke arah Jaehyun.

"Kau lupa yah padaku? Karena istrimu ini. Cih,"

"Hei, bagaimana aku bisa melupakan mu sayang? Kau segalanya untukku."

Chaeyeon tersenyum malu malu, kemudian mengecup bibir Jaehyun. Keduanya beradu lidah dengan ganas, sama sekali mengabaikan keberadaan keduanya yang masih di tempat umum.

"Kau berselingkuh dengan sekretaris ku. Aku mendapatkan anakmu. Bukankan itu impas? Jung Jaehyun?"

Mingyu yang memang mengikuti mobil Jaehyun, lantas tertawa keras di balik kaca gelap mobilnya.

Sama sekali tidak menyangka jika perempuan idaman suami pura puranya itu, sekretaris nya sendiri.

"Ya hallo Jeno?"

"Tunggu sebentar sayang, papa akan menjemput mu."

"Tentu, papa yang menyiapkan hotelnya."

Kembali tertawa, ah bagaimana nantinya jika dirinya bertemu dengan Jaehyun di satu hotel yang sama?

Menarik.



































































Fyi. Besok ff ini update lagi, di tunggu yah♥️

Fifth Columnist [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang