04

15.9K 885 9
                                    

Hari ini hari minggu, Lisa tengah terbaring lemah dikamarnya, akibat semalam terlalu lelah begadang mengerjakan tugasnya, belum lagi dia sudah berjanji kepada papanya untuk menjaga Ibu tirinya yang dianggapnya aneh, Papanya terlalu mencintai Jennie hingga dia tidak tega untuk menolak permintaannya.

Sedangkan Jennie men schedule semua jadwal pemotretannya untuk majalah, dia tidak ingin Lisa ditemani oleh Rosè, dia cemburu tidaklah Lisa menyadarinya? Untung saja Lisa terlalu polos untuk mengerti tindakan Jennie waktu itu, malahan sekarang Lisa sedikit menurut dan memprioritaskannya karena gadis itu sudah berjanji kepada Siwon untuk menjaganya, baru kali ini Jennie merasa bersyukur menikahi Siwon.

"Minum Obatnya babe, biar cepet sembuh, jangan terlalu jangan terlalu memaksakan diri untuk mengerjakan tugas." Lisa merasa mual dan pusing, mungkin masuk angin karena semalam dia duduk di balkon, pas bangun lengannya terasa kebas juga kepalanya yang teramat sangat pusing.

"Iya mah." Ucapnya lemah kemudian mengangkat panggilan video yang masuk dari yang tak lain dan tak lain adalah Rosè.

Jennie dibuat kesal lagi karena Lisa yang langsung sibuk sendiri dengan Rosè, dengan kesal dia merebut ponsel milik anak tirinya itu, Lisa ingin marah tetapi ia urungkan.

"Kamu lupa mau memprioritaskan Mama? Jangan bicara sama orang lain kalau lagi sama Mama, paham?." Lisa dengan sekuat tenaga padahal lagi lemas menahan amarahnya untuk tidak menyumpah serapah wanita yang baik kepadanya ini.

"Mama kenapa? Lagian terserah aku dong mau ngomong sama siapa, bersikap seperti layaknya seorang ibu,  perasaan almarhumah Mama dulu gak se protective ini." Jennie menatap Lisa tajam, dia tidak suka disamakan sekalipun dengan ibunya, dia Jennie harus punya tempat tersendiri di hati Lisa.

"Jangan samakan atau bedakan Mama dengan siapapun, Mama sayang kamu Lisa, hanya itu." Ucap Jennie melemah, Jennie sangat sedih padahal wajar saja Lisa berucap demikian bahkan harusnya Lisa menyumpahi nya.

Jennie terdiam, merasakan pelukan hangat dari tubuh kurus yang sedang lemas ini, dia tersenyum, artinya Lisa perduli kepadanya.

"Maaf ya." Ucapnya lemah kemudian Jennie mengangguk lalu mencium pipi Lisa sekilas, Lisa hanya diam, mungkin ini cara Jennie mengekspresikan rasa sayangnya terhadap anaknya, pikir Lisa.

"Kamu gak kerja?." Jennie tersenyum merasakan jantungnya yang berdetak hebat saat Lisa tidak memanggilnya dengan sebutan Mama tapi kamu.

"Kalau lagi berdua gini kamu gak usah panggil Mama, atau kalau papa kamu gak ada, kamu boleh anggep Mama temen, sahabat(mungkin pacar atau istri." Tentu saja itu dalam hati Jennie.

Lisa mengangguk lalu kembali merebahkan badannya, karena kepalanya terasa kembali pusing, Jennie dengan sigap memijit kepala Lisa yang membuat Lisa tidak terlalu pusing.
Jika sudah begini orang awam bakalan mengira mereka bukan anak dan Ibu, tetapi seorang pasangan(?).

Walaupun Jennie sudah 32 tetapi wajahnya bahkan terlihat lebih muda dari Lisa, Lisa kadang merasa minder dengan Jennie karena dia seharusnya dipanggil kakak karena mukanya terlihat lebih boros dari Ibu sambungnya.
                                  ****
Kini sudah seminggu Siwon pulang dari luar kota, Jennie tampak tidak bahagia karena waktunya dengan Lisa sedikit terbatas karena dia harus berpura-pura menjadi istri yang baik untuk Siwon, ingin rasanya dia kembali kuliah untuk mengawasi Lisa dari Rosè.

Seperti saat ini, Jennie mengenakan lingerie kemudian mengendap untuk membuka pintu kamar mereka, saat sampai didepan pintu Lisa, Jennie langsung masuk, melihat Lisa yang sedang duduk dimeja belajarnya, dia sedang beramin game sampai larut begini.

Jennie mengusap pundak Lisa yang membuat Lisa terkejut lalu menoleh, otomatis wajahnya langsung berhadapan dengan perut ramping Jennie yang jelas terlihat karena Ibu tirinya mengenakan pakaian yang sangat minim bahkan belum bisa disebut pakaian.

"Ma, kenapa kesini nanti Papa nyariin, kasian mah, jangan gini terus, ini bukan kali pertama Mama nginep disini." Lisa terlihat kesal dengan Jennie karena sudah sering meninggalkan Papanya dan malah tidur dengan dirinya.

"Mama kangen, mau tidur sama kamu, ayok Mama ngantuk." Jennie menarik tangan Lisa sedangkan Lisa berusaha menepis.

"Ma, suami Mama itu Papa, aku anak Mama, gak seharusnya Mama tidur sama aku terus." Jennie tidak menggubris malah memeluk Lisa dan menidurkannya.

"Tidur ya, besok kamu kuliah, Mama kangen pelukan kamu, Mama kangen wangi tubuh kamu(?)." Lisa pernah curhat tentang Jennie kepada Seulgi dan Seulgi bilang mungkin saja Jennie menyukainya, tetapi Lisa tidak percaya dan menepis pikiran itu jauh-jauh, dipikirannya Jennie adalah ibu yang baik, mungkin cara mengekspresikannya yang berbeda, harusnya Lisa lebih bersyukur karena melihat Papanya bisa kembali ceria seperti sekarang.

"Mah tap---." Jennie menaruh telunjuknya dibibir Lisa yang membuat Lisa terdiam seketika.

"Papa kamu bangun jam 7,nanti jam 5 Mama pindah, udah ya besok Mama ada pemotretan temenin Mama, besok kan gak ada jadwal ngampus." Bagaiamana Jennie tau? Tentu saja dia ada informan khusus dikampus Lisa.

Lisa ingin memprotes tetapi Jennie memeluknya erat, menempelkan gundukan itu di dadanya yang ramping, berbeda sekali dengan milik Jennie.

"Tangan gue pasti kebas besok." Ucapnya lalu menyusul Jennie ke alam mimpi.

Ternyata Jennie tidak benar-benar tertidur, setelah memastikan Lisa tertidur dia kembali melanjutkan rutinitas malamnya, yaitu membuat Lisa menyentuhnya, setiap berdekatan dengan Lisa dia pasti akan terangsang, apalagi posisinya sekarang, dia bisa gila karena hasratnya.

Diambilnya tangan Lisa, diemutnya jemari yang sudah menjadi candunya.

"Kapan kamu bisa menyentuh punyamu ini dengan sadar babe?." Ucapnya lalu menaruh tangan Lisa didadanya sambil mermasnya, sudah begini saja dia sangat menikmati, karena dengan cara ini biasanya dia bisa tidur dengan nyenyak, itulah rutinitas Jennie, bisa dibilang Jennie binal atau apalah, tetapi dia begini hanya kepada Lisa, bahkan dimata Siwon, Jennie adalah perempuan yang tertutup dan baik, tetapi Siwon belum tau saja kelakuan istrinya kepada anak semata wayangnya.

Jika Siwon mengetahui hal ini Jennie tidak perduli, dia akan tetap mendekati Lisa, bahkan lebih leluasa kan? Kalau Siwon menceraikannya, dia akan menjadi mertua jika pria itu menceraikannya.
.
.
Tante Jennie ak jg mau dongg, aku cinta tante Jennie dengan sadar dan dengan sepenuh hati..
Makasih ya yang udah vote, apalagi yang komen, menambah moos untuk menulis, buat pembaca goib kalian kelaut aja😑

STEPCHILD [JENLISA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang