Setelah kejadian itu, Siwon masih tak diberitahu, sampai saat ini Siwon juga belum kembali dari tempat kerjanya, ini sudah memasuki hari ke 3 sejak kejadian itu, tetapi satu hal yang harus disyukuri Jennie, Lisa menjadi sangat menjaganya, menuruti semua permintaannya dan lebih memprioritaskan dirinya.
Kini Lisa tengah tiduran dikamarnya, dengan ditemani Rosè sebagai teman mengobrolnya, tentu saja membahas hal random.
"Kenapa gak ngajakin sih, kalo tau kamu mau ke Jeju aku diem-diem nyusl deh, kesel aku sama kamu." Ucap Rosè pura-pura merajuk, ekspresinya membuat siapa saja yang melihatnya ingin mencubit pipi tirusnya yang tidak se chipmunk dahulu.
"Mana aku tau kamu mau ikut Kak, ini aja liburan keluarga karena Papa ada kerjaan disini, huh ternyata ada udang dibalik bakwan." Lisa sedikit mencebikkan bibirnya yang membuat Rosè gemas sehingga tidak jadi merajuk, malahan dia sangat rindu dengan Lisa, tidak bertemu 4 hari membuatnya hampir gila karena menahan rindu dengan Lisa yang bukan siapa-siapanya.
"Kangen." Ucap Rosè tiba-tiba yang membuat Lisa tersenyum kembali.
"Baru juga 4 hari, udah kangen, aku tau sih aku ngangenin, HAHA."
Cklek
Oh ternyata Jennie pikirnya, tetapi Rosè menyadari ada yang masuk ke kamar Lisa.
Jennie mendekat dengan pakaian yang sedikit tertutup tetapi belahan payudaranya tetap saja menyembul ke permukaan, yang membuat siapa saja bakalan hilang fokus kecuali Lisa.
Lisa cuek saja dengan kehadiran Jennie, tak disangka Jennie masuk kedalam ruang tangannya yang memegang handphone, yang membuat Lisa langsung mematikan kamera Video call nya, Jennie langsung naik ke pangkuan Lisa.
"Lisa, hallo, Lisa kenapa dimatiim, ada masalah disana? Kamu baik-baik aja kan?!." Ucap Rosè panik karena Lisa diam saja tak menyahut.
"Lisa aku susul kamu ke s---." Belum selesai Rosè dengan ucapannya, Jennie langsung memotong ucapannya "Lisa lagi sibuk jangan diganggu sampai 20 tahun kedepan." Ucap Jennie lalu mematikan sambungan Rosè, Lisa masih terdiam, tidak dapat menggerakkan badannya karena Jennie kini mendekapnya terlalu erat.
"Kamu harus memprioritaskan Mama, kalau lagi sama Mama jangan telfon sama yang lain, sudah berapa kali mama bilang." Ucap Jennie dengan sensual, mendekatkan wajahnya kemudian...
Chup
Itu suara kecupan, tetapi kali ini di bibir, keduanya terdiam, apalagi Lisa, karena ini haru pengalaman pertamanya, selama ini dia belum pernah menjalin hubungan dengan siapapun, dan sekarang? Ibunya sendiri yang merebut first kiss nya, apakah ini pantas untuk ukuran seorang anak dan ibu?
Otaknya kini tengah mencerna tindakan Jennie, Jennie menggerakkan bibirnya sedangkan Lisa tetap diam, tidak ada pergerakan hanya wajah dongo serta speechless yang kini ia tunjukan.
Bruk
Itu suara Jennie yang terjatuh, ini baginya sudah terlampau jauh entah apa yang Jennie pikirkan sehingga menciumnya, kini kilas kejadian yang dianggapnya janggal kembali terlintas, apakah benar Jennie menyukainya? Apakah ia tega menyakiti Papanya, mengingat pria itu sangat menyayangi Jennie.
"Aduuh, sakit!!." Teriaknya tetapi Lisa tidak perduli, Lisa hanya diam.
"Mama kenapa? Kenapa harus aku dan Papa? Aku sangat menyayangi Papa, dan sudah menyayangi Mama juga, tetapi kenapa begini Mah? Kenapa? Apa pantas kamu disebut Mama HAH!!." Emosi Lisa kini meluap-luap, antara kecewa dengan Jennie dan tidak tega melihat Papanya akan hancur untuk kedua kalinya, dia sangat menyayangi Siwon.
Jennie seketika merutuki kebodohannya, andai dia tidak diselimuti nafsu sudah pasti tidak akan berakhir begini.
"Aku suka sama kamu, dari pertama melihat kamu, rasa itu muncul, awalnya aku akan nolak Papa kamu seperti pria lainnya diluaran sana tetapi setelah mengenal dia lebih jauh dan setelah melihat foto kamu dengan Papa kamu, aku jadi menerima tawarannya, karena kamu, KAMU Lalisa." Jennie berjalan mendekati Lisa tetapi Lisa menatapnya tajam, Jennie sudah mengira hal ini akan terjadi cepat atau lambat, tetapi Jennie tidak akan menyerah mendapatkan Lisa.
Lisa memencet nomor Papanya tetapi sebelum itu Jennie mendekat kemudian membisikkannya "Apa kamu tega melihat Papa kamu hancur? Aku sih tidak masalah diceraikan olehnya, bukankah akan lebih gampang mendekatimu tanpa di pengganggu itu bukan?." Lisa terdiam, dia bukan berhadapan dengan manusia biasa, dialah Jennie, seorang wanita dengan tekad yang kuat serta wanita yang sangat berambisi.
Karena terlanjur memanggil Siwon lewat panggilan video, dia tidak memutuskannya, Jennie menjauh dengan wajah tenang, duduk di meja belajar Lisa, menatap gadis itu entah apa yang akan ia katakan dengan Siwon.
"Hai pah, haha iya ini lagi santai aja bareng Mama juga, Nih." Ucapnya membalik kamera kearah Jennie, Jennie kemudian mendekat, kini mereka berdampingan, dengan Siwon yang menatap mereka dengan senyum bahagia, apa iya Lisa tega menghancurkan harapan itu? Ahh dengan tidak memberitahu ini adalah pilihan terbaik.
"Iya honey, ini lagi santai sama anak kesayangan kita, dia baik banget mau bantu aku beres-beres, jadi makin sayang aku sama dia." Ucap Jennie kemudian mencium pipi Lisa, sungguh tidak tahu malu pikir Lisa, dia kira Jennie akan menyerah dan bersedih tetapi wanita itu malah semakin terlihat berambisi.
Siwon yang jarang dipanggil honey oleh Jennie kini tersipu, padahal hanya kalimat itu mampu membuatnya malu, belum tau saja saat bersama Lisa haha.
Lisa merasa bersalah dengan Papanya, dia menjadi serba salah, dia benci Jennie, mulai saat ini bendera permusuhan sudah ia kibarkan untuk Jennie, Lisa berjanji akan hal itu.
"Haha, dia memang anaknya baik, lihat dong Papanya, tampan baik hati rajin menabung dan sayang keluarga." Ucap Siwon yang membuat Jennie beralih memandang Lisa kemudian keluar dari kamera, Lisa sedikit bernapas lega karena Jennie keluar, ia pikir Jennie akan pergi tetapi ia salah, ternyata Jennie keluar dari kamera agar ia tidak terlihat melecehkan anaknya sendiri, karena saat ini Jennie duduk di belakang Lisa lalu mencium leher belakang gadis itu.
Jennie semakin berani, Lisa sejenak memejamkan matanya, membuat Siwon mengerutkan alisnya "Sayang kamu kenapa? Apa ada masalah?." Tanya Siwon cemas disebrang sana kemudian Lisa tersenyum palsu kearah Papanya lalu mematikan panggilan Video tersebut.
.
.
Sebenarnya kasian sama Siwon hyunch oppa abang kakak mas,dia jadi orang bego disini, belum sembuh lukanya sekarang ditambah lagi dengan kelakuan Jennie, gak kebayang kalau dia tau wkwk
KAMU SEDANG MEMBACA
STEPCHILD [JENLISA]
Fanfiction18++ tidak disarankan untuk yang masih dibawah umur dan homophobic. Jennie si uke barbar yang terjebak dalam hubungan ibu dan anak, bukannya jatuh cinta sama bapaknya, Jennie malah kepincut sama anaknya.