"Apa gue bilang, dia pasti naksir sama lu Lis, diliat dari gerak-geriknya aja bukan naksir sama bapaknya, ini malah sama anaknya." Keluh Seulgi kepada Lisa karena sedari tadi Lisa tengah mengeluarkan unek-unek nya kepada Seulgi.
"Gue bodoh banget ya Gi, gue bingung harus bersikap gimana, gue, akhh!." Geram Lisa karena pikirannya yang kacau.
"Ya gimana, jalanin aja, siapa tau nanti ada titik terangnya." Lisa mengangguk pasrah kemudian mereka lanjut berbincang.
Perbincangan mereka terhenti karena panggilan dari Jennie, padahal Lisa sudah memblokir nomornya tetapi wanita itu masih saja bisa menghubunginya.
"Halo, kenapa lagi." Ucap Lisa datar karena belum menyadari siapa sang penelfon.
"Ini Papa, kamu pulang sekarang, Papa kangen kamu." Lisa melebarkan pupil nya, entahlah mungkin ini bagian rencana dari Jennie Lisa tidak perduli, yang ia inginkan adalah bertemu dengan Papanya.
"Iya Pah, aku pulang." Ucap Lisa antusias, gadis itu lantas berdiri seraya mengambil tas punggungnya.
"Gi, gue pulang dulu dipanggil bokap, nih uangnya." Lisa memberikan 2 lembar uang seratus ribuan, yang langsung diambil Seulgi kemudian gadis itu melenggang pergi dengan raut bahagia tak dapat ditutupi dari wajahnya.
Tak butuh waktu lama untuk sampai rumah, kini Lisa sudah sampai didepan pintu rumahnya, tak lupa ia mengetuk pintu sebagai pertanda bahwa dia sudah pulang.
Jennie yang sudah menyadari kepulangan pujaan hatinya kini tersenyum bahagia lalu berlari menuju Lisa untuk ia peluk, tentu saja ini adalah kesempatan baginya karena Lisa tidak mungkin menolaknya, karena Siwon memperhatikan mereka dengan senyum bahagia.
Pria itu berjalan kearah 2 wanita yang sangat ia cintai kemudian dia merengkuh tubuh keduanya, sangat nyaman dan hangat pikirnya.
Jennie diposisi begitu semakin mengencangkan pelukannya, tidak ingin moment ini cepat berlalu tetapi Lisa langsung melepaskan pelukan mereka.
"Apaan sih kalian, gerah tau." Lisa berjalan kearah sofa, Pura-pura merajuk diikuti Jennie disusul Siwon.
Lisa menjadi semakin cuek kepada Jennie, apalagi sekarang Lisa lebih memilih diluar, entah bersama Rosè, Seulgi, ataupun yang lainnya.
"Taraa." Ucap Jennie menunjukkan Bolu pisang yang dia buat, wanginya sangat menggugah mengingat ini adalah salah satu makanan yang disukai Lisa, Siwon menghampiri Jennie lalu memeluknya, dia merasa gemas dengan tingkah istrinya ini.
"Bentar, lepas dulu Mas." Siwon melepaskan pelukannya kemudian duduk kembali disamping Lisa, Lisa merutuki Jennie didalam hatinya, bagaimana wanita ular itu bisa segampang itu berkamuflase menjadi istri yang baik.
Jennie sengaja mengenakan pakaian yang sangat sopan hari ini, bahkan bisa dibilang hampir menyamai pakaian-pakaian ukhty diluaran sana, aneh memang, disaat orang lain akan menjadi lebih seksi saat bersama suaminya, Jennie malah berbeda, hahaha lucu sekali.
Siwon hanya bisa tersenyum melihat Jennie yang sangat menyayangi anaknya, dia kira Jennie tidak akan seperhatian ini kepada anaknya, malahan Siwon melihat, Jennie lebih menyayangi anaknya daripada dirinya, tentu saja penglihatannya hanya dianggap gurauan karena bagi Siwon Jennie sangat mencintainya, makanya dia rela sangat baik kepada anaknya hanya karena dirinya, camkan itu.
Padahal sebenarnya(?) HAHAHA
"Nih." Ucap Jennie kepada Lisa, Lisa menyadari Bolu itu untuk dirinya tetapi ia sengaja tidak menghiraukan Jennie malah dia mengambil sendiri, dengan berat hati Jennie memberikannya kepada Siwon, agaknya Siwon tidak menyadari kue itu untuk Lisa, pria itu mengambilnya dengan perasaan senang.
"Makasih istriku yang baik dan cantik." Ucap Siwon kemudian mencium bibir Jennie sekilas, entahlah Jennie merasa berdosa saja kalau diperlakukan demikian dihadapan pujaan hatinya.
Jennie duduk disebelah Lisa dengan mencomot kue milik Lisa, "Gimana, enak?." Tanyanya kepada Lisa yang langsung diangguki oleh gadis itu.
"Suapin." Rengek Jennie yang membuat Lisa merasa tak enak hati kepada Papanya, disini terlihat perbedaan yang sangat sinkron, dimana Jennie dan Lisa seperti pasangan, sedangkan Siwon terlihat menemani anaknya yang sedang berpacaran.
"Buka." Ucap Lisa datar, kemudian Jennie dengan senang hati membuka mulutnya, setelah itu dia pindah posisi, berada di tengah-tengah antara Siwon dan Lisa.
Jennie disuapi oleh Siwon, rasanya sangat berbeda ketika anaknya yang melakukan hal itu, meski raganya milik Siwon tetapi hatinya 200℅ full tanpa minus milik Lisa.
Terbukti karena saat ini Jennie tengah menggenggam tangan Lisa yang menganggur karena gadis itu sudah selesai dengan bolunya.
Lisa tak habis pikir dengan Jennie, kenapa gadis itu setega ini kepada Papanya yang sudah sangat baik kepada dirinya, bahkan karena teramat sangat baik sehingga Lisa pun tidak pernah berpikiran untuk menyakiti Papa nya.
Sedangkan Jennie hanya orang baru tetapi sudah berani bermain api dengan anaknya sendiri.
Lisa tidak akan pernah memaafkan Jennie kalau sampai Papanya kembali tersakiti, dia tidak akan segan bertindak diluar batas.
"Pah, permisi, aku ada kelas sore sekalian mau jalan sama temen." Pamit Lisa kepada Siwon yang membuat Jennie semakin menggenggam tangan Lisa, mengisyaratkan untuk Lisa kembali memprioritaskanya, tetapi Lisa menepis perlahan tangan Jennie kemudian mencium pipi Papanya diikuti mencium pipi Jennie, sebagai formalitasnya kepada Siwon.
Bukankah mereka sangat apik dalam bersandiwara?
Jennie yang melihat kepergian Lisa terlihat sangat kesal, terbukti saat jni tiba-tiba moodnya menjadi kacau, sejak kepergian Lisa, Jennie menjadi lebih cuek, membuat Siwon bertanya-tanya."Aku izin keluar dulu." Ucap Jennie tanpa ekspresi, sudah jelas Jennie ingin menguntit Lisa, karena bagaimanapun dia tidak akan betah di rumah hanya berdua dengan Siwon.
Jennie melacak GPS milik Lisa, benar dugaannya Lisa tidak ke kampus melainkan bertemu gadis itu.
Jennie melajukan mobilnya menuju tempat tersebut, dan sesampainya disana dia sedikit menghela napas, bagaimana ia bisa menjadi seotoriter ini kalau urusannya adalah Lisa.
Jennie berjalan angkuh kearah Lisa dan Rosè, tidak menampilkan wajah manis serta menggemaskan yang biasanya ia tunjukkan kepada Lisa, Lisa tidak menyangka Jennie akan menguntitnya hingga seperti ini, tatapan Jennie dan Rosè bertemu, Rosè merasa tak enak hati ditatap begitu oleh Jennie.
Jennie mendekat kearah Lisa lalu menciumnya, tidak berhenti sebatas mencium pipi, Jennie dengan berani mengecup bibir Lisa dihadapan Rosè, membuat Rosè terdiam, mencerna apa yang dia lihat, mencoba berprasangka baik tetapi hatinya menolak, bagaimana terasa sangat menyakitkan, sedangkan Lisa masih terdiam, akibat bisikan dari Jennie, entahlah apa yang Jennie bisikkan sehingga mampu membuat Lisa tak berkutik.
Jennie menarik tangan Lisa untuk keluar, ingin rasanya Rosè menyumpahi model cantik itu, tetapi sudahlah, dia harus mendengar penjelasan dari Lisa, mengingat wajah gadis polos itu terlihat sangat tertekan, apakah Jennie mengancamnya? Seperti di film-film atau sinetron, tetapi di dalam sinetron, ibu tiri tidak pernah mencium bibir anaknya bukan?.
.
.
Terimakasih buat kalian yang sudah vote dan komen, gak nyangka 2 hari update masuk #2 jenlisa dan #2 blackpink ❤❤
KAMU SEDANG MEMBACA
STEPCHILD [JENLISA]
Fanfiction18++ tidak disarankan untuk yang masih dibawah umur dan homophobic. Jennie si uke barbar yang terjebak dalam hubungan ibu dan anak, bukannya jatuh cinta sama bapaknya, Jennie malah kepincut sama anaknya.