Bag 17

514 43 6
                                    

Seokjin tersadar dari koma nya setelah beberapa hari paska kejadian kelam dan menyeramkan itu. Yang dirasakannya sekarang adalah kepalanya yang sangat sakit disusul rasa mual dan nyeri yang menjalar dibeberapa bagian tubuhnya.

Tapi tidak lama dia langsung merasakan sentuhan lembut di tangannya, ketika Seokjin perlahan-lahan membuka matanya dia melihat kakak sepupunya sudah berdiri di sampingnya dengan wajah pucat, lelah, sekaligus bahagia karena kesabaran untuk menunggu Seokjin siuman akhirnya membuahkan hasil.

Junmyeon terus berucap syukur dan mengusap ujung matanya karena menangis terharu ketika melihat Seokjin sudah bisa membuka matanya. Bagaimana tidak, saat itu emosi Junmyeon hampir meledak karena mendapati kondisi Seokjin dan Jungkook dalam keadaan kritis sekaligus memilukan. Seokjin hampir kehabisan banyak darah karena luka di beberapa bagian tubuhnya dan Jungkook hampir kehabisan napas karena banyaknya cairan yang masuk ke dalam paru-parunya. Terlebih ketika mendengar keterangan dari pihak kepolisian usai menangani kasus tersebut.

Tapi akhirnya sekarang Junmyeon sudah lebih fokus untuk membantu menangani kondisi adik dan juga anak asuhnya yang sedang kritis bersama tenaga medis di sana. Dan keduanya mampu diselamatkan meski harus membutuhkan banyak waktu untuk pemulihan.

Junmyeon pun mendekat, dia mengeratkan pegangannya pada lengan Seokjin yang di bagian telapak tangannya ditutupi perban, lalu Junmyeon mengusap kepala Seokjin begitu lembut penuh kasih sayang sambil menunggu beberapa perawat menangani Seokjin yang baru saja siuman.

Setelah selesai dan beberapa perawat itu izin pergi meninggalkan ruangan, tak lama Yixing masuk dan menghampiri Seokjin yang masih berbaring lemah. Mendengar adik iparnya sudah siuman, Yixing yang sedang menjaga perkembangan kondisi Jungkook di ruangan lain langsung bergegas ke ruangan di mana Seokjin dirawat.

"Jinnie, syukurlah kau sudah sadar." Yixing langsung mencium kepala Seokjin bersamaan dengan air mata yang keluar dari sudut matanya karena rasa bahagia yang tidak dapat ditahan. Ia pun mengelus lengan Seokjin dan sesekali mengusap matanya.

Tatapan mata Seokjin langsung tertuju pada kakak iparnya itu,

"Koo..." gumamnya pelan.

Yixing menoleh ke arah suaminya karena tidak mengerti apa yang diucapkan Seokjin. Lalu ia kembali menatap adik iparnya itu sembari mengusap kepalanya.

"Koo.... kie." ucap Seokjin lagi dan sekarang Yixing paham apa yang dikatakan Seokjin.

Dia pun tersenyum lembut, "Kookie sedang dirawat juga, Jinnie. Tapi kondisinya sudah lebih baik, mungkin sebentar lagi dia juga akan bangun." jawabnya.

Seokjin menarik napasnya pelan-pelan. Meski sudah dipasang alat bantu penapasan tapi dadanya masih terasa sesak. Beberapa bagian tubuhnya pun terasa nyeri ketika dia mencoba merabanya. Bayangan saat Jaehwan melukainya beberapa kali kembali muncul dan membuat napas Seokjin sesak juga tubuhnya sedikit gemetar.

Tapi bukan kejadian itu yang sekarang ia takutkan, melainkan rasa khawatir dengan kondisi Jungkook sekarang. Seokjin ingin menemuinya, dia ingin melihat kondisi putrinya sekarang. Tapi untuk mengucapkan satu kata saja rasanya membuat dadanya seperti dihantam.

Junmyeon pun yang menyadari kesulitan yang dialami Seokjin segera beranjak untuk mengambil beberapa obat yang dibutuhkan, sedangkan Yixing tetap menemani Seokjin dan mencoba menenangkannya.

"Eon... Koo—-kie."

"Kookie, Kookie baik-baik saja, Jinnie. Tenanglah, kau harus tenang dan banyak beristirahat agar kondisimu cepat pulih dan bisa melihat Kookie, oke?" sahut Yixing begitu lembut dan suaranya sedikit bergetar. Karena tiba-tiba saja entah kenapa dia ingin menangis lagi.

What Is True Love? (NamJin GS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang