Bad Partner -Part 5-

286 61 5
                                    

Myungsoo selesai menaruh semua belanjaannya ke dalam bagasi mobil, setelah itu ia pun masuk dan duduk di belakang stir mobil bersiap untuk pulang kerumah.

Akan tetapi sepasang netranya malah tertuju pada Suzy yang bersandar pada sandaran kursi mobil disebelahnya dengan mata terpejam. Wanita itu nampak tidak sehat, semuanya bisa dilihat dari bibirnya yang memucat dan keringat yang membanjiri dahinya.

Myungsoo pun mendekatkan tubuhnya pada Suzy, berniat memasangkan seatbelt sepelan mungkin tanpa membangunkan gadis itu. Namun sayang, Suzy malah membuka matanya ketika wajah Myungsoo tepat berada di depannya.

"Ap-apa yang kau lakukan?" Tanya Suzy terbata saking kagetnya mendapati wajah Myungsoo sedekat ini.

Myungsoo tak menjawab. ia hanya melirik Suzy singkat lewat ekor matanya lalu meneruskan lagi kegiatannya memasangkan seatbelt Suzy dengan ekspresi datar.

"Aku bisa sendiri..." ucap Suzy pelan setelah myungsoo menarik tubuhnya kembali ke tempatnya karena sudah selesai memasangkan sabuk pengaman untuk Suzy.

"Diam dan istirahat saja. Sakit kepalamu terlihat parah" ujarnya masih dengan ekspresi yang sama.

"Sekarang aku sudah cukup baikan, jadi.... tidak perlu khawatir."

"Siapa yang khawatir?" Tanya Myungsoo bingung.

"Ne??? Bukannya barusan kau......" Suara Suzy semakin mengecil di akhir kalimat. Ia benar-benar tidak mengerti dengan sikap Myungsoo.

"Aku hanya ingin kau beristirahat agar apa yang sudah kita siapkan untuk malam ini tetap berjalan sesuai rencana" jelas Myungsoo menginterupsi sembari mulai melajukan mobil dengan kecepatan sedang.

"Kita harus segera menemukan titik terang dalam kasus ini, pak Byun sudah berharap banyak pada kita" gumam pria itu tegas.

Suzy mengerjapkan matanya tak percaya. Jadi, barusan Myungsoo bersikap perhatian padanya agar malam ini ia bisa melaksanakan pekerjaan dengan maksimal?

Ya, kau memang wanita bodoh Suzy-ah! Apa yang kau harapkan dari pria kaku menyebalkan  sepertinya? Perhatian pada rekan? Cih, mana mungkin!.

Suzy menatap lurus jalan sembari memutar kedua bola matanya malas, "Ya, benar katamu. Kita harus tetap fokus pada kasus ini apapun yang terjadi"

********

"Yeobeoseyo? Suzy-ssi, aku sudah mengirim semua informasi yang kudapat tentang Hyojoo lewat faksimile"

"Okay. Thanks, Seonho" ucap Suzy sebelum mematikan telepon secara sepihak.

Myungsoo dan Suzy pun segera menuju ruang rahasia bawah tanah dan mengambil berkas yang dikirim Seonho melalui faksimile. Keduanya membaca dengan seksama.

Selain fakta bahwa Hyojoo dan Mijoo pernah bekerja menjadi relawan di tempat yang sama, tak ada lagi kesamaan dan sesuatu yang nampak mencurigakan.

Dahi Suzy mengerut, begitupun dengan Myungsoo yang sibuk memainkan jemarinya dengan wajah berpikir sembari membaca berkas-berkas itu berulang kali.

"Tunggu—" ucap Myungsoo memecah konsentrasi Suzy saat mendapati sesuatu yang aneh.

"Lihat, pada 1 januari 2021 Hyojoo bergabung menjadi relawan di panti jompo D lalu tiga bulan kemudian ia membeli rumah di distrik Hayang-do. Hal yang sama juga terjadi pada Mijoo, kan?"

Suzy kembali membuka berkas tentang Mijoo dan memeriksanya. "Benar, tiga bulan setelah menjadi relawan ia juga punya mobil baru." Sahut Suzy.

"Dan setahuku dari hayang-do ke dobong-gu cukup jauh dan memakan waktu perjalanan selama satu jam, tapi ia tetap saja datang ke panti jompo itu setiap hari. Bukankah ini aneh? Seakan ia punya urusan tersendiri pada panti jompo itu"

BAD PARTNER [MyungZy]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang