Chapter 26
Rahasia
*****
Hari itu langit sangat cerah, tidak ada awan sama sekali, bahkan burung pun enggan terbang di atasnya. Matahari bersinar cerah. Cahaya yang panas nyaris membakar apa saja yang ada di tanah. Suhu di sekitar membuat orang-orang ingin melarikan diri ke kolam mata air dingin untuk berendam, tetapi dendam dan amarah jauh lebih panas daripada apa pun.
Sekelompok besar pasukan yang setia pada Kaisar meledak dalam kemarahan. Mereka marah karena para pemberontak ini semakin berani dan berani. Sayangnya, kemarahan ribuan pasukan itu berubah menjadi ketakutan ketika lawan semakin bergerak maju sementara mereka harus menarik langkah mundur.
Hari itu terjadi kekacauan besar. Debu, darah, api, semuanya berhamburan ke mana-mana. Teriakan dan suara besi yang beradu bercampur menjadi satu. Pasukan berseragam perak dan hitam menyatu, seperti semut yang sibuk berlarian.
Pertempuran itu berlangsung setengah hari. Dari pagi hingga petang. Dari yang penuh semangat hingga sangat lelah. Dan dari keadaan istana yang indah hingga menjadi hancur.
Kaisar sudah tidak bisa mengangkat dagunya dengan sombong, atau menatap semua orang dengan keangkuhan, atau hidup dalam keserakahan. Semua itu lenyap ketika seorang pemuda yang ia tunjuk sendiri sebagai penjaga setianya datang ke ruangannya dengan pedang di tangan. Pemuda itu menatapnya tajam, seperti anjing gila yang siap menggigit siapa saja.
***
Luo YunXi tidak bisa fokus membaca bukunya. Pikirannya kalut dan bayang-bayang mengerikan selalu mengganggunya. Dia tidak tenang. Hatinya khawatir dan jantungnya berdegup kencang saat memikirkan apa yang terjadi di medan perang itu. Ini adalah pertama kalinya Luo YunXi cemas pada seseorang yang sedang berperang. Padahal dahulu ketika ayahnya sendiri berada di pertempuran, dia selalu yakin dan percaya diri bahwa ayahnya akan kembali. Tetapi ini ...
"Pasukan telah kembali!"
Teriakan seseorang dari kejauhan membuat Luo YunXi terkejut dan menjatuhkan bukunya. Tanpa memedulikan buku yang terjatuh, ia segera mendorong kursi rodanya keluar dari tenda.
Di bawah sinar mentari yang hampir redup, sesosok seorang pemuda datang dengan mengendarai seekor kuda. Di belakangnya, terdapat sekelompok pria tangguh yang bersorak dan berteriak dengan gembira.
Luo YunXi tidak bisa menahan perasaannya lagi. Dia benar-benar lega, senang, dan haru sehingga air mata yang mengusiknya akhirnya jatuh di pipinya yang seputih giok.
Pemuda itu turun dari kuda sambil berbicara dengan rekannya secara singkat sebelum akhirnya dia menghampiri Luo YunXi yang segera menyeka air matanya.
"Ge, aku kembali," katanya. Meski wajahnya penuh bekas luka dan darah, ia tersenyum.
"Selamat datang kembali, FeiYu ...," balas Luo YunXi lirih.
"Apakah Gege menungguku?" goda Chen FeiYu, tidak peduli apakah dia kelelahan atau tidak.
Luo YunXi tidak mau menjawab, "Bagaimana keadaanmu? Kau tidak terluka parah, kan ...?"
"Tidak terlalu," jawab Chen FeiYu kemudian menekuk lututnya, menyamakan tingginya dengan Luo YunXi, "Tapi bisakah Gege membantuku? Punggungku sedikit terluka."
"Tentu. Masuklah," jawab Luo YunXi singkat, memalingkan wajahnya. Dia tidak ingin lawan bicaranya menyadari bahwa dia sempat menangis.
Kedua orang itu segera kembali ke tenda. Luo YunXi menyiapkan peralatan medisnya, sementara Chen FeiYu melepas baju besinya dan meringis ketika tanpa sengaja menyentuh lukanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Glorious Makes the World Sink
Fanfiction[TIDAK DIREVISI. HARAP MAKLUM BILA ADA SALAH KATA DAN TYPO] Klan Chen adalah pencuri nomor satu dari Dinasti Zhou. Suatu hari, Pemimpin Klan Chen menyatakan bahwa barang siapa yang berhasil mencuri harta berharga keluarga bangsawan lain, maka dia ak...