3

12K 1.5K 137
                                    

_

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_

"Unghh"

Tubuh gembul anak berambut abu-abu itu bergerak pelan, mencoba memutar tubuhnya, tapi ada yang aneh.
Seluruh bagian tubuhnya tak bisa digerakkan.

Apa dia lumpuh hanya karna tidur semalam? Tidak mungkin.

Dengan tiba-tiba dua kelopak bulat yang besar itu terbuka, mengerjap beberapa kali sebelum mengamati keadaannya sendiri.

Matanya terbelalak kaget saat melihat Hyung kembarnya berada di kamarnya, sedang memeluknya.

"Uh? Apa aku mengigau?" Racaunya.
Kepalanya meneleng, mencoba mencari bukti bahwa ini semua bukan mimpi.

Lama dia termenung hingga suara berat dan serak khas bangun tidur terdengar dari samping kirinya.

"Ah, kau sudah bangun Haechan?"

Apa ini masih mimpi? Haechan hanya mengerjap memandangi sosok bersurai hitam pekat itu yang mulai menyeret tubuhnya untuk bersandar pada headboard.

Kembali mata bulat milik si anak beruang melirik pada pria satunya, si Surai pirang yang masih saja mendekapnya erat hingga sulit bergerak meski si Surai hitam sudah melepaskannya semenjak tadi.

"Wake up"

Si Surai hitam menepuk pipi surai pirang agak keras, membuahkan umpatan tertahan dari sosok yang tidurnya terganggung.

"What?" Tanyanya sewot.

Minhyung, si Surai hitam menunjuk adiknya dengan dagu.
Mark mengikuti arah yang ditunjuk Minhyung, dia baru sadar jika Haechan sudah bangun.

Tapi kenapa anak itu tidak kaget? Dan apa-apaan dengan ekspresi menggemaskan itu?
Haechan nampak bingung dan hanya memandangi Minhyung dan Mark secara bergantian.

"Bagaimana bisa Hyung berada di kamarku?" Tanya Haechan pada akhirnya setelah terdiam cukup lama.

Mark menunjuk dua pintu disisi kamar Haechan.

"Kamar kita bertiga saling terhubung Haechannie"

Panggilan itu terlalu manis sungguh, untuk ukuran orang yang baru saling mengenal satu sama lain.
Ya walaupun Haechan tau, cepat atau lambat keduanya akan menjadi saudaranya.

"Bukan seperti itu maksutku hyung"

Mark terkekeh lalu mengusap Surai bak sutra itu selembut mungkin, sebelum mendaratkan kecupan di dahi Tan calon adiknya.
Wajah Haechan bersemu, Minhyung ikut mengusapi pipi tembam itu dengan jemari besarnya.

Lil BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang