_
"Pak kang, Tunggu!"
Johnny, Jennie, Haechan maupun pak Kang supir pribadi Haechan sontak menoleh berbarengan kearah pintu utama.
Disana Mark dan Minhyung terlihat berlarian, sesekali saling menyenggol dan mendorong satu sama lain untuk berlomba siapa yang akan sampai lebih dulu.
Johnny menggeleng tak habis pikir dengan kelakuan aneh kedua putra kembarnya akhir-akhir ini.
Mereka seperti bukan mereka, ah bagaimana cara menjelaskannya?
Kedua remaja berparas serupa itu belakangan ini banyak melakukan hal yang tidak seharusnya mereka lakukan dikehidupan normal keduanya.Mark yang selalu melewatkan sarapan dan makan malam mendadak selalu muncul pertama kali mendahului semua orang dimeja makan.
Mulai jarang keluar rumah untuk hangout bersama teman-temannya, terlebih lagi remaja bersurai pirang itu tak lagi berkencan, lihat saja tingkahnya sekarang.
Ponsel yang biasanya selalu berada ditangannya 24 jam mendadak menghilang, jangan tanya kenapa, kalian pasti lebih tau bukan?Sedangkan Lee bungsu Minhyung malah terlihat lebih parah.
Pribadinya yang tenang dan sangat cuek berbanding 360° sekarang.
Dia yang dulunya sering mendekam dikamar untuk membaca tumpukan kertas mendadak jadi sering memunculkan wujudnya dimanapun.
Terlebih jika ada Haechan disana, anak itu akan lebih banyak bicara dan mencoba berbagai cara untuk dapat menarik etensi si manis.Selucu itu sikap keduanya, membuat Johnny uring-uringan, tentang dampak positif atau malah negatif kedua putranya menyukai anak mungil bersurai perak itu.
"KAMI BERANGKAT BERSAMA" ucap keduanya kompak.
Mark dan Minhyung saling pandang, sebelum mendengus dan saling membuang muka.
Haechan nampak menggaruk kepalanya yang tak gatal.
Sedangkan Jennie sudah terkekeh geli disamping Johnny.
Lucu sekali kedua calon anaknya ini."Memang kendaraan kalian dimana? Bukankah mobilmu baik-baik saja Minhyung? Dan kau Mark, Daddy baru saja menuruti permintaanmu seminggu lalu untuk membeli motor sport limited edition yang hanya ada dua didunia, kau kemanakan tunggangan kesayanganmu itu?"
Mark dan Minhyung menatap Johnny jengah, tua Bangka ini lupa atau bagaimana jika kedua anaknya sedang melakukan pendekatan.
Bisa-bisanya mereka masih diintrogasi seperti ini.
"Aduuh, kakiku sakit sekali Dad, tadi aku terpeleset didekat kolam, aku tak bisa bawa motor" jawab Mark yang kini mulai berakting memegangi kaki kirinya dengan ekspresi kesakitan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lil Brother
FanfictionHaechan tak tau ini kesialan atau sebuah keburuntungan ketika sang ibu menikah lagi dengan seorang duda kaya beranak dua. perlahan namun pasti keuangan dan status keluarganya mulai naik dan stabil berkat ayah barunya, namun bukan itu yang membuat ia...