12

1.6K 145 12
                                    


"Mommy? "

Haechan mematung didepan pintu, disana Jennie berdiri berdampingan dengan Johnny.

Si kembar berada tepat dibelakang Haechan, menatap penuh tanya pada ayah mereka.

"Ah baby, mommy sudah menyelesaikan urusan bisnisnya, kau tak ingin memeluknya hm? " Johnny mencoba mencairkan suasana.

Tanpa diduga anak itu langsung berlari menabrak tubuh Jennie hingga mundur beberapa langkah, memeluk wanita yang sudah melahirkannya itu erat.

Jennie tersenyum dengan bibir bergetar menahan tangis, anaknya seperti ini karenanya, dia yang salah disini.

"Sayang, mommy merindukanmu" Jennie memeluk erat tubuh mungil putranya dengan elusan lembut dibelakang kepala haechan.
Anak itu terisak, sepertinya dia benar-benar merindukan ibunya.

"What the fuck is this?!" Mark menatap tajam pada Johnny, pria itu hanya tersenyum miring sembari mengkode keduanya untuk mengikuti.

"Ikut Daddy" titahnya.

Tanpa kata keduanya patuh mengikuti pria keturunan Chicago itu menuju ruang kerjanya.

"Dad! Apa-apaan ini? Kau membawa jalangmu kembali? " to the point, begitulah Mark membuka percakapan.

Johnny terkekeh, entah apa yang lucu, tapi pria itu tak berhenti tertawa menatap kedua putra kembarnya yang terlihat sangat marah.

"Calm down boys, dia tak akan mengambil mainan kalian" setelah menyelesaikan tawanya, Pria paruh baya dengan tinggi diatas rata-rata itu mendudukkan diri diatas meja, menatap kedua putranya dengan serius.

"Jelaskan" tekan Minhyung.

"This"

Johnny melemparkan beberapa amplop coklat yang berisi foto dan berkas didalamnya.

"What is this? "

"Sungchan, kalian kenal? " Tanya Johnny balik tanpa menjawab pertanyaan Mark.

"Bocah yang mengaku teman Haechan itu? Ada apa dengannya? "

"Son, kalian bacalah dulu"

Johnny diam sambil menunggu keduanya selesai memahami isi berkas ditangan mereka.

"Fuck" Minhyung berujar reflek setelah membaca berkas terakhir.

"Yeah, seperti yang sudah kalian baca, Sungchan, anak dari Jung Jaehyun juga menyelidiki kasus kemarin"

"Itu mudah! Daddy hanya tinggal memblokir aksesnya"

Mark dengan tentramennya yang buruk, memang sesuatu sekali.

"Dengar, ini tak semudah itu Son, kali ini yang kita hadapi adalah Jung Jaehyun, dia bukan rival yang mudah"

" Jadi apa rencanamu Dad? "

"Tentu saja manipulasi publik, kita buat jalang itu berada dipihak kita"

_


Jaehyun mengerutkan alis saat melihat Sungchan memasuki Mansion tanpa menyapanya.

"Ada apa dengan putraku? "

Tuntut Jaehyun pada Yuta, yang baru tiba bersama Sungchan tadi.

"Nyonya Jennie Tuan, dia sudah dibebaskan" Yuta menunduk dalam, melihat rahang Jaehyun mengetat.

"Kau boleh pergi"

Setelah mengatakan itu Jaehyun mematikan tab ditangannya.

"Aku akan memeriksanya lagi nanti"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 04 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Lil BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang