_
Seperti yang pernah Minhyung katakan sebelumnya, Daddynya adalah pria brengsek sejati.
Baru 2 bulan Jennie yang katanya calon ibu mereka tinggal dirumah, Johnny sudah membawa wanita lain, lebih parahnya meniduri wanita itu diruang tamu.Bunyi kecipak dua insan yang sedang bercumbu menggema diruang besar penuh pilar khas bangunan Italia itu.
Pun suara tabrakan antar kulit yang membuat telinga siapapun iritasi.Minhyung batal menuruni anak tangga, dia hanya menatap malas kedua manusia yang tengah bergumul hebat diruang tamu itu dari depan tangga.
"Beruntung Haechan dan mamanya belum pulang dari belanja" gumam Minhyung yang hanya dapat didengar oleh dirinya sendiri.
Tak lama pintu utama terbuka, Minhyung nampak menahan nafas, menunggu dengan was-was siapa yang memasuki rumah.
Ahh syukurlah, ternyata Mark yang masuk.
"What the fuc-"
Mark segera berbalik, lalu menutup mata Haechan dan menggiringnya keluar, Minhyung panik ketika akhirnya dia tau, bahwa Mark masuk tak sendiri.
Melainkan bersama Jennie dan Haechan."Hyung ada ap-"
"JOHNNY!"
Johnny menghentikan genjotannya pada wanita dibawahnya, lalu menatap kaget kearah Jennie yang berdiri diambang pintu.
"Jen-Jennie? Bukannya kau pergi berbelanja?" Panik Johnny.
Dengan asal pria Chicago itu mengenakan celananya, lalu mengambil pakaian bercecer milik sang wanita untuk dikembalikan."Pulanglah Irene"
Setelah mengatakan itu Johnny berusaha mengejar Jennie, berkali-kali menggunakan kata maaf tapi tak lagi ditanggapi wanita itu.
Matanya sudah sembab, pun pipinya yang basah oleh air mata.
Sungguh dia sangat amat kecewa, dia pikir sepeninggalan suaminya dia bisa mendapatkan ayah yang baik untuk Haechan, ternyata benar, semua pria itu brengsek. (Kecuali author 😘)"Jennie aku mohon dengarkan aku, aku bisa jelaskan semuanya"
Johnny mulai panik saat Jennie memasukkan semua barangnya kedalam koper.
"Tak ada lagi yang perlu dijelaskan, kita berakhir John" ucapnya dengan isakan.
Jennie menyeka air matanya, lalu berlalu menuju pintu keluar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lil Brother
FanfictionHaechan tak tau ini kesialan atau sebuah keburuntungan ketika sang ibu menikah lagi dengan seorang duda kaya beranak dua. perlahan namun pasti keuangan dan status keluarganya mulai naik dan stabil berkat ayah barunya, namun bukan itu yang membuat ia...