53. M a a f

4.2K 377 52
                                    

Hai semua

Makasih yang masih betah disini

Bintang yang kalian tekan bikin aku semangat

Sayang kalian semua 💕

🌿

"Jaemin-ah... kamu sakit..??" Jeno mengekori Nana masuk ke dalam kamar dan menuju sofa dekat jendela lalu duduk dan meraih sebuah buku

"Please.. jangan seperti ini. Kamu marah padaku? Jaem... say something" Jeno yang mendudukkan dirinya di sebelah Nana tak digubris

"Liat aku Jaem, please.... " Jeno menarik buku di tangan Nana yang dihadiahi tatapan tajam bak tombak yang langsung menusuk jantung Jeno

Nana masih tak bergeming dan terus menatap Jeno. Ruangan kamar mewah ber AC itu terasa mendidih. Jeno yang duduk di hadapannya seketika mengernyitkan alisnya.

"Kembalikan bukuku..." suara dingin Nana sangat rendah dan tajam

"Jaem... ada apa.. kita bisa bicarakan baik-baik..." Jeno menjauhkan buku Nana

"Kembalikan!!" bentak Nana

"Ngga!! Aku mau kamu ngomong!  Apa salahku..?? Aku ga ngerti apa-apa.."

Sinis Nana tersenyum sambil mendengus.

"Sudahlah... aku capek.." Nana beranjak dari sofa dan akan meninggalkan Jeno. Namun seketika Jeno menarik lengan Nana dengan cepat sehingga Nana kembali terduduk

"Damn it Jen!!" umpat Nana sambil sedikit terguling di sofa karena tarikan Jeno sedikit kasar

"Aku akan tetep paksa kamu ngomong Jaem! Kita sudah bersama 11 tahun dan aku tidak pernah melihatmu seperti ini.... please..." teriakan Jeno tak kalah kesal

Nana meraih ponsel yang sedari tadi tergeletak di meja dekat sofa, membuka layar lalu mencari berita yang berada pada suatu laman lalu dengan segera melemparkannya pada Jeno hingga mengenai perut six pack nya

"Aaahh" suara Jeno tertahan

"Baca!! Dan jangan katakan kalo kau sudah menyentuhnya!!" sekali lagi Nana akan beranjak dan secepat kilat Jeno mencekal lengannya dengan tangan kirinya sedang tangan kanannya memegang benda pipih yang dilempar Nana padanya

"Watch your mouth Jaem!! Duduk dan jangan kemana-mana" suara Jeno yang mengintimidasi terdengar lebih dominan

Dengan raut kesal dan mencoba mengibaskan pegangan tangan Jeno, Nana pun tetap duduk di sebelah Jeno

Mata Jeno menatap layar menyala dari ponsel di tangannya. Membaca semua tulisan dan melihat gambar dirinya dengan seksama

Nana menghembuskan nafas panjang sambil melirik Jeno yang masih fokus.

"Ok... pertama, aku minta maaf.  Aku tidak tau jika media bisnis akan memuat berita tidak bermutu seperti itu" belum sempat Jeno menyelesaikan kalimatnya, Nana bergerak lagi

"Lihat aku...!" Jeno memutar badan Nana mengarah padanya yang dengan terpaksa diikuti Nana dengan jengah

"Kamu mau aku menjelaskan ini semua kan?? Jadi dengarkan... " Jeno menatap mata suami cantiknya yang bermasam durja

"Sekali lagi aku minta maaf. Malam itu aku memang bertemu Choi Chan-hee di kantor. Karena pembahasan yang belum final, dia meminta ku untuk menyelesaikannya dengan makan malam. Dan memang tempatnya di Resto and Bar"

Kembali Nana menarik nafas dan semakin jengah, lalu menghindari tatapan mata suaminya

"Look.... we need him, the company needs him Jaem..." Jeno mulai menurunkan intonasi suaranya

C A N D Y || NOMIN  ⚠️🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang