Aku langsung mendorong tubuh mark pelan yang masih memeluk tubuhku. Setelah mendegar parawat berbucara seperti itu pandanganku langsung tertuju pada yemi yang berada di dekapan hendery.
"Ini" hendery langsung memberikan yemi pada mark dan berlari keluar dari lift mengikuti perawat tersebut.
Aku juga langsung menarik tubuh mark keluar dari lift untuk melihat kondisi yuri yang di jelaskan perawat tadi.
"Kalian meninggalkan dia?" Tanya satpam dengan teriakan bingungnya saat dia melihat dino yang masih terpojok di lift.
Sudut bibir laki-laki itu sedikit memar akibat pukulan Hendery yang membuatnya langsung tumbang. Jika di lihat-lihat kondisi dino sangat lemah, hanya sekali pukulan saja sudah membuatnya pingsan.
"Buang saja, bawa ke kantor polisi lebih baik!" Teriak mark sebelum pergi terlalu jauh dari lift tadi.
Kami bertiga sudah sampai di depan pintu kamar yuri yang tertutup rapat, didalam masih ada hendery dan beberapa perwat lain tengah menangani yuri.
aku berjalan mendekat ke arah pintu kamar yuri, mengintip melalu celah kaca yang ada di pintu tersebut. aku menatap ke arah yuri densu, perempuan itu terlihat sangat rapuh.
tanganku langsung mengepal perlahan mencoba mengatur kesabaranku yang sudah di amabng batas. aku tidak bisa hanya berdiam disini, ketakutan karena kehadiran dino.
aku menoleh ke arah mark yang tengah menggendong yemi. mark yang menyadari diriku menatapnya langsung mengkerutkan keningnya bingung.
"kenapa?"
aku langsung memberhentikan salah satu perawat yang lewat di antara kami. aku menyuruh mark untuk menyerahkan yemi kepada perawat tersebut.
"bayi ini milik pasien kamar ini, bisa tolong jaga sebentar?" tanyaku yang langsung di setujui oleh perawat tersebut.
"kami akan menaruhnya di ruang penitipan anak, kalian bisa mengambilnya di lantai 4" jelas perawat tersebut lalu pergi dengan membawa yemi.
"kenapa di titipin, kita mau kemana?"
tanpa menjawab pertanyaan mark aku langsung menarik mark kembali ke lift tadi, menemui dino kembali. saat kami berdua sampai di depan lift tadi, terlihat satpam yang tengah memapah dino berjalan keluar dari lift.
"mark"
laki-laki itu langsung menoleh ke arahku dengan senyuman lebarnya
"ya istriku?''
"menggelikan" ucapku saat mendengar hal itu keluar dari mulutnya.
"kenapa? itu hal yang manis" ujar mark sembari menyenggol bahuku penuh tenaga hingga tubuhku hampir terjatuh kedepan.
"nih" aku langsung menyodorkan permen rasa semangka kepadanya yang langsung di tatap bingug oleh laki-laki itu. aku menari tangannya dan memberikan permen semangka tersebut kepadanya.
"dengerin gue" aku langsung menarik kerah baju mark hingga kepala laki-laki itu langsung setara dengan tinggiku.
"arkh. ke-cekek"ringis mark saat aku menariknya terlalu kencang.
"sorry" aku langsung mendekatkan kepalaku ke telinganya dan membisikkanya sesuatu.
"Nggak! jangan aneh-aneh" potong mark saat aku belum selesai menjelaskan.
"percaya sama gue" ujarku yang langsung di tolak keras oleh mark, laki-laki itu langsung mengapit tanganku di lengannya tak membiarkanku pergi.
"lo gak bisa di percaya"ucap mark. aku berusaha menarik tanganku yang di tahan olehnya, mencoba pergi dan tidak membuang-buang waktu berdebat bersamanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Marriage Life (mark lee x you)
FanfictionGue nikahin lo cuma buat ngurus bayi yang lo temuin, bukan ngurusin lo juga-(y/n) 210607#1 in nctfanfiction 210717# 1 in nctimagine