"lo udah gak mau yemi lagi?"
semua orang langsung beralih menatap mark saat laki-laki itu melontarkan pertanyaan kepadamu.
"buk-"
"gue tanya, lo gak mau yemi lagi?" potong mark dengan penuh penekanan pada pertanyaannya. suasana di meja makan sunyi dan dingin sejak mark melontarkan pertanyaan begitu.
"mark cukup! jangan menekannya seperti itu" ujar ibu mark yang merasa mark sudah sedikit kelewatan menekan dirimu dengan pertanyaan seperti itu.
"aku salah? mark cuma tanya dia masih mau lee yemi atau gak? kalau dia mau dan sayang sama yemi dia gak bakal bilang begitu tadi mah!" tegas mark yang jika di pikirkan juga masuk akal.
tapi kamu berbicara seperti itu juga memiliki alasan.
"pertama... aku harus melanjutkan sekolah ke luar negri'' kamu mulai buka suara yang langsung mengalihkan perhatian semua orang jadi ke arahmu.
"kedua, dino merupakan ayah kandung yemi. dia sudah memiliki pekerjaan tetap walaupun sudah di keluarkan dari sekolah"
"ketiga, dino tidak memiliki catatan kriminal hingga harus masuk kantor polisi atau pun penjara."
"dan ketiga alasan itulah yang membuat dino akan berhasil dalam perebutan hak asuh ini. berpikirlah sedikit realistis. jangan penuhi otak lo dengan ego sendiri mark" jelasmu yang membuat semua orang terdiam.
kamu langsung menghela nafasmu panjang setelah mengungkapkan semua isi pemikiranmu tentang hal ini. entah itu benar-benar terjadi atau tidak yang penting semua pendapatmu sudah kamu lontarkan saat itu juga.
kamu langsung pamit untuk pulang karena rasanya pembicaraan malam ini sudah selesai. saat melewati ruang tamu, kamu melihat yemi yang tengah bermain dengan bibi pengasuhnya. bayi perempuan itu terlihat ingin merangkak ke arahmm saat melihatku yang berhenti di hadapannya.
hingga bayi perempuan itu berhasil merangkan mendekat ke arah kakimu. yemi mengangkat tangannya kepadamu mengisyaratkan dirimu untuk menggendongnya. cukup lama kamu terdiam menatapnya hingga bayi perempuan itu mulai merengek.
saat bibi pengasuh yemi ingin menggendong yemi, kamu langsung mengangkat tubuh yemi dan menggendongnya. membuat bayi perempuan itu seketika langsung tertawa kecil dan menaruh kepalanya di pundakmu.
"mau di bawa ke rumah?atau saya antar ke kamar mark?" tanya bibi pengasuh kepadamu. kamu langsung menggeleng cepat menjawabnya.
"sebentar lagi jadwal dia minum susu.bawa saja dia kembali ke kamar mark" kamu langsung memberikkan kembali yemi pada bibi pengasuh. kamu langsung membungkuk sedikit pada bibi pengasuh dan pergi keluar dari rumah mark.
niatnya kamu akan langsung kembai ke rumah, tapi melihat ada pedagang odeng yang berada tak jauh dari rumahmu membuatmu sedikit menginginkannya. saat di rumah mark tadi kamu belum makan sama sekali akibat kedatangan dino yang sangat tiba-tiba.
"(y/n)!" kamu langsung menoleh ke arah sampingmu dimana ada seoyun yang juga tengah berjalan ke arah penjual odeng komplek rumah kami.
"tumben jajan" ujar seoyun yang sangat langka melihatmu jajan di luar apalagi di malam hari seperti ini.
"laper" jawabmu. dia langsung merangkul pundakmu dan mengajakmu mendekat ke arah penjual odeng tersebut. dia mengambil 2 tusuk odeng dan memberikannya satu untukmu.
"jangan pikirkan berat badan. kita harus bahagia dulu baru menyesal nanti'' ujar seoyun yang membuatku langsung menggeleng heran menanggapinya.
"mana ada bahagia lalu menyesal?" tanyamu yang membuat seoyun langsung menatap ke arahmu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Marriage Life (mark lee x you)
Fiksi PenggemarGue nikahin lo cuma buat ngurus bayi yang lo temuin, bukan ngurusin lo juga-(y/n) 210607#1 in nctfanfiction 210717# 1 in nctimagine