Trapped In Love ⟨ SungJake ⟩

pagi di rumah sakit

Sejak pagi tadi, Sunghoon terus bergumam tidak jelas membuat Jay yang mendengarnya jadi emosi sendiri. Itu semua karena sedang ada Heeseung di kamar Jaeyun dengan alasan menjenguknya. Entah dapat kabar dari mana, Heeseung pagi-pagi sekali sudah berkunjung sambil membawakan makanan. Mengaku sebagai teman Jaeyun membuatnya diperbolehkan masuk oleh mama dan papa.

Sementara itu Sunghoon ada di kantin lantai dasar bersama Jay yang tengah makan nasinya. Sepanjang itu, Sunghoon terus bertanya-tanya pada Jay hingga laki-laki yang sudah kesal itu mengamuk karena acara sarapannya terganggu dengan bisikan-bisikan setan yaitu Sunghoon.

"Jay, Jaeyun sama Heeseung tuh apa sih?"

"Manusia"

"Emangnya mereka se deket itu sebelumnya? Perasaan mereka ketemu pas di perpus itu aja"

"Mana gue tau"

"Terus dari mana Heeseung tau kalo Jaeyun dirawat di rumah sakit ini?"

"Gue ga tau Hoon! Lama lama gue lempar juga ini sendok"

Jay jadi tidak nafsu makan hanya karena Sunghoon terus merecokinya. Entah helaan nafas yang ke berapa, Sunghoon masih sibuk dengan berbagai pertanyaan di otaknya yang tidak juga menemukan jawaban.

Akhirnya Jay tidak melanjutkan sarapannya itu sehingga keduanya langsung kembali ke kamar Jaeyun. Bertepatan dengan Heeseung yang keluar dari kamar diikuti Jaeyun dengan selang infusnya. Melihat itu membuat Sunghoon mempercepat langkahnya seraya menggapai lengan Jaeyun.

"Kok bangun sih!"

"Mau nganterin kak Heeseung aja kok"

"Gak. Balik sana, biar gue yang nganterin kalo perlu sampe rumahnya"

Jaeyun cemberut tapi lalu masuk dengan sedikit terpaksa tapi diam-diam tersenyum karena sikap Sunghoon. Sementara itu, Sunghoon berhadapan dengan Heeseung seolah Heeseung adalah saingan beratnya.

"Ada hubungan apa lo sama adek gue?"

Tanya Sunghoon langsung pada Heeseung yang masih di depannya.

"Mungkin... Otw jadi pacar? Oh ya, gak usah anter gue, gue bisa pulang sendiri"

Heeseung melambaikan tangannya dengan senyum kemenangan lalu berlalu pergi. Sunghoon berkacak pinggang selagi matanya memandang punggung yang semakin jauh itu.

"Panas ya dek?"

Jay menggoda Sunghoon dengan tawa penuh kepuasan sampai mendapatkan pukulan telak di pipinya. Tapi itu tetap membuat Jay merasa begitu senang karena temannya terbakar api cemburu.

"Mangkanya jangan denial, dek"

"Paan sih! Gue gak denial!"

"Halah, tuh barusan denial, dek"

"Stop dek dek! Lo bukan cwk cwk berseragam"

Sunghoon masuk ke kamar meninggalkan Jay yang masih tertawa lebih kencang namun harus ditahan supaya tidak menganggu sekitarnya. Kala itu, Sunoo datang membawa tas besar setelah semalam ia pulang karena Jeno tiba-tiba demam.

"Wisss ada si manis, mau dibantuin bawa tasnya dek?"

"Aku aduin ke Jungwon biar tau rasa"

"Loh ya jangan langsung ulti gitu dong dek"

Sunoo memutar bola matanya malas, Jay sungguh aneh hari itu. Sunoo memasuki kamar Jaeyun melihat temannya sedang asik makan buah dan menonton pororo di televisi yang ada di sana.

Sunghoon membantu Sunoo meletakkan barang yang ia bawa yaitu banyak camilan dan beberapa buku untuk Jaeyun baca saat bosan.

Entah sejak kapan, keduanya kompak duduk di atas bangsal dan menonton pororo sambil makan camilan yang Sunoo bawa tadi. Jaeyun dan Sunoo, dua anak itu sampai tidak berkedip menatap televisi.

Sedang Sunghoon dan Jay ada di luar kamar sibuk bercengkrama berdua. Mulai dari membahas Nathan dan Raya sampai mengapa laut itu air, kenapa tidak sejenis buah atau nama dari sebuah tulang manusia.

"Katanya kakak mau berhenti suka kak Hoon," ucapan Sunoo tiba-tiba yang untungnya tidak begitu kencang.

"Ssstt! Iya, aku mau berhenti suka kak Hoonie, soalnya kita nggak mungkin bisa bersama"

"Sedih, kisah cinta kita tragis, yahh"

Keduanya malah mewek bersama, saling berpelukan meratapi akhir dari kisah cinta mereka yang menemui sad ending.

Jaeyun sudah memutuskan untuk tidak lagi berharap pada Sunghoon, ia akan sepenuhnya berhenti menyukai dan jatuh terlalu dalam pada Sunghoon. Ia akan mulai melihat Sunghoon hanya sebagai kakak laki-lakinya, tidak lebih dari itu.