"Hari ini hari pertama Jaeyun sekolah sama kamu Sunghoon, nanti kalian berangkat bareng"
Ucapan mamanya itu sukses membuat Sunghoon tersedak ayam gorengnya, menatap tak percaya wajah sang mama mau kesal namun ia sangat menyayangi mamanya.
"Apaan sih ma? Jaeyun sekolah di sekolahku juga? Dia emang seumuran?"
"Iya, kalian seumuran, udahlah pokoknya nanti anterin adek kamu terus juga selamanya kalian berangkat bareng"
Sunghoon melirik tajam Jaeyun yang diam saja fokus pada makanannya. Mau tidak mau Sunghoon pun harus menuruti apa kata mamanya, jadilah sekarang Jaeyun menjadi orang pertama yang menaiki motor paling kesayangan Sunghoon.
Adik kakak itu segera pergi meninggalkan rumah untuk berangkat ke sekolah, dengan hati hati Sunghoon membawa pelan si Tosca, nama motor kesayangannya itu.
"Pangeran Sunghoon, kok jalannya pelan banget?"
"Suka suka gue lah, jangan pegangin Tosca erat erat nanti lecet gue suruh ganti baru lo"
"Tosca?"
"Yang lo naiki ini namanya Tosca"
"Ooh, kok namanya Tosca? Kan warnanya hitam?"
"Lo ngerti gak sih kata 'suka suka gue' ? Ini kan motor gue, jadi ya terserah dong mau gue kasih nama hiu, apel, melati siapa kek"
Jaeyun mengerucutkan bibirnya sebal, kakaknya itu pemarah sekali. Kalau bicara tidak pernah dengan nada yang santai.
Akhirnya mereka sampai di sekolah, Sunghoon memarkirkan si Tosca miliknya di parkiran sementara Jaeyun menunggu untuk pergi bersama. Mamanya berpesan untuk pergi ke ruang kepala sekolah dulu.
"Pangeran Sunghoon, ruang kepala sekolah ada dimana?"
"Mana gue tau, cari aja sendiri"
"Loh masa pangeran Sunghoon ngak tau?"
"Pura pura aja sie, bodo ah, bye!"
Sunghoon berlalu meninggalkan Jaeyun yang kebingungan itu, ia berjalan kemana saja namun malah berakhir di UKS bukannya di ruang kepala sekolah, untungnya bertemu seseorang yang menanyainya.
"Anak baru? Kenapa ke UKS?"
"Eh maaf kak, aku ngak tau ruang kepala sekolahnya dimana ya?"
"Oalah ruangan kepsek, yok gue anter"
Jaeyun dengan polos mengikuti laki laki tinggi menjulang yang terlihat keren itu. Mengekorinya selagi matanya kemana mana melihat kelas kelas yang sedang berlangsung.
"Anak kelas berapa?"
"Kelas dua belas kak"
"Oh berarti kita seangkatan, panggil aja gue Doyoung"
"Oke, aku Jaeyun"
"Wasiap, tuh ruang kepsek nya dah keliatan"
Jaeyun berterimakasih pada Doyoung dan masuk menemui ibu kepala sekolah, lalu Jaeyun diantar ke kelasnya dimana ternyata ia sekelas dengan Sunghoon juga.
Sunghoon yang melihat Jaeyun masuk ke kelasnya lantas berdiri kaget dan tak terima, menjadi pusat perhatian kelas yang semuanya bingung mengapa Sunghoon demikian.
"Jaeyun?! Kok lo masuk kelas sini sih?!"
"Pangeran Sunghoon?"
Teman sebangku Sunghoon, si Jay, tertawa ketika mendengar Jaeyun memanggil Sunghoon dengan tambahan 'pangeran' yang menggelikan itu.
"Siapa pangeran? Sunghoon? Pangeran kodok kali ah"
Gelak tawa langsung terdengar begitu Jay menyelesaikan kalimatnya, Jaeyun menatap polos Sunghoon yang malu dan salah tingkah, baru sadar juga dirinya.
"Tenang anak anak! Biarkan anak baru ini memperkenalkan diri dulu"
Guru pun mempersilahkan Jaeyun memperkenalkan dirinya sementara Sunghoon kembali duduk dengan jengkel, ia bingung mengapa Jaeyun bisa masuk di kelasnya sementara masih ada banyak kelas lain selain kelasnya.
"Nama saya Park Jaeyun, mohon bantuannya semua"
Lalu Jaeyun pun duduk tidak jauh dari bangku Sunghoon, berkenalan dengan teman sebangkunya dan memulai pelajaran hari itu. Semua nampak berjalan dengan lancar, Jaeyun cepat akrab dengan banyak teman namun di sudut sana, Sunghoon terus kesal entah kenapa.
"Jaeyun, nanti ke kantin bareng yuk?"
"Boleh! Aku juga belum tau kantinnya ada dimana"
"Yaudah nanti sekalian tour bareng gue, gimana?"
"Boleh banget, makasih ya, Chenle"
Teman baru bernama Chenle itu tersenyum simpul sambil mengacungkan jempol. Jaeyun sedikit melirik Sunghoon yang ternyata tengah melihatnya dengan tatapan jauh lebih sinis dari sebelumnya saat dirumah, Jaeyun bergidik ngeri melihatnya.
"Apa lo liat liat?"
"Eng-ngak kok"
"Gausah boong, lo ngelirik lirik gue kan?"
"Maaf"
Chenle memelototi Sunghoon sebab membuat teman barunya takut, melemparkan sepatunya agar mata Sunghoon yang terus menatap Jaeyun itu berhenti karena menakutkan.
"Lama lama mata lo keluar juga itu!"
"Sialan, sakit bego!"
Sepatu yang dilempar Chenle tadi pas mendarat di pipi Sunghoon yang langsung meringis sakit, untungnya sepatu mahal dua belas miliar itu bersih dari tahi ayam.
Sunghoon melempar kembali sepatu Chenle dan pergi keluar sebab tidak lama bel istirahat berbunyi, Jaeyun segera bersiap menata alat tulisnya di meja sampai rapi lalu pergi bersama Chenle. Rencana mereka setelah makan, akan tour kecil mengelilingi sekolahan dan menunjukkan beberapa tempat yang harus dihafalkan Jaeyun agar tidak tersesat nantinya.
see-U
KAMU SEDANG MEMBACA
Trapped In Love ⟨ SungJake ⟩
Fiksi Penggemar"ternyata cinta hanyalah sesuatu menyakitkan aneh yang rumit" Jaeyun • fanfiction! • lokal • bahasa campur aduk [ 2021.12.12 › 2022.08.23 ]