Karena Sunghoon yang harus bersekolah, mama dan papa pun memperbolehkan Heeseung untuk menemani Jaeyun di rumah sakit karena mereka sendiri juga tidak bisa meninggalkan pekerjaan mereka. Tapi tiap malam mama pasti datang dan menjaga Jaeyun begitu pun papa yang mengirim banyak makanan dan mainan supaya Jaeyun tidak bosan.
Jika sore, Sunghoon akan mengusir Heeseung dan sangat protektif pada Jaeyun. Sesekali Sunoo dan Jay juga berkunjung membawakan makanan.
Pagi ini Heeseung selesai menyuapi Jaeyun bubur ayam rekomendasinya, lalu sekarang ia sedang mendorong kursi roda Jaeyun yang padahal Jaeyun tidak mau karena katanya ia kuat berjalan, tapi Heeseung bersikeras menyuruh Jaeyun menggunakan kursi roda saja.
Taman rumah sakit yang luas dan ada lumayan banyak pasien sedang berjemur, Heeseung berhenti di bawah pohon dan duduk di kursi itu bersebelahan dengan Jaeyun yang tersenyum lebar.
"Jaeyun sembuhnya lama ngak ya? Jaeyun kangen rumah"
Ucapnya cemberut sambil menatap seorang anak kecil di kejauhan sana.
"Kata dokter sih sekitar satu minggu lagi, kalau Jaeyun udah sembuh, kita jalan jalam gimana?"
"Asikk! Ke mana? Gunung? Pantai?"
"Kemanapun yang Jaeyun mau"
"Hwaaa! Jaeyun mau ke pantai! Main ombak sama pasir!"
Jaeyun sangat antusias, senyumnya merekah menghiasi wajah berserinya. Heeseung tidak tahan hingga pipi gembul itu ia cubit pelan sambil tertawa dan selanjutnya membelai rambut sedikit cokelat itu lembut.
"Gak boleh"
Suara di belakang Jaeyun membuat pemuda itu menoleh lantas menatap sinis. Sunghoon berekspresi datar menatap Heeseung tanpa berkedip begitupun Heeseung. Sedikit aneh pula Sunghoon muncul di pagi hari.
"Apa sih kak! Ini urusanku sama kak Heeseung!"
"Urusan lo juga urusan gue"
"Ngak bisa gitu dong!"
"Lo, gak usah deketin Jaeyun lagi. Dan juga, jangan sembarangan sentuh sesuatu yang bukan milik lo."
Sunghoon menatap tajam Heeseung tanpa peduli Jaeyun mencoba menghentikannya. Heeseung berdiri, berhadapan dengan sunghoon dengan senyuman tipis ia layangkan.
"Kalo gue ga mau?"
"Gue main kasar"
Kursi roda Jaeyun di dorong menjauhi Heeseung untuk masuk kembali ke kamarnya. Meski Jaeyun sudah berontak, Sunghoon tetap terus berjalan hingga masuk ke lift. Jaeyun kesal, kakaknya selalu bersikap jahat dan membuatnya tidak bisa dekat denganHeeseung.
"Kakak ini kenapa sih!"
"Lo yang kenapa, Jaeyun. Gue udah berkali-kali bilang jauhin brengsek itu, lo malah makin deket sama dia!"
"Kak Heeseung bukan brengsek! Kakak yang brengsek!"
"Gue tau gue brengsek, mangkannya cukup gue brengsek yang deket sama lo, jangan brengsek lainnya"
Jaeyun diam, kesal sekali.
"Cukup gue yang cinta sama lo, jangan yang lain"
Jaeyun melotot, menoleh pada Sunghoon yang masih berekspresi datar menatap lurus ke depan. Ketika hendak menjawab, lift terbuka menampilkan Sunoo dan Jay yang sedang bertengkar.
Namun ketika melihat Jaeyun, Sunoo langsung tersenyum dan mengakhiri perdebatan itu sehingga Jaeyun tidak bisa menjawab Sunghoon. Sunoo meminta untuk mendorong Jaeyun sampai ke kamar sementara Sunghoon pergi bersama Jay.
Jay memberikan kabar bahwa Nathan lagi-lagi membuat masalah hingga melibatkan Jaeyun, hal itu membuatnya tidak bisa tenang mengingat Nathan adalah manusia paling ia benci.
"Gue udah kumpulin anak, tinggal nunggu perintah lo aja"
"Gue ga mau tau, itu anjing harus sekarat!"
Ya, Sunghoon hendak tawuran dengan Nathan. Kebetulan Jaeyun sedang tidak masuk sekolah, Sunghoon jadi bisa lebih leluasa memberikan pelajaran untuk Nathan agar tidak lagi membawa-bawa nama Jaeyun.
"Besok, kita turun ke jalan"
Jay mengangguk atas perkataan super serius Sunghoon. Ini demi adik super polosnya supaya tidak di usik benalu seperti Nathan, mungkin juga untuk orang yang ia cintai?
KAMU SEDANG MEMBACA
Trapped In Love ⟨ SungJake ⟩
Fanfic"ternyata cinta hanyalah sesuatu menyakitkan aneh yang rumit" Jaeyun • fanfiction! • lokal • bahasa campur aduk [ 2021.12.12 › 2022.08.23 ]