[AMEERA] 2

14 10 4
                                    

Selamat Membaca✨

Sesampainya di rumah sakit Ameera langsung membopong perempuan itu kedalam rumah sakit.

"Panggil dokter Fania segera," ucap Ameera kepada suster disana.

(Sekedar informasi, Fania itu kenalan Ameera, umur mereka beda 5 tahun.)

Ameera membaringkan perempuan itu di brankar.

"Ada apa Ameera?" tanya Fania dengan nada khawatir.

"Tolong periksa dia ka," ucap Ameera menunjuk perempuan itu.

"Dia...bagaimana bisa?" ucap Fania terkejut saat melihat wajah perempuan itu.

"Aku juga ga tau tapi sekarang yang penting periksa dia dulu," ucap Ameera.

"Baiklah," ucap Fania lalu segera meriksa kondisi perempuan itu.

30 menit kemudian.

"Gimana kondisinya ka?" tanya Ameera saat melihat Fania selesai memeriksa keseluruhan kondisi perempuan tersebut.

"Ha... kondisinya sangat memprihatinkan," ucap Fania dengan menghela nafas.

"Maksudnya?" tanya Ameera.

"Dia depresi dan stres berat, mentalnya down, kekurangan gizi, anemia, dan parahnya lagi dia mengalami kekerasan itu terbukti dari bekas luka yang ada disekujur tubuhnya," ucap Fania.

Ameera mengepalkan tangannya saat mendengar perempuan itu mengalami kekerasan.

"Ka tolong siapkan kamar VIP untuk dia, kita harus merawatnya dengan baik," ucap Ameera sambil menahan emosinya.

Entah kenapa Ameera menjadi marah dan kesal, tatapan matanya berubah menjadi dingin.

"Baiklah, oh iya bagaimana bisa kamu bertemu dengannya?" tanya Fania saat teringat dengan kepenasarannya.

"Aku bertemu dengannya di jembatan, dia berdiri di atas pagar pembatas dan hendak melompat tapi beruntungnya aku bisa menangkapnya sebelum itu terjadi lalu dia memberontak dan berteriak-teriak. Karena ga ada pilihan lain aku memukul tengkuknya lalu dia pingsan," jelas Ameera.

"Astaghfirullah, seberapa keras hidup yang dia alami sampai-sampai berniat untuk mengakhiri hidupnya," ucap Fania dengan perasaan sedih.

"Ka, aku butuh bantuan kakak," ucap Ameera dengan nada serius.

"Kamu butuh bantuan apa," tanya Fania.

"Aku ingin melakukan tes DNA secara diam-diam," ucap Ameera.

"Baiklah serahkan kepadaku," ucap Fania dengan serius.

Dikamar VIP rumah sakit.

"Assalamualaikum, ka aku ingin minta tolong carikan informasi tentang seseorang," ucap Ameera kepada orang yang berada ditelpon.

"Wa'alaikumsalam dek, siapa nama orangnya?" ucap Alexi kakak sepupu Ameera.

"Aku ga tau namanya ka cuman dia tinggal di daerah Bandung, untuk fotonya nanti aku kasih," ucap Ameera.

"Oke ga masalah," ucap Alexi.

"Kakak cari identitas dia dan riwayat hidupnya dari bayi ya aku mau mastiin sesuatu," ucap Ameera.

"Oke gampang, coba kirim fotonya," ucap Alexi.

"Oke bentar," ucap Ameera lalu keluar dari telepon dan membuka aplikasi kamera dan memfoto perempuan yang terbaring di ranjang.

"Tuh udah dikirim fotonya jangan kaget ya," ucap Ameera memperingati.

Mata Alexi membulat sempurna saat melihat foto tersebut.

AMEERATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang