[AMEERA] 8

17 8 0
                                    

Selamat Membaca

Ameera melihat jam di layar hpnya sudah menunjukkan pukul 13:00. Ia harus segera mengunjungi Amira di rumah sakit.

Ameera berjalan cepat menuju pagar sekolah.

Tin Tin

Ameera berhenti berjalan lalu menengok ke samping tepat mobil itu berada.

Kaca pintu depan penumpang terbuka dan memperlihatkan wajah tampan Erik disana.

"Amira lu ada kendaraan buat pulang? Kalo ga ada bareng sama kita aja," tawar Erik.

"Ga deh makasih, gua ada kendaraan kok, kalian duluan aja," ucap Ameera datar.

"Bener nih ya?..... Oke bye," ucap Erik lalu melambaikan tangannya saat mobil berjalan keluar dari pekarangan sekolah.

Ameera melanjutkan jalannya menuju ruko dekat sekolah untuk mengambil mobilnya.

Belum jauh dari pekarangan sekolah, ga ada angin ga ada hujan tiba-tiba dirinya ditabrak oleh seseorang dengan kencang dan terjatuh karena tidak bisa menyeimbangi tubuhnya.

Bruk

"Au!" erang Ameera kesakitan.

Cowo itu menatap Ameera sebentar lalu tanpa izin dari empunya dia langsung menggendong Ameera ala bridal style dan membuat Ameera terkejut setengah mati.

"Lo ngapain? Turunin gue!" Ameera berontak saat cowo itu mulai berlari.

"Bisa diem ga! Kalo lu gua turunin sekarang lu bisa diapa-apain sama mereka," ucap cowo itu sebut saja namanya Arka.

"Mereka?" gumam Ameera.

"WOI BERHENTI LU!" teriak seseorang dari belakang.

Ameera menoleh kearah samping kanan dan melihat beberapa cowo sekitar 5/6 orang sedang mengejar mereka.

"Mereka kenapa ngejar kita?" tanya Ameera agak panik.

"Ceritanya panjang," ucap Arka yang masih lari secepat dia bisa.

Ameera mencoba menenangkan diri dengan menarik dan membuang nafas.

"Ganti posisi, posisi kayak gini bikin ga nyaman," ucap Ameera setelah tenang.

"Ribet banget sih," ucap Arka lalu melepaskan pegangannya di bagian kaki dan membiarkan Ameera melingkarkan kakinya di pinggangnya  lalu Ameera mengubah posisi pegangannya menjadi memeluk leher Arka.

"Ribet banget sih," ucap Arka lalu melepaskan pegangannya di bagian kaki dan membiarkan Ameera melingkarkan kakinya di pinggangnya  lalu Ameera mengubah posisi pegangannya menjadi memeluk leher Arka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Penggambaran posisinya

"Lo ga keberatan apa ngegendong gua?" tanya Ameera.

"Gua ngegendong lu serasa bawa kapas tau ga, terlalu ringan," ucap Arka.

"Tambahin kecepatan larinya, mereka semakin mendekat!" ujar Ameera sambil menepuk pundak Arka berkali-kali.

"Serius?" tanya Arka.

AMEERATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang