Mistress; 04

1K 178 165
                                    

"Hye, kau benar-benar cantik. Sangat anggun."

Entah sudah terhitung berapa kali Ken Jin melontarkan kalimat yang sama. Sejak Hyera keluar dari salon, Ken Jin dibuat berdecak kagum oleh rekannya itu.

"Lebih cantik mana, aku dan kekasihmu?" Ken Jin tak lekas menjawab, ia mendadak gugup, bibirnya mengalami kendala saat ingin mengatakan yang sebenarnya. "Tidak, tidak. Aku bercanda, Jin. Jangan diambil serius. Lagipula, wanita tidak suka dibanding-bandingkan, termasuk aku ataupun kekasihmu." Imbuh Hyera di iringi kekehan setelahnya.

"Ya, kau benar. Kalian sama-sama memiliki kecantikan dari sisi masing-masing." Timpal Ken Jin kemudian.

Sore tadi, Ken Jin menemani Hyera pergi ke salon dan membeli pakaian. Tentu saja hal itu dilakukan atas perintah Namu, demi menyambut kedatangan sang ayah mertua yang kembali dari Australia. Menetapnya beliau di sana bukan semata-mata tinggal dan menjalani bisnisnya, melainkan juga menjalani pengobatan bagi kesehatannya.

Bermula sejak tiga tahun lalu, kesehatan Nam Hsik mengalami penurunan, sering kali bolak-balik rumah sakit namun hasilnya sama, tidak ada perubahan baik. Sampai akhirnya kaki tangan Nam Hsik menyarankan untuk mencoba berobat ke Australia di mana beliau dapat menemukan dokter yang lebih ahli bagi penyakitnya.

Setelah hampir satu tahun tidak pulang ke Korea, bahkan tidak turut hadir di pernikahan putranya一yang katanya, menelan biaya cukup besar untuk sebuah pernikahan一akhirnya beliau kembali, dan mungkin akan menetap lebih lama di Korea, mendengar anaknya sudah berumah tangga.

Sepanjang perjalanan, di dalam mobil Ken Jin, Hyera terlihat begitu gelisah, telapak tangannya terasa dingin, raut tidak tenang jelas terpampang di wajah cantiknya hingga mengundang rasa cemas dari Ken Jin sendiri.

"Ada apa, Hye?"

Hyera menoleh pada Ken Jin yang masih fokus mengemudi, hanya gelengan yang Hyera berikan. Lantas membuang pandangan ke luar jendela.

Ken Jin seakan paham apa yang tengah wanita Goo itu rasakan, tanpa ragu mengulurkan tangan lalu meraih tangan Hyera untuk digenggamnya.

Hyera sontak berbalik. "Jin,"

"Aku tau, kau pasti bimbang akan menghadapi orang tua pak Namu, 'kan?"

"B-bagaimana kau tau?"

Ken Jin menatap Hyera lekat. "Kita sudah kenal cukup lama, bahkan sebelum pak Namu mengajakmu menikah dengannya." Ucapan Ken Jin terjeda ketika menyadari mobil yang ia kendarai sudah sampai di tempat yang mereka tuju. Ken Jin menghentikan mobilnya di bahu jalan, lantas membantu Hyera melepas seat belt pada tubuhnya. "Hye, sejak kapan kau jadi pesimis? Di mana Hyera yang tidak pernah takut akan apa pun? Dengar, Hye. Di dalam sana orang tua pak Namu, itu artinya orang tuamu juga. Jika kamu takut terjadi hal-hal yang tidak diharapkan, masih ada suamimu. Pak Namu, percaya padaku." Jelas Ken Jin.

Hyera menghela napas panjang. Meskipun yang dikatakan Ken Jin tidaklah salah, tetap saja Hyera khawatir, terlebih lagi perihal kedok pernikahannya dengan Namu, dan masih banyak lagi.

Di saat Hyera masih sibuk bergelung dengan pikirannya, ponsel dari dalam tas berdering memekakan telinga. Hyera merogoh tas nya dan mendapati panggilan masuk dari sang suami. Ken Jin melirik kearah pintu masuk restoran, di mana sudah ada Namu yang berdiri di sana.

"Halo. Aku sudah sampai."

"Segeralah, aku ada di luar."

Hyera berdecak lidah. "Ck, iya. Aku melihatmu. Tunggu aku di situ." Ucapnya, kemudian memutus panggilan secara sepihak.

Menghela napas kemudian menatap Ken Jin yang setia menunggunya. "Jin, aku keluar sekarang. Terima kasih." Pamitnya.

Setelah keluar dari mobil, Hyera berjalan ke arah Namu yang tengah berdiri gagah. Pria Kim itu mengalihkan pandangannya saat menyadari presensi Hyera, mengamati tampilan secara detail sembari mengangguk. Tidak ada yang aneh一terlihat sama一tidak ada pujian yang seperti Ken Jin ucapkan untuk Hyera, sebab bagi Namu setiap hari Hyera memang sudah berpakaian sexy.

𝐌𝐈𝐒𝐓𝐑𝐄𝐒𝐒 [𝐌]✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang