Sequel; Mistress S2

709 133 50
                                    

M I S T R E S S S2
'The Bloody House'


"Will you accept me, if I come back to you?
Then what about him?"

"Will you accept me, if I come back to you? Then what about him?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Goo Hyera

Aku bahagia.

Ya, bagaimana tidak, aku melahirkan seorang bayi perempuan cantik yang diberi nama Jin Hye Wang oleh ayahnya-Ken Jin Wang. Lelaki yang separuh hidupnya senantiasa mencintaiku. Mungkin bisa dibilang, hidupku terasa sempurna saat menikah dengannya, dan kesempurnaan itu seakan berlipat ganda ketika hadirnya bocah cantik yang kami panggil dengan sebutan Jiya.

Aku ingin berujar pada semesta. Jika boleh, jauhkan kerukunan ini dari kendala apa pun. Tetapi tidak mungkin, ketika kami sendiri yang justru menyulut percikan api.

Aku tidak paham dengan suamiku. Maksudku, perkataannya.

Dia selalu berkata dengan kalimat yang rasanya sulit aku terima, dan bahkan tidak aku harapkan.

"Hye, jaga Jiya baik-baik. Maaf jika nanti aku merepotkamu untuk mengurus Jiya sendiri."

Ucapannya tersebut sering dia ulang. Jelas saja aku menolak, sungguh aku takut.

"Aku tidak bisa, Jin! Kau harus selalu ada bersamaku membesarkan Jiya.. aku heran, memangnya kau mau kemana?"

Dia tertawa. Memelukku erat lalu berkata lagi. "Aku pergi, agar kau bahagia."

Apa maksudnya coba?

Jujur aku muak, jika Ken Jin membuatku marah.

"Apa kau akan pergi dengan wanita lain?"

"Tidak, hanya kau yang aku cinta!"

"Lalu kau mau kemana? Aku tidak akan mengizinkanmu keluar dari rumah. Lihat saja!"

Aku melepas pelukannya, lalu duduk di kursi siap. Menyisir rambut, sembari mengabaikan Ken Jin yang berdiri menatapku dari belakang.

"Hye, selama kita menikah, kita belum sempat bulan madu karena pekerjaanku yang tidak bisa ditinggal.. eum, bagaiman kalau kita pergi ke Australia."

Aku menggeram mendengar ucapannya kali ini. Meletakan sisir dengan cepat aku beranjak menghadap Ken Jin lagi.

"Aku tidak mau!!"

"Kenapa, sayang?"

"Dari banyaknya negara di dunia, kenapa kau pilih negara itu?!" Ken Jin tidak menjawab, dia hanya tersenyum misterius tanpa aku tahu maknanya apa. "Jangan merencanakan sesuatu yang hanya akan membuatmu terluka pada akhirnya, Jin. Aku sudah cukup bahagia bersamamu dan anak kita."

Pelukan Ken Jin semakin mengerat. "Aku hanya ingin kau bahagia lebih dari ini."

●●●

Kim Namu.

Aku mendengar kabar pernikahan kala itu.
Ya, aku merasa lega dan ikut bahagia, setidaknya ada seseorang yang melindunginya, dan yang terpenting orang itu tidak pengecut seperti diriku.

7 tahun berlalu, dan itu bukan waktu yang sebentar. Aku masih ingat hari terakhir sebelum aku pergi, Dokter yang menanganinya mengatakan jika dia butuh perawatan intensif selama di rumah sakit, tetapi bodohnya aku tidak datang melihatnya, aku justru menghadiri sidang gugatan yang dia serahkan ke pengadilan.

Aku menerima jutaan kata cemoohan dari ayahku sendiri. Beliau memang keras, tetapi hari itu aku tidak menduganya, saat ayah tau aku menandatangi surat tersebut. Ayah marah besar, amarahnya tak dapat ditahan hingga hal buruk terjadi padanya, dan aku memutuskan untuk membawa ayah ke Australia, di mana ayah ataupun aku jauh dari siapa pun dan kendala mana pun.

"Ayah, apa kabar.. pagi ini cerah dan sejuk, apa tidak ingin keluar melihat pemandangan kota?.. ah, Namu rasa, jangan dulu. Hari ini, Namu ada jadwal terapy.. Namu ingin bercerita, jika di sini Namu memiliki seorang kekasih. Ayah jangan cemas, dia seorang wanita. Dan Namu harap, kehadirannya bisa menggantikan sosok menantu yang ayah sayang."

Hanya rentetan kalimat itu yang setiap hari aku ucapkan pada ayahku.

Berharap, ayah cepat membuka mata dari waktu yang sangat panjang, terbujur lemah di ranjang rumah sakit. Maaf, ayah.. aku telah mengecewakan ayah. Jika sudah seperti ini, baru kesadaran diri yang menghukumku.

Aku menjalani pengobatan dan terapy selama dua tahun terakhir. Tidak ada alasan, selain untuk diriku dan kebahagiaan ayah. Asalkan ayah jangan memintaku untuk membujuk 'dia' lagi, aku tidak akan bisa, sekarang telah berbeda. Ada hati yang harus kami jaga.

Walau jauh di dalam lubuk hati, aku juga merindu..[]

Genre;
Fanfiction, Mariage life

Main cast;
Kim Namu
Goo Hyera
Jinhye Wang (Jiya)

Original fanfiction by;
© 2021 - HYORAYUNKI

𝐌𝐈𝐒𝐓𝐑𝐄𝐒𝐒 [𝐌]✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang