Mistress; 09

886 151 118
                                    

Namu baru saja kembali dari luar setelah sepuluh menit yang lalu ia menghubungi temannya, Daryl

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Namu baru saja kembali dari luar setelah sepuluh menit yang lalu ia menghubungi temannya, Daryl. Namu meminta maaf lantaran siang ini, ia tidak dapat menepati janji dengan Daryl yang katanya akan membahas bisnis barunya bersama Namu dan kedua temannya yang lain.

Kakinya melangkah masuk ke dalam dan segera mendaratkan bokongnya di sofa panjang dengan kaki yang menyilang, tangannya masih memainkan kunci mobil sedangkan fokus netranya mengarah pada dua pria tua, ayahnya dan Gyuji-paman Hyera, yang kini duduk di kursi roda.

"Saya berterima kasih sekali, karena sudah datang kemari. Saya tau, anda pasti sangat sibuk." Tutur Goo Gyuji.

Nam Hsik menggeleng. "Tidak, saya sedang tidak sibuk.. Kebetulan tadi pagi, Namu mengatakan jika dia ingin mengajak istrinya datang ke mari, jadi saya bersedia ikut dengan mereka." Jelas Nam Hsik setelah meletakan kembali cangkir tehnya di atas meja.

Ya, memang benar yang di katakan Nam Hsik, Namu lah yang mengusulkan kedatangan mereka ke rumah petak yang disewa paman Hyera. Namu, berpikir kesedihan istrinya kemarin malam lantaran dirinya belum menyempatkan waktu mengunjungi sang paman.

Ya, itu lah spekulasi Namu sejak semalam. Benar atau tidaknya, ia tak tau, yang jelas ketika Namu menawarkan berkunjung, sang istri nampak kembali ceria, kendati masih tidak ingin bercerita.

Netra sipit Namu melirik pada seseorang yang duduk di sampingnya. Lalu mengamatinya dari atas sampai bawah.

Hyera sibuk mengecek hasil jepretan Camera yang ia ambil saat perjalanan tadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hyera sibuk mengecek hasil jepretan Camera yang ia ambil saat perjalanan tadi. Hanya sebatas potret pemandangan, jalan raya, dan sisanya potret ayah mertua dan juga Namu yang mengemudikan mobil.

Wanita itu mengulas senyum, saat mendapati satu potret Namu yang menurutnya begitu menggemaskan. Padahal saat Hyera memotretnya, Namu tengah menahan kesal.

Kepala Hyera bergerak menoleh ke kanan, di mana suaminya duduk bersebelahan dengannya. "Sudah selesai telepon Daryl?"

"Emm, sudah."

Lantas Hyera melirik Gyuji dan Nam Hsik, senyumnya kali ini semakin merekah, mendapati sang paman yang terlihat jauh lebih sehat, bahkan tubuhnya nampak berisi. Ia turun dari sofa kemudian segera merendahkan tubuhnya ke depan kursi roda Gyuji.

𝐌𝐈𝐒𝐓𝐑𝐄𝐒𝐒 [𝐌]✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang