Sudah beberapa hari berlalu sejak Sakura melihat kejadian yang membuat hati nya tak menentu. Sejak itu pula ia jarang melihat ataupun bertemu dengan Kakashi. Berpapasan dengannya saja hanya sesekali, itu pun mereka saling mengacuhkan satu sama lain tidak ada yang mencoba untuk bertegur sapa terlebih dahulu.
Dan hal itu mengundang banyak pertanyaan dikepala para sahabatnya terutama Ino dan Naruto yang memang paling dekat dengan Sakura maupun dengan Kakashi.
.
.
.
"Oii.. Sakura-chan!"
"Ah, Naruto" Sakura hanya tersenyum sambil membalasnya dengan melambaikan tangan.
Disana, tempat latihan team 7 Yamato, Naruto dan em.. Kakashi sedang berdiri menatap kearahnya. Ah ya, mungkin hanya Yamato dan Naruto saja yang menatapnya sedangkan pria berambut perak itu sedang berfokus dengan buku orange kesayangannya.
"Ayo kita berlatih bersama Sakura-chan! Sudah lama sekali sejak terakhir kita latihan dan bertarung bersama, ttebayo" ujar Naruto sambil menghampiri Sakura dengan cengiran khas nya itu.
"Eh? Etto, em sepertinya aku tidak bisa Naruto" balas Sakura ragu-ragu karna sebenarnya ia juga ingin berlatih dengan Naruto tetapi kehadiran pria berambut perak itu lah yang membuatnya mengurungkan niatnya.
Sakura sedang tidak ingin bertemu dengan Kakashi.
"He?? Tapi kenapa? Padahal aku merindukan saat-saat kita latihan ditempat ini" gumam Naruto pelan.
Sakura yang tidak tega melihat sahabat yang paling ceria itu murung akhirnya ia menyetujui unntuk bergabung dengan mereka. 'Masa bodo dengan apa yang akan dilakukan Kakashi' pikir Sakura meyakinkan.
"Yatta!! Arigatou Sakura-chan!" ujar Naruto tersenyum lebar sambil memeluk Sakura.
.
.
.
"Apakah memeluk erat seperti itu diperlukan sebagai tanda ucapan terima kasih?! Ck" kesal seseorang
.
.
.
"Yosha! Ayo kita mulai latihannya! Kakashi-sensei dan Yamato-taicho yang akan menyerang, tak usah ragu untuk menyerang kami dengan seluruh kemampuan kalian, ttebayo! Aku dan Sakura-chan sudah sangat kuat sekarang!" seru Naruto bersemangat Sakura hanya tersenyum tipis melihat semangat Naruto yang tidak pernah luntur.
"Yare-yare, aku sudah lelah. Lebih baik kalian lanjutkan saja latihannya dan aku akan beristirahat sejenak"
"Huh, bukannya tadi kau sendiri yang mengajakku dan Yamato-taicho untuk latihan bersama, ttebayo!" ujar Naruto tak terima.
"Sebenarnya aku baru saja pulang dari misi dan tubuhku perlu diistirahatkan sebentar" elak Kakashi.
"Bilang saja kau ingin melanjutkan membaca buku mesum itu" cibir Naruto.
Kakashi hanya mengangkat bahunya untuk merespon dan langsung pergi menuju pohon rindang dan duduk bersandar dibawahnya. Mengeluarkan buku icha-icha paradise melanjutkan membaca yang sempat tertunda tadi.
Yamato dan Sakura tidak berkomentar apapun dan hanya menjadi penonton setia melihat perdebatan Kakashi dan Naruto.
'Dia benar-benar menghindariku' batin Sakura.
Keheningan melanda mereka untuk beberapa saat, hingga akhirnya Yamato memecahkan suasana dengan mengajak mereka untuk memulai latihannya.
Selagi Yamato, Naruto dan Sakura bertarung --lebih tepatnya latihan, Kakashi mengintip dari sela-sela bukunya. Menatap lekat kearah Sakura yang bergerak dengan gesit kesana kemari untuk menghindari serangan Yamato. Dan jangan lupakan Naruto yang selalu memberikan serangan balik untuk membalas serangan yang diberikan Yamato sebelumnya.
Benar apa kata Naruto jika mereka benar-benar sudah menjadi lebih kuat sekarang dan Kakashi hanya bisa tersenyum tipis melihatnya.
.
.
.
Langit sudah berubah warna menjadi orange yang bertanda sudaha hampir petang dan mereka-- Yamato, Sakura dan Naruto baru saja selesai dengan latihannya.
"Kemampuan kalian berdua sudah semakin hebat dan kuat, aku saja tadi hampir kewalahan menandinginya" ujar Yamato tersenyum bangga dan menepuk pundak Naruto dan Sakura bersamaan.
"Tentu saja, ttebayo! Aku akan menjadi seorang hokage suatu hari nanti!" balas Naruto semangat sambil meninjukan kepalan tangannya keatas.
"Kau pasti akan menjadi hokage yang hebat naruto" gumam Sakura pelan.
"Kau mengatan sesuatu, Sakura-chan?" tanya Naruto yang tidak terlalu jelas mendengar gumaman Sakura.
"Ah, tidak aku tidak mengatakan apapun. Tapi jika kau ingin menjadi seorang hokage yang hebat maka kau harus lebih banyak latihan lagi, kau saja masih termakan jebakan Yamato-taicho" cibir Sakura sambil berkacak pinggang.
"Eh.. itu aku sengaja untuk mengelabui Yamato-taicho, ttebayo" elak Naruto.
"Kalau kau memang sengaja tidak mungkin kau sampai terjatuh dari ketinggian seperti itu, baka"
"Apa kau menghawatirkanku eh Sakura-chan?" Naruto tersenyum menggoda dan menaik turunkan alisnya.
Sakura hanya menjitak kepala Naruto untuk membalas ucapannya itu.
"Ittai~"
"Dimana Kakashi-senpai? Apakah dia sudah pulang terlebih dahulu?" gumam Yamato memotong perdebatan tidak jelas itu sambil mengedarkan pandangannya mencari keberadaan Kakashi.
"Itu Kakashi-sensei, sepertinya dia tertidur, ttebayo" tunjuk Naruto.
.
.
.
Terlihat dibawah pohon, dimana Kakashi terlelap dengan nyaman. Mungkin karena kelelahan setelah menjalani misi dan sempat berlatih dengan Naruto ia tanpa sadar terlelap dengan buku orange menutupi sebagian wajah nya.
"Naruto.. Sakura, bisakah kalian membangunkannya? Aku harus segera pergi karena aku lupa jika aku memiliki janji dengan seseorang saat ini" ucap Yamato sedikit panik.
"Huum, wakatta" balas Sakura mengangguk paham.
Berselang beberapa detik setelah Yamato meninggalkan mereka.
.
.
.
Krukk krukk
Terdengar bunyi perut seseorang
"Nyehehe.. gomen Sakura-chan, aku harus pergi sekarang karena-- ugh Krukk Krukk perutku sangat-- ugh.. aku membutuhkan toilet, dattebayooo!!" teriak Naruto sambil berlari pergi.
Alis Sakura berkedut melihat Naruto yang sudah menghilang dari pandangannya. Menghela nafas kasar, Yamato dan Naruto sudah pergi itu artinya ia sendiri yang harus membangunkan Kakashi.
.
.
.
Sakura melangkah menghampiri Kakashi, memandangi nya cukup lama antara bingung dan takut. Bingung bagaimana cara untuk membangunkannya secara sopan dan takut akan reaksi sensei nya jika ia yang membangunkannya.
Setelah berdiam diri cukup lama, akhirnya Sakura mendekat untuk mengambil buku yang menutupi wajah Kakashi. Dan hendak membangunkannya dengan memanggilnya. Tetapi belum sempat ia berucap, tangannya yang masih memegang buku justru tertarik dan membuat tubuh nya terhuyung hampir menimpa tubuh Kakashi.
"Kyaaa-- Brukk apa yang kau lakukan sensei?! Untung saja aku tidak jatuh menindihmu!" marah Sakura.
"Memangnya kenapa jika kau menindihku?"
...
TBC.

KAMU SEDANG MEMBACA
Taruhan Konyol
Short Story[•1•] Completed ✓ "Ino-pig kau gila ?!" "Tidak jidat, aku bersungguh sungguh dalam hal ini. Aku akan mempertaruhkan gaji ku selama sebulan untuk mentraktirmu jika kau berhasil memenangkan pertaruhan ini!" "Hm.. sebenarnnya itu penawaran yang sangat...