10

2.5K 181 7
                                    

Sakura terus melamun entah memikiran apa, padahal tugasnya saat ini sudah sangat menumpuk tetapi tak ia gubris sedikit pun.

Tok Tok tok

Tok Tok Tok

Tok Tok Tok

Sedangkan diluar ruangan sakura  terdapat Ino yang geram sendiri, sedari tadi ia mengetuk pintu tetapi tidak ada balasan sama sekali. Langsung saja ia menerobos masuk kedalam ruangan.

"Hoi, jidat! Kau ini aku sudah mengetuk pintu hingga tanganku lecet seperti ini dan kau tidak mendengarnya?!"

"Ah pig, gomen aku tidak mendengarnya" ujar Sakura sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Lagipula tumben sekali kau tidak langsung masuk, biasa nya juga langsung terobos tanpa memperdulikan sopan santun huh"

"Ish, kau ini aku hanya takut kau sedang sibuk didalam seperti sedang melakukan sesuatu dengan seorang pria misalnya dan aku tidak ingin mengganggu" Ino cekikikan membayangangkannya.

"Huh? Hentikan pikiran kotormu itu! Bukan dengan seorang pria tetapi dengan setumpuk berkas rumah sakit" ralat Sakura sambil memutarkan matanya bosan.

"Lalu mengapa kau tidak mendengar suara ketukan pintu yang keras itu tadi. Setidaknya kau membalasnya dan jangan mengacuhkan aku!"

"Um, etto.. aku sedang memikirkan sesuatu" ujar Sakura pelan.

"Memikirkan apa?" tanya Ino penasaran.

'Apa aku harus menceritakan semua nya kepada Ino?'

Ino yang bisa membaca gerak gerik Sakura hanya tersenyum maklum 'Pasti suatu hal yang sangat penting ah aku penasaran sekali'

"Jika kau belum siap dengan apa yang akan kau ceritakan lebih baik tidak usah memaksakan diri" 

"He? Tumben sekali kau sangat pengertian padaku, pig. Jangan-jangan kau menginginkan sesuatu ya dariku makanya kau sangat berbeda hari ini. Mulai dari mengetuk pintu sebelum masuk lalu kau berkata sedemikian rupa pengertiannya" ujar Sakura curiga sambil memincingkan matanya.

"Ah, kau ini selalu berburuk sangka kepadaku, aku sedang senang tahu! maka dari itu sekarang aku ingin berubah menjadi lebih baik lagi" ujar Ino malu-malu babi.

pfft

"Wah wah.. sepertinya aku ketinggalan sesuatu yang penting dan sekarang kau harus menceritakan hal penting itu"

"Hei.. mengapa jadi aku yang bercerita harusnya kan kau dulu, jidat!"

"Ha'i ha'i aku akan bercerita setelah kau menceritakan mengapa kau terlihat sangat bahagia hari ini"

"Sai melamarku! Kyaaaaaaa.. aku bahagia sekali jidat! hiks sampai-sampai aku menangis saat dia melamarku dengan begitu romantisnya"

"Aku tidak percaya manusia dengan wajah datar nya itu bisa berbuat suatu hal yang romantis, tetapi aku ikut bahagia untukmu. Ah, pasti sebentar lagi teman-teman yang lain akan menyusulmu dan akan banyak pernikahan yang meriah dikonoha. Kecuali aku" ujar Sakura pelan diakhir kalimatnya sambil tersenyum membayangkan teman-temannya menikah dan hanya tinggal ia yang masih sendiri.

Sungguh miris.

"Apa apaan itu, maksudmu kau tidak akan menyusulku dan teman-teman yang lain begitu?  Apa kau ingin menjadi perawan tua dikonoha, ha?!"

"Um jidat, apakah kau masih mengharapkan Sasuke?"  

"Sepertinya aku sudah berhasil melupakan nya Ino" gumam Sakura.

"APA?! Tapi sejak kapan? mengapa kau tidak memberi tahu ku! kalau aku tahu aku pasti sudah mencarikan pemuda yang tampan dan baik untukmu"

"Dan sepertinya aku sudah menyukai orang lain saat ini" ujar Sakura pelan.

"Siapa? Siapa orang itu? SIAPA JIDAT?!" teriak Ino tepat didepan wajah Sakura.

"Haish.. kau ini pelan-pelan saja tidak usah berteriak didepan mukaku! Lihat air liurmu mengenai wajahku, kau tahu!" geram Sakura.

"Hehehe.. gomen aku tidak sengaja habisnya aku penasaran sekali siapa orang yang berhasil membuatmu berpaling dari si bungsu uchiha itu"

"Huh, rasa penasaran ini membuatku lelah"

Sakura menghela nafas kasar melihat Ino seenak jidat nya meminum minuman kesukaan Sakura hingga tandas. Astaga ternyata harus memiliki kesabaran tingkat tinggi menghadapi ino-babi didepannya ini, bagaimana bisa Sai bertahan dengannya selama ini.

ckckck sungguh ajaib

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.
"Aku menyukai Kakashi-sensei, pig"

Byurr

Lengkap sudah kekesalan Sakura kepada Ino hari ini.


...
TBC.

Taruhan KonyolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang