"Bagaimana? Apakah ada kemajuan?" tanya Ino sambil menaik turunkan alisnya.
"Kemajuan?" sahut Kakashi penasaran.
"Sepertinya kemajuan yang dimaksud Ino itu kemajuan hubungan kalian sensei" ucap Sai asal.
"Kalian?" gumam Kakashi heran.
kakashi jadi lemot 😅
"A-ah iie betsuni. Kau tahu sendiri bukan kalau Ino dan Sai itu pasangan aneh yang suka berbicara tanpa berfikir terlebih dahulu ha ha ha" elak Sakura tertawa canggung.
"Sialan kau jidat lebar!!"
"Dasar jelek"
umpat mereka berbarengan
"Sudahlah, lebih baik kita pergi saja sensei!" seru Sakura langsung berlalu pergi.
"Ah, baiklah"
"HEI JIDAT, JANGAN LUPAKAN TARUHAN KITA!!" teriak Ino.
'Dasar babi tidak tahu malu!'
Sebenarnya Kakashi ingin bertanya tetapi ia takut menjadi sasaran empuk pelampiasan murid kesayangan nya itu, bisa bisa muka tampan nya menjadi babak belur seketika. Jadi ia lebih memilih diam.
mencari aman eh sensei :"
.
.
.
Akhirnya mereka sampai di kediaman Haruno. Hanya diam didepan pekarangan, Sakura tidak langsung masuk dan Kakashi pun tak kunjung pergi hingga keheningan menyelimuti mereka.
Sakura yang tidak tahan dalam keheningan akhirnya angkat bicara "Ne, sensei apa kau mau berkunjung sebentar untuk meminum secangkir teh, mungkin?"
"Hm? Iie..Arigatou, aku akan langsung pergi saja" Kakashi menggaruk tengkuk nya yang tidak gatal.
"Ah begitu.."
"Baiklah aku masuk dulu ya, jaa ne Kakashi-sensei!" pamit Sakura masuk ke dalam rumah nya.
Kakashi hanya memperhatikan Sakura masuk dan menghilang dibalik pintu.
"Hhhh..."
Hari yang melelahkan bukan?
.
.
.
"Ahh lelah sekali.. rasanya tubuhku remuk semua" gumam Sakura merebahkan diri diatas kasur. Siapa yang tidak lelah jika hampir seharian disibukkan dengan tugas dirumah sakit lalu menghadapi sikap sensei nya itu yang semakin hari semakin aneh dan tidak ketinggalan ucapan Ino yang selalu terngiang ngiang dikepala pink nya itu.
"Lebih baik aku berendam air panas saja!" ya itu akan mengurangi sedikit bebannya dan menghilangkan aroma busuk yang menempel dibadan nya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"Ne, kakashi-senpai jadi apa keputusanmu mengenai taruhan itu""Ah aku akan memberikan sedikit hukuman padanya ,
Tenzou"
Yah gadis nakalnya itu perlu diberi hukuman kecil.
gadis nakal-nya eh sensei (?)
Yamato hanya mengangkat bahu nya untuk merespon ucapan senpai nya itu.
Yap, yang mendengar obrolan sakura dengan Ino waktu itu adalah Yamato. Karena memang mulutnya hampir mirip dengan Sai yang suka ceplos sana sini dan dia mengatakan tentang taruhan itu langsung kepada senpai nya.
Entah hukuman apa yang akan Kakashi berikan kepada Sakura. Mungkin saja hukuman yang menyenangkan.. atau malah hukuman yang mengerikan, karena telah menjadikannya sebagai bahan taruhan 'konyol' itu.
Entahlah hanya author, kakashi dan tuhan lah yang tahu jawaban nya hohoho
...
ah maaf kalau chapter ini pendek bgt
aku penasaran tanggapan kalian ttg cerita ini kaya gmna
flat? ga jelas? atau malah aneh?
jadii....
ayo vote & coment!
TBC.
KAMU SEDANG MEMBACA
Taruhan Konyol
Cerita Pendek[•1•] Completed ✓ "Ino-pig kau gila ?!" "Tidak jidat, aku bersungguh sungguh dalam hal ini. Aku akan mempertaruhkan gaji ku selama sebulan untuk mentraktirmu jika kau berhasil memenangkan pertaruhan ini!" "Hm.. sebenarnnya itu penawaran yang sangat...