Hari itu Sakura bertemu dengan Kakashi di rumah sakit. Awalnya mungkin karena ketidak sengajaan tapi setelah seminggu kemudian itu menjadi kegiatan rutin. Entah mengapa sensei nya itu hampir setiap hari mengunjungi rumah sakit. Padahal Kakashi sendiri sangat sulit untuk dirawat ketika pulang misi dengan badan yang penuh dengan luka.
"Sakura"
"Eh? Kakashi-sensei, mengapa akhir akhir ini aku jadi sering melihatmu berkeliaran dirumah sakit ? Apa kau sedang sakit sensei ?" tanya Sakura sambil mengerutkan alis.
'Tentu saja dia sedang sakit, bodoh! jika tidak untuk apa selama seminggu ini dia mendatangi rumah sakit! ' ujar inner nya.
"Ah tidak, aku hanya bosan. Jadi aku pikir, aku bisa menemuimu sesekali bukan?" jawab Kakashi.
'Sesekali?!' Alis Sakura berkedut mendengarnya 'kemunculan kakashi-sensei membuatku selalu teringat taruhan 'konyol' itu shannaroo!'
"Oh begitu ya"
"Ne, Sakura bagaimana jika kita makan siang bersama ?" tawar Kakashi.
"Hm.. baiklah, ayo! kebetulan pekerjaanku sudah hampir selesai, tapi sensei yang traktir ya hehe"
"Yare-yare, wakatta"
Saat dijalan mereka melihat banyak nya pasangan yang saling bercengkrama, bergandengan bahkan ada yang berciuman.
'astaga apakah mereka tidak bisa melakukan nya ditempat tertutup?!' teriak iner Sakura sambil memalingkan pemandangannya kearah lain dengan muka memerah.
"Sakura, mengapa wajahmu memerah? kau sakit?"
"A-ah iie, nandemonai. Mungkin karena cuaca hari ini sangat panas, iya benar! panas sekali, duh" Sakura mengibas-ngibaskan tangannya.
Kakashi hanya mengangkat bahu nya untuk merespon jawaban seito nya itu.
Mereka pun sampai di icihiraku ramen, dan disambut dengan pasangan naruhina disana yang sedang menyuapi satu sama lain, tampak romantis.
Hm.. seperti nya hanya tinggal mereka saja yang masih melajang. Naruto dengan Hinata, Sai dengan Ino, Shikamaru dengan kakak perempuannya Kazekage yaitu Temari. Entah bagaimana mereka bisa menjalin hubungan jarak jauh seperti itu. Lalu Neji dengan Tenten. Yahh.. kecuali si alis tebal dengan senseinya yang penuh semangat muda.
'Hm bagaimana jika taruhan itu aku menangkan ya? apakah nanti aku juga akan berpasangan dengan kakashi-sensei atau dia akan menjauhiku dan hubungan kami akan menjadi sangat canggung.. ah entahlah lagipula kenapa aku selalu memikirkan hal konyol seperti itu, sangat tidak mungkin jika aku menciumnya apalagi sampai berpasangan. Hubungan lebih antara sensei dengan seito masihlah sangat tabu di telinga masyarakat.
Wait... KENAPA AKU JADI MEMBAYANGKAN SESUATU YANG SEPERTI ITU?!'
Apakah aku mulai menyukai sensei ku ini? tidak.. tidak.. tidak mungkin, karena hanya Sasuke-kun yang aku suka. Hufft.. entah sampai kapan aku menunggunya.
"Hei.. sakura..saku..SAKURA!" teriak Kakashi karena Sakura melamun sejak tadi hanya diam didepan kedai.
"Sakura-chan.. kenapa kau diam saja didepan sana, ttebayo" ujar Naruto.
"Ke-kemarilah Sakura-chan" Hinata melambaikan tangannya, memanggil Sakura.
"A-ah ba-baiklah" Sakura menghampiri mereka dengan tersenyum canggung dan menggaruk pipinya yang tidak gatal.
Kakashi menepuk tempat duduk disebelahnya, "Paman, pesan ramen biasa dengan ocha nya dua ya!"
"Baik!" jawab Teuchi-jisan.
"Ini dua ramen biasa dan dua ocha sudah siap, silahkan dinikmati!"
"Arigatou Ayame-san" ucap Sakura
"Itadakimasu.."
"Nee, sensei jangan lupa kau yang akan membayar nya hihi" uja Sakura tertawa kecil karena berhasil mengerjai sensei nya yang pelit ini.
"Ha'i ha'i, sudah lanjutkan makanmu Saku. Lihat cara makanmu seperti anak kecil, belepotan begini" jawab Kakashi sembari mengelap sudut bibir Sakura dimana terdapat kuah ramen yang menempel.
deg
'kenapa jantungku berdetak sangat cepat'
...
TBC.

KAMU SEDANG MEMBACA
Taruhan Konyol
Cerita Pendek[•1•] Completed ✓ "Ino-pig kau gila ?!" "Tidak jidat, aku bersungguh sungguh dalam hal ini. Aku akan mempertaruhkan gaji ku selama sebulan untuk mentraktirmu jika kau berhasil memenangkan pertaruhan ini!" "Hm.. sebenarnnya itu penawaran yang sangat...