Sakura memejamkan matanya saat Ino menyemburkan minuman nya tepat diwajahnya "Sialan kau babi gendut!" geram Sakura.
"Ahahaha.. go-gomen jidat aku tak sengaja sungguh!" Ino mengangkat kedua jarinya membentuk huruf v untuk berdamai "lagipula mengapa kau berkata tiba-tiba seperti itu untung saja aku tidak tersedak dan langsung mati hiiih"
Alis Sakura berkedut menahan amarah 'Hhhh sabar..sabar.. orang sabar disayang Kakashi' ia pun mengambil tisu untuk membersihkan bekas minuman yang menempel diwajahnya dan Ino yang ikut membantu.
"Ne, sejak kapan jidat?"
Sakura yang paham dengan pertanyaan tiba-tiba Ino menjawab, "Entahlah pig, aku tidak tahu kapan pastinya. Awalnya aku ragu dengan perasaanku yang tidak wajar ini dan berusaha untuk menepisnya jauh-jauh tapi dengan kehadirannya dimana-mana selalu membuatku gagal untuk melakukan nya apalagi setelah kejadian pagi ini" ujar Sakura pelan diakhir kalimatnya.
"Hm? Pagi ini memang nya ada kejadian apa?" ujar Ino bingung.
"Dia... dia m-menciumku"
Ino melongo saat mendengarnya, wah ternyata sahabat gulalinya ini gerak cepat ya. Sedetik kemudian ekspresi diwajahnya langsung berubah alis nya ia naik turunkan dan bibir nya tersenyum menggoda.
"Wah wah.. jidat kau sangat berani dan nekat!" setelah mengatakan hal itu terdengar suara gelak tawa yang memenuhi ruangan. Disisi lain sakura hanya mendelik sebal melihat kelakuan sahabat babi nya itu
'Ck dia sangat menyebalkan shannaroo!'
"Hehe gomen gomen baiklah jadi ceritakan semua nya sekarang" ujar ino dengan serius
"Hhhh.. dia sudah tahu tentang taruhan kita pig"
"Apa?! kau memberi tahunya jidat?"
"Mana mungkin baka!" sakura memukul kepala ino pelan
"Lalu?"
"Aku tidak tahu dia tahu darimana yang jelas dia mengetahui itu dan menghukumku!"
"Aku yakin itu hukuman yang menyenangkan"
"Menyenangkan tidak menyakitkan si iya"
"He? Apakah dia memukulmu jidat? Tapi itu sangat tidak mungkin"
"Dia tidak memukulku tapi menggigitku!"
"Astaga aku tidak menyangka kalian sudah sejauh itu"
"Yaampun pig apakah didalam otakmu itu isinya tentang hal mesum semua" sakura menggelengkan kepalanya, "Dia menggigit hidungku hingga memerah! Dasar pak tua sialan"
"Oi jidat kau tau pria dewasa itu sangat hot!" Sakura memutar matanya bosan "Bukankah tadi kau bilang kakashi-sensei menciummu?"
"Ah itu hukuman karna aku telah berani menggumpatinya secara langsung" ujar sakura sambil menggaruk tengkuk nya yang tidak gatal dengan wajah yang memerah, seringai ino melebar melihat hal itu
"Ara-ara jadi sekarang kau tengah berkencan dengan nya eh?"
"A-aku tidak tahu pig" sakura menundukkan kepalanya memandang kearah lantai "Dia tidak mengatakan apapun setelah kejadian itu lagipula mana mungkin sensei mencintai seitonya sendiri, jarak umurku dan dia pun terpaut sangat jauh" ujar sakura lesu
"Apa kau belum mengatakan jika kau mencintainya?"
Sakura menggeleng pelan untuk meresponnya
"Nah! Kalau begitu lebih baik kau ungkapkan perasanmu itu segera jidat!" seru ino
"Ba-bagaimana j-jika..." mata sakura bergerak gelisah dan tangannya saling meremas, gugup.
"Hm? Masalah tentang jawabannya nanti? tidak apa jika kau ditolak setidaknya kau telah berusaha untuk mengungkapkannya dan hatimu akan terasa akan lega walaupun hanya sedikit" potong ino
"Kau benar, mungkin jika dia menolakku aku akan lebih mudah untuk melupakan perasaan tidak wajar ini" gumam sakura sambil tersenyum getir
"Tetapi kau jangan pesimis seperti itu jidat! Lagipula kita belum tahu bagaimana isi hati senseimu itu"
Sakura menghela nafas lega, semua tugas nya yang berserakan sekarang sudah selesai ia kerjakan. Sakura melihat kearah jam dinding tepat pukul 4 sore dan bersiap untuk pulang
"Ah ternyata aku bisa pulang lebih awal, lebih baik aku berbelanja untuk makan malam nanti lagipula sepertinya stok makananku sudah habis" gumam sakura sambil membereskan berkas-berkas yang masih berantakan. Setelah semua urusannya selesai sakura bergegas pergi membeli bahan makanan untuk persediaan beberapa hari .
Beberapa saat kemudian bahan-bahan makanan itu pun sudah terkumpul semua saat akan kembali ke kediamannya sakura melihat siluet pria berambut perak berjalan dengan terburu-buru seperti sedang mengejar sesuatu
"Itu seperti kakashi-sensei" karna penasaran maka sakura mengikuti orang tersebut dan ternyata memang benar orang tersebut adalah sensei nya sedang mengejar seorang wanita berambut ungu
'Anko-sensei?'
Mereka berbelok memasuki jalan kecil 'Tapi bukankah itu jalan buntu?' pikir sakura heran. Ia pun berjalan santai agar tidak ketahuan jika ia sedang mengikuti mereka
Deg
"K-kakashi-sensei?" gumam sakura lirih melihat pemandangan didepannya, kakashi sedang mencium anko

KAMU SEDANG MEMBACA
Taruhan Konyol
Kısa Hikaye[•1•] Completed ✓ "Ino-pig kau gila ?!" "Tidak jidat, aku bersungguh sungguh dalam hal ini. Aku akan mempertaruhkan gaji ku selama sebulan untuk mentraktirmu jika kau berhasil memenangkan pertaruhan ini!" "Hm.. sebenarnnya itu penawaran yang sangat...