4 <<

1K 91 0
                                    

-At Nandos-

Niall's POV

Aku langsung memasuki restaurant favoritku, aku pun langsung memesan makanan yang kuinginkan.

Aku mencari tempat yang cocok untuk memakan makananku. Aku pun memilih tempat di dekat jendela, aku hanya bisa termenung melihat burung-burung berkicauan.

Apakah mereka bahagia? Mereka sangat terlihat tak memiliki masalah sama sekali.

Aku pun melihat sekeliling ruangan ini dan hei apakah itu Vischa? Sedang apa ia disini? Dan bersama siapa dia?

Entah kenapa kakiku melangkah begitu saja menghampiri Vischa dan langsung menarik tangan Vischa secepat mungkin.

"Hey, mau apa kau?!" Tanyanya sambil merenguk kesakitan. "Aku belum berpamitan dengan Luke!" Ucapnya lagi.

Aku hanya bisa terdiam sampai pada akhirnya kami pun sampai di mobil ferrari hitam milikku.

"Apa yang kau inginkan, Niall idiot Horan?"

"Aku hanya tidak mau kau berdekatan dengan lelaki yang bernama Lake, Leku, eh siapa tadi namanya?"

"Luke, bodoh." Cibirnya.

"Nah ya, Luke! Kuharap kau bisa menjauh dari lelaki itu, aku memiliki perasaan tidak enak padanya."

"Apa urusanmu?" Tanyanya.

"Aku peduli padamu, bodoh." Ucapku membuatnya terdiam sejenak.

"Kenapa kau peduli padaku? Lagipula Luke itu sahabatku sejak 2 tahun yang lalu," Ucapnya.

"Tetap saja aku tidak peduli, lagipula sekarang kita sudah memiliki kontrak tentang fake dating ini bukan?"

"Tapi dia saha---" Ucapnya terpotong karna jariku sudah menempel di bibir manisnya, eh?

"Diam. Sudah ikuti saja, jauh-jauh dari lelaki itu. Jika tidak, aku akan memanggil petinju dunia untuk menghajarnya."

"Hahaha kau berlebihan, Horan." Ucapnya meremehkan.

"Hey aku serius, bodoh." Kataku langsung menjitak kepalanya. Kami berdua pun terkekeh bersama.

"Aku suka jika kita tidak bertengkar lagi. Apa kau merasakan hal yang sama denganku?" Kataku tiba-tiba, kata itu tiba-tiba keluar dari mulutku, sampai-sampai membuatnya menoleh ke arahku.

"Uh--eh, kau ingin aku menjawab jujur atau bohong?" Ucapnya membuatku tersontak kaget. Bagaimana tidak? Kata-kata yang kuucapkan tidak sengaja akhirnya dijawab oleh bibir manisnya.

"Jujur."

"Hmm, aku juga senang kita tidak bertengkar lagi."

"Kalau begitu, kita tidak boleh bertengkar lagi, okay?"

Vischa pun menganggukan kepalanya sambil tersenyum manis.

Selama perjalanan kami berbincang-bincang dan sesekali kami terkekeh bersama mengingat kejadian Niall menarik tanganku, seperti seorang ayah yang menemukan anaknya sedang di pub.

"Sebaiknya kita ke basecamp sekarang." Ucap Vischa.

"Aye aye, Captain!" Hormatku membuatnya terkekeh.

***

Selang beberapa menit, aku dan Vischa pun sampai di basecamp One Direction.

"Ayo turun." Ajakku dibalas anggukan dari Vischa.

Fake Dating ♡ n.hWhere stories live. Discover now