Chapter 8 : My Spirit

5.6K 625 20
                                    

♚♚♚

Lalisa POV

Aku terbangun karena alarmku berbunyi. Ku buka mataku, dan entah kenapa aku merasa bersemangat hari ini!

Aku melihat kearah jam dinding, dan mendapati bahwa sekarang adalah jam 6 pagi. Aku meraih ponselku dan membukanya. Aku mengecek jam berapa sekarang di Turki. Dan aku terkejut mendapati bahwa di Turki masih jam 12 tengah malam.

Itu berarti bahwa dosen favoriteku masih terlelap dalam tidurnya. Aku mendadak tersenyum karena aku mengingat bahwa pesanku akhirnya dibalas olehnya. Aku senang sekali!

Hari ini, aku merasa hariku akan cerah seharian. Aku meraih handuk ku dan berjalan menuju kamar mandi. Aku menghabiskan beberapa waktu dikamar mandi.

Seusai aku mandi, aku segera memasuki ruangan pakaianku dengan tubuhku yang terbalut bathrobe.

Aku memilih pakaian yang simple. Sweater berwarna abu-abu dengan celana yang sepasang dengan sweaterku. Aku memakai kacamata kesukaanku sebagai aksesorisku.

Setelah aku bersiap, aku segera mengambil kunci motorku dan menuju ke lantai bawah. Saat aku menuruni anak tangga, aku melihat bahwa daddyku belum berangkat ke kantornya.

"Daddy, kenapa kau belum berangkat?" Tanyaku dengan heran. Sekarang aku telah duduk di kursi yang berhadapan dengannya. "Aku tidak pergi ke kantor hari ini. Mommymu datang dari Thailand" jawab daddyku yang membuatku tersedak serat-serat roti yang saat ini sedang aku makan.

"Mwo?! Kenapa daddy tidak memberi tahuku dari semalam?!" Protesku tak terima, karena baru mengetahui berita itu. "Yah! Bicara yang sopan dengan daddymu anak durhaka!" Pekiknya padaku, aku hanya menatapnya jengah. "Akupun tidak tahu bahwa ibumu akan datang ke Korea. Dia baru saja menghubungiku jam 2 pagi tadi" lanjutnya yang sedikit kesal.

"Bagaimanapun dia adalah istrimu, kau tidak boleh kesal padanya daddy!" Aku membela ibuku karena memang dia patut di bela! Terkadang aku kesal dengan ayahku, dia bisa dengan mudah menasehatiku, tetapi dia sendiri terkadang dengan mudah tergoda dengan jalang.

Jika aku tidak datang tepat waktu pada saat dia pergi ke bar. Aku yakin dia akan membawa pulang sugar baby.

"Aku akan ikut ke bandara" ucapku ketus. Dia mengangkat wajahnya dan menatapku tak suka. "Tidak, kau harus pergi ke kampus. Jangan membantah." Lihat? Dia sering menasehatiku tetapi terkadang tidak bisa menasehati dirinya sendiri!

"Aku ingin bertemu dengan mommy, daddy!" Rengekku. "Tidak, tidak dan tidak. Kau harus tetap pergi ke kampus, atau kau akan dikeluarkan dari sana."

"Ah, aku tidak mood sarapan. Aku pergi" ucapku dingin kemudian bangkit berdiri dan berjalan keluar rumah. Aku dapat melihat ayahku menghela nafasnya melihat aku yang begitu cepat emosi. Siapa suruh dia begitu menyebalkan? Pagi ku yang cerah hancur seketika.

Sebelum aku menaiki motorku, aku mengirim pesan terlebih dahulu pada Ms. Jennie. Aku tersenyum ketika melihat pesannya semalam.

Ketika aku ingin menaruh kembali ponselku kedalam tas. Tiba-tiba daddy datang dan merangkulku.

"Maafkan daddy. Janganlah memasang wajah kesalmu itu. Aku akan dimarahi oleh ibumu jika kau seperti ini seharian" ucapnya padaku. Aku hanya mendesis dan memutar bola mataku dengan malas.

BEAUTIFUL TOUR GUIDE [JENLISA] [GXG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang