Chapter 22 : Puzzle Pieces

4.6K 526 9
                                    

♚♚♚

Lisa POV

Aku tengah bersiap untuk kembali ke Seoul dari Busan. Tapi itu harus tertunda karena 3 babi ini masih tertidur karena mabuk semalam.

"Bammie! Bangunlah!" Aku menendang bokongnya dan dia hanya mengerang. Aku harus melakukan apa fuck?

"Ayo bangun bodoh!" 

"Bammie sialan!" 

"Yah! Kau berisik sekali, Lisa! Aku masih mengantuk!" Apa-apaan itu? Kenapa jadi dia yang kesal? 

Aku berjalan menjauh dari 3 babi yang tertidur di lantai ruang tengah itu menuju kamar mandi. Aku harus menyiram ketiga babi itu. 

~Byurrr

"What the--"

"Oh shi--"

Mereka bertiga bangun dan mengumpat, aku tidak bisa menahan tawaku HAHA. 

"Bangunlah pemalas! Kita akan kembali ke Seoul" kataku dan mereka masih sibuk mengumpat.

"Yah Manoban! Kau keterlaluan" keluh Bambam dan aku hanya dapat tertawa. Lagian siapa suruh mabuk sampai jam 3 pagi?

"Berhentilah mengumpat dan mengeluh. Pergilah mandi! Aku akan ke pantai sebentar. Jika kalian masih saja tidur, aku tidak akan segan-segan meninggalkan kalian bertiga disini" kataku dan aku berjalan keluar dari Vila. Aku tahu mereka masih mengumpat.

Aku berjalan menyusuri pasir putih yang halus mengenai telapak kakiku. Berjalan lurus kearah jembatan itu lagi, aku ingin merokok. 

Aku mengambil bungkus rokok dan pemantik api, mengambil sebatang rokok dan memberi api pada ujungnya, kemudian menyesapnya. Ahh, ini sungguh merilekskan pikiranku yang sedang bercabang akhir-akhir ini. 

Ah ya, aku sengaja berdiri disini, selain untuk menenangkan pikiranku, aku berharap wanita sialan itu datang kesini lagi. Jangan memarahiku! Untuk saat ini, hanya aku dan Tuhan yang tahu. 

Aku terus menyesap rokok yang terasa manis di bibirku ini. Kemudian melayangkan pandanganku, sampai aku melihat wanita itu. Gotcha! Seperti yang aku harapkan. Aku kembali mengalihkan pandanganku, berpura-pura bahwa aku tidak melihatnya, dan sibuk menyesap rokokku.

Sesaat kemudian aku merasakan tangan itu melingkar sekali lagi di pinggangku. "Selamat pagi, Lisa" katanya padaku. Aku melepas tangannya dari padaku dan membalikkan tubuhku. "Kau menginginkan apa lagi?" tanyaku dengan ketus.

Dia tersenyum. Entah itu adalah senyuman atau seringaian, aku tidak peduli. "Aku menginginkanmu. Bukankah aku sudah mengatakannya semalam?" Aku memberikan senyuman palsuku dan membalas, "Baiklah, malam ini aku akan menemuimu di Gangnam-gu lagi." 

Ohow, dia terlihat senang. Aku menyeringai diam-diam. Kemudian aku merasa bahwa dia ingin menciumku, tapi aku menahan bahunya. "Kau terlihat tidak sabar huh? Cepatlah pergi dari sini, sebelum aku berubah pikiran" kataku dan dia menurut. Dia berjalan menjauh dari posisiku saat ini, dan dia melambaikan tangannya padaku. 

Ponselku berdenting dan aku mengambilnya dari kantongku. Ada pesan darinya yang menunjukkan foto-foto bagaimana wanita itu memelukku tadi, dan terlihat bahwa aku seperti menikmati momen itu. 

Aku menyeringai, ternyata mereka seniat itu ingin menjebakku. Lalu aku pun membalas pesan itu, aku mengatakan bahwa tidak perlu khawatir. Aku harus menemukan petunjuk yang lain. 

By the way, aku tidak menanyakan nama wanita jalang itu lagi. Ah yasudahlah. 

Author POV

BEAUTIFUL TOUR GUIDE [JENLISA] [GXG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang