7. Sakit

23 4 0
                                    

Happy reading♥

***

"Aduh, Kayla. Lo tuh pilih baju kayak mau pilih jodoh tau gak? Lama banget, heran gue."

Sedari tadi Fira tak henti-hentinya berceloteh mengutuk Kayla yang selama satu jam ini sibuk memilih pakaian. Kayla memang aneh, Fira saja sudah mendapatkan tiga pasang baju dalam waktu yang singkat.

Berhubung hari ini weekend, kedua orang itu memutuskan untuk berjalan-jalan di mall. Lumayan kan buat refreshing sekaligus membobol kartu kredit Kayla?

"Bentar, dong. Gue kan butuh waktu," balasnya.

Fira memutar bola matanya, butuh waktu katanya? Lalu, selama satu jam ini apa yang ia lakukan? "Butuh berapa jam lagi?!"

"Satu jam lagi, mungkin."

Mendengar perkataan Kayla yang dengan mudahnya diucapkan membuat Fira membelalakkan matanya, "Satu jam lagi?!!" Pekiknya.

"Bisa lebih juga," lanjut Kayla tak peduli.

"Gila lo?! Gue udah ngikutin lo selama satu jam, dan lo bilang masih kurang satu jam lebih lagi?!!"

Kayla berdecak, ia menatap Fira dengan penuh perhatian. "Fira sayang, kita ini perempuan. Wajar dong kalau kita butuh banyak waktu buat pilih pakaian. Lo aja yang berjiwa cowok!"

"Terserah lo deh, Kay!"

Mendengar jawaban Fira, Kayla mengangguk bangga sambil mengacungkan jempolnya. "Bagus!"

Selanjutnya Kayla kembali melangkahkan kakinya untuk memilih pakaian yang menggantung. Fira pun dengan setia mengikutinya dari belakang.

Jika saja dulu Fira tidak pernah hilang di mall, ia pasti sudah meninggalkan sahabatnya itu disini. Tapi karena trauma, ia takut hilang di mall lagi. Tidak elite kan kalau nantinya ia ditemukan oleh om om berjas dan dijadikan istri muda? Fira kan masih ingin sekolah dan memeras kartu kredit Kayla!

Entah dorongan dari mana, Kayla tiba-tiba berbalik dan menatap Fira. "Kita makan dulu aja, ya? Gue laper banget."

Meski masih kesal, Fira tetap menganggukkan permintaan Kayla. Mereka kemudian berjalan menuju restoran terdekat dari sana.

Setelah mendapatkan meja, Fira memutuskan untuk memesan makanan. "Lo mau apa?"

"Nasi goreng aja deh kayaknya."

Fira mengangguk, setelah itu ia meninggalkan Kayla di sana untuk memesan. Tak berapa lama, ia kembali dan duduk di depan Kayla.

"Aneh banget sih lo. Di restoran elite kayak gini masih aja pesen nasi goreng. Cobain kek, makanan lain," ucap Fira.

Kayla yang semula tengah memainkan benda pipih nya kini teralihkan oleh pertanyaan Fira. "Lo tau semuanya, Fir. Gue gak perlu jelasin lagi."

"Gue emang tau, tapi gue gak suka kalau lo jadi kudet sama makanan jaman sekarang."

"Gue gak peduli seenak apapun makanan zaman sekaranf. Yang gue tau nasi goreng adalah satu-satunya makanan yang gue suka,"

GARIS TAK BERUJUNG ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang