Behave : Doesnt Love [JaeYong]

DOESN'T LOVE 14

THE DAYS AFTER

SEVEN YEAR LATER
.
.

PART 2
.
.

.
.

“kemana Yongie pergi? Sarapan nya”   Lisa telah selesai membuat sarapan, namun orang yang akan memakan nya justru tidak terlihat.

“dia diatap… biar aku yang makan”   Mark menipali, Mark sering datang ke apartemen Taeyong, dia juga membantu Taeyong—meski dia juga memiliki pekerjaan sendiri, dia bekerja serabutan juga.

Lisa memaklumi hal tersebut, dirinya memberikan nampan yang berisi sarapan Taeyong pada Mark.

“aku rasa karena surat itu”   ucap Lisa, Lisa orang yang selalu membaca surat Taeyong itu karena sang empu tidak berniat membalasnya bahkan membaca nya pun tidak minat.

“siapa Jung Jaehyun?  Benar juga… sebelumnya ada surat dari dia juga”    tanya Lisa mendadan, mengingat pengirim nya selalu sama yaitu Jung Jaehyun.

“dia mantan Yongie” jawaban mark mengejutkan lisa

“dia benar-benar pacaran dengan laki-laki sebelumnya? Kau bercanda? Aku tidak percaya!”  Lisa sangat tidak percaya kalau taeyong pernah mempunyai pacar laki-laki, padahal dia selalu membawa pulang perempuan.

“… kan aku bilang dia bisexsual”  ucap Mark sembari menyuap makanan nya.

“bagaimana orangnya?” tanya Lisa.

“biar ku ingat…. Dia lebih tua dari Yongie.. tampan dan baik”  Mark mencoba mengingat rupa dari Jaehyun, dia tidak terlalu ingat karena sudah bertahun-tahun tidak bertemu. 

“Yongie sangat menyukainya… karena laki-laki itu Yongie berubah lebih baik…. saat yongie 17 atau 18 dia sangat liar—menjual obat, Menjual diri, tidur di jalan, dan melakukan hal buruk” Lanjut Mark menjelaskan.

“benarkah? Yongie memang tidak berhubungan baik dengan paman… ayahnya”  ucap Lisa terkejut

“tapi ibuku bilang dia pergi ke universitas seperti anak baik”   ucapnya nya lagi, mengingat saat itu dia juga diberitahukan ibunya. Dia tidak tau kalau Taeyong begitu menderita dan kesepian.

“dia tidak bicara banyak tentang keluarganya… tapi alasan dia menjadi seperti itu karena masalah keluarga. saat tinggal dengan Jaehyun dulu… dia berubah total.. dia bahkan membantu Jaehyun dengan pekerjaan nya.. aku rasa alasan kenapa dia seperti sekarang itu karena pengaruh Jaehyun”  lanjut Mark menerangkan.

“apa mereka tinggal bersama sebelumnya?” tanya Lisa lagi, dirinya masih penasaran.

“yeah sekitar dua tahun”    mengetuk-ngetuk sumpit di piring. Menunduk mencoba mengingat hal itu. 

“mereka menjalani hubungan yang bagus… jaehyun sangat mencintai taeyong… aku belum pernah melihat yongie sangat bahagia sebelumnya” ucap Mark.

“jika mereka saling cinta… kenapa putus….?”  Lisa bingung, jika berhubungan baik kenapa sekarang mereka berpisah.

“aku tidak yakin.. aku hanya tau.. Yongie pergi tiba-tiba—jaehyun juga bukan gay dari awal… dia memiliki masalah perceraian juga—apapun itu orang seperti kita tidak akan paham Taeyong”  ucapan mark menutup penjelasannya.

Mereka memang tidak tau apa-apa tentang perasaan taeyong. Bagaimana menjadi minoritas dikalangan mayoritas, memiliki hubungan dengan straight tidak akan pernah berhasil.

“ah…! Surat itu sepertinya mengatakan kalau Jaehyun mempunyai anak”   Lisa mengingat sesuatu, dia sering membaca surat yang dikirim Jaehyun pada Taeyong.

“itu benar.. setelah mereka putus, tidak lama Jaehyun menikah dengan perempuan”   ucap Mark.

“tapi… jika dia bukan gay.. kenapa dia pacaran dengan Yongie?”  lisa masih sangat penasaran, kenapa si Jaehyun ini  pacaran walau dia bukan gay atau bi

“ah.. aku juga merasa itu aneh… sementara dia tidak suka laki-laki. Mungkin karena dulu, 6ongie sangat mirip dengan perempuan… rambut yang panjang. Banyak yang mengira dia perempuan.. bahkan  terkadang jantung ku berdegub kencang melihatnya” ucap Mark, terkekeh—dirinya sudah menyelesaikan makanannya.

“sangat susah membayangkannya.. karena dia seperti preman sekarang”  Lisa menghela napasnya.

“tapi… aku rasa itu alasan jaehyun menyukainya”   ucapnya yakin

Hening —

“… mark.”  panggil Lisa

“hnn?”   Mark melihat kearah nya

“apa Yongie masih suka dengan Jaehyun? Itu karena Jaehyun, dia tidak mempunyai partner yang tetap apa benar?” tanya Lisa, sedikit khawatir.

“aku tidak tau… tapi aku akan menanyainya”  ucap final Mark.

Rasa penasaran tersimpan di dalam pikiran dan hati mereka, ingin meluap dan melampiaskan rasa penasaran itu dengan pertanyaan bertubi-tubi.

—

TBC