DOESN'T LOVE 10

248 15 1
                                        

DOESN’T LOVE

PART 10

.
.
.

.

.

Mark menelpon Taeyong, dan mengatakan kalau Kim Taeyong sedang berada di bar, Taeyong bergegas mengambil pakaian nya ingin segera menangkap Kim Taeyong. Namun, Jaehyun menghalanginya, dan mengatakan kalau dia saja yang pergi—Taeyong awalnya tidak setuju, namun Jaehyun bersikeras.

“kenapa? Lebih cepat kalau aku… bagaimana kalau Siwon menangkapmu?”  ucap Jaehyun memegang kedua bahu Taeyong dan menatap nya utnuk memberi kepastian pada Taeyong dan percaya padanya.

“be good and stay here… kau bisa telpon Mark dan katakan padanya aku datang” lanjutnya, tersenyum

“baiklah”  Taeyong pasrah

Jaehyun telah sampai di bar Moon, mencari kesekeliling untuk menemui Mark. Mark yang melihat pun menyapanya.

“hey… kau laki-laki yang baik pada Yongie bukan? Dia bilang padaku”  tanya mark tertawa receh.

“dimana Kim Taeyong?”  ucap Jaehyun to the point, dia tidak ingin kehilangan Kim Taeyong lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


“dimana Kim Taeyong?”  ucap Jaehyun to the point, dia tidak ingin kehilangan Kim Taeyong lagi.

“itu disana…yang pendek dengan topi… apa yang kau lakukan untuk membawanya? Dengan kekerasan? Akan sulit mengikutinya”   ucap Mark, bersandar pada dinding

Mereka merencakan sesuatu cara untuk bisa membawa Kim Taeyong pergi tanpa diketahui oleh bodyguard terlebih diketahui oleh pemilik bar si Siwon itu. Mereka pun menunggu di sudut bar yang lumayan sepi.

“hey….”   Mark memulai pembicaraan.
“tentang Yongie… apa kau pernah dia berbicara tentang keluarga nya?”  tanya nya membuka percakapan diantara keduanya.

“tidak … dia tidak pernah membahasnya” Jaehyun mulai menghidupi rokoknya.

“oh… aku sebenarnya juga tidak terlalu tau… yang aku tau… ibu nya meninggal cepat.. dan dia tinggal bersama kerabatnya—walau kerabat nya memperlakukannya baik…

Tapi saat tahun akhir di junior high school, ayah yang tidak pernah ada tiba-tiba muncul dan membawanya… karena itu dia menjadi seperti sekarang… kau tau itu?”

“aku tidak tau…”  ucap Jaehyun menunduk.

“itu kebenaran… meski aku mengenalnya sejak SMP… tapi hanya itu yang ku tau… hey.. aku bisa memanggil mu jae kan?” tanya Mark, dan diangguki oleh Jaehyun.

“tentang Yongie… misal kau suka padanya walau sedikit… tolong perhatikan dia meskipun melakukan banyak hal buruk… dia sungguh takut sendirian—aku pikir dia lumayan tampak bahagia bersama mu…” Mark terkekeh pelan.


“cincin apa ini?”  Jaehyun mengambil cincin yang di pakaikan kalung,

“kembalikan! Jangan di mainkan!” Taeyong berteriak berusaha mengambilnya, namun tidak sampai.

“hmm… apa ini berlian asli?” tanya Jaehyun memandang cincin tersebut, lalu memberikannya kembali pada Taeyong.

“ini cincin pernikahan ibuku… dan juga peninggalan satu-satunya… my treasure”  ucap Taeyong lalu mencium cincin tersebut dengan tersenyum.   “ah iya,,, kita makan apa malam ini?”

ingatan Jaehyun akan saat itu muncul dikepalanya, Taeyong tidak pernah menceritakan keluarganya, namun dia tampak sangat bahagia dengan cincin peninggalan ibunya.

“oi.. detektif? Apa kau mendegarkan? … ah!!”  suara Mark mebuyarkan lamunannya.

“apa?” tanya nya

“itu!”  Mark menujuk ke arah kantor Siwon.

“lihat! Johnny pulang kerumah!”
“ayo cepat…. Kita harus membujuk Kim Taeyong untuk menjauh lalu bawa dia ke mobil”  Mark pergi berlalu menemui Kim Taeyong,

“aku ingin beberapa obat… apa kau membawanya?” ucap mark membisikan sesuatu di telingan Kim Taeyong

“ya”  sahut Kim Taeyong

Mereka berjalan menuju belakang baru tersebut melakukan transaksi sebagai pengecoh

Jaehyun , berjalan menuju keluar bar.  Meminta taksi untuk bersiaga di tempat yang diminta. “bisakah kau bawa mobil nya kebelakang situ? aku akan segera kembali”  ucapnya pada supir taksi tersebut

Disisi lain, Mark bersama Taeyong sedang melakukan transaksi.  “Kim-sshi aku belum melihat mu belakangan… apa kau pergi untuk stok baru?”    tanya nya, mengulur waktu.

“ya—kebetulan kita baru saja dapat yang bagus”  ucap Kim teayong sembari merogoh tas nya.

“kau ingin sesuatu yang buruk? Kau suka yang itu bukan?”  tanya Kim Taeyong

“no aku hanya ambil xx hari ini” ucap Mark sambil melihat kesekitar, berharap tidak ada yang memperhatikan mereka.

“aku baru ingat”  ucap Kim Taeyong tiba-tiba dan membuat Mark terkejut.

“kenapa Yongie tidak datang hari ini?” tanyanya memandang Mark dengan wajah penasaran.

“dia sedang demam”  Mark berbohong. Ditangannya sudah tersedia sapu tangan yang diberinya obat bius.

Mengendap-endap dan boom! Dia sudah membius Kim Taeyong.

“cepatlah pa detektif! Tolong aku!”  ucap Mark saat melihat Jaehyun sudah datang.

“waah… sebentar!”  Jaehyun segera memegangi badan Kim Taeyong di sisi satunya. “apa itu sedative? Jika tidak benar akan ada efek samping nya”  ucap Jaehyun,

“jangan khawatir”
“ayo kita cepat pergi.. jika Siwon melihat. Selesai kita”  balas Mark sembari membopong Kim Taeyong menuruni tangga.

Namun perbuatan mereka terlihat oleh penjaga yang sedang beristirahat di sana.

“hey!! Kemana kau membawa nya?”  ucap penjaga itu menakutkan

“ah sial!”  umpat mereka berdua masih terus membopong Kim Taeyong menjauh.

“yang itu… cepat masuk” ucap Jaehyun menunjuk taksi yang sudah di pesan nya, mendorong badan pingsan Kim Taeyong masuk kedalam.

“masuk!”  perintah Jaehyun pada Mark

“aaargh!!! pa detektif!!”   Mark panik,

“jangan khawatir! Pergilah! bawa dia ketempat ku! Cepat!!”   Jaehyun memilih tinggal untuk menghadang para bodyguard yang sudah hampir sampai.

Taksi yang ditumpangi Mark pun bergegas pergi dari sana, seorang bodyguard mencoba menghubungi teman nya yang lain untuk mengejar taksi yang ditumpangi Mark, namun dihalangi oleh Jaehyun.

“argh!” saat salah satu tangan bodyguard itu di tahan.

“hey!”  ucap yang lainnya    “sialan.. siapa kau ini”  

Perkelahian terjadi, dengan tidak imbang. Namun setidaknya mereka tidak mengejar Mark.

TBC

Behave : Doesnt Love [JaeYong]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang