Aku gadis dengan rambut panjang berombak berwarna coklat terang, matanya yang hijau kebiruan, dan kulitnya yang putih bersih, tak tinggi tak juga pendek, menjadi salah satu dari para Glader di Glade. Setelah mengingat namaku, mimpi aneh itu terus menghantuiku. Siapa mereka? Apa ada kaitannya dengan terkurungnya kita semua disini? Dan apa itu WICKED?
Aku terbangun dari tidurku karena mimpi aneh itu datang lagi. Semua orang mengucapkan selamat mimpi indah kepadaku, tapi kenapa aku selalu mimpi aneh setiap hari. Aku bangun terlalu pagi, terlihat langit masih terlihat gelap. Aku tak ingin tidur kembali, takut jika mimpi itu datang lagi. Aku melihat sekeliling, terlihat anak lainnya masih tidur terlelap. Newt juga, ia terlihat lucu ketika tidur. Ada beberapa anak yang berjaga dengan mata setelah tertutup. Aku mengarahkan pandanganku ke kanan, terlihat Minho terduduk dengan baju Runner nya. Ia memang kapten Runner, aku tau itu. Tapi, semuanya masih tertidur. Aku kepikiran dengan perkataan Gally tadi malam. Apa benar aku harus minta maaf kepada Minho? Tapi ini semua salah Minho.
Aku menghembuskan nafasku sukar, "Ya, baiklah kalau begitu. Aku akan minta maaf ke Minho. Semoga ia tak memarahiku lagi." Kataku sambil berdiri dan berjalan ke arah Minho.
Agak canggung ketika melihat Minho dengan wajah kasarnya. Ia terlihat lelah, walau terlihat ditahannya. Aku dengan canggung memanggilnya, "Emm, hai Minho." Kataku. Minho pun menatapku.
"Kenapa kau kemari?" Tanyanya kasar.
"Emm, aku minta maaf atas kejadian semalam." Kataku. "Walau tak sepenuhnya kesalahanku."
"Ikhlas gak?" Tanya Minho.
"Ikhlas lah, lagipula Albi bilang kepadaku kalau seluruh penghuni Glader harus rukun." Kataku.
"Duduklah." Kata Minho.
Aku pun duduk disebelahnya, "Kenapa kau tidak tidur? Tidurlah walaupun sebentar." Kataku memberikan saran.
"Kenapa kau peduli padaku?" Tanya Minho.
Aku tersenyum tulus, "Kau tau Minho? Aku mengingat satu pepatah, 'Kita tak bisa hidup tanpa orang lain.' oleh karena itu aku peduli padamu. Mungkin suatu hari aku akan membutuhkan bantuanmu." Kataku.
"Aku heran denganmu." Kata Minho dengan wajah yang menatapku. "Jika kau marah, kau terlihat seperti setan. Jika kau manis seperti ini, kau terlihat seperti malaikat."
"Kau juga Minho." Kataku sambil tersenyum kecil. "Saat aku pertama melihatmu keluar dari Maze, aku berfikir kau orang yang sombong dan angkuh. Dan ternyata benar."
"Dari mana kau tau?" Tanya Minho.
"Dari wajahmu." Jawabku. "Kau akan pergi Maze kan? Dengan siapa?"
"Albi." Jawab Minho.
"Tapi, kata Newt hanya Runner yang bisa masuk kedalam Maze." Kataku. "Albi bukan Runner."
"Kini keadaannya berbeda, Albi ingin melacak jejak Ben sebelum matahari terbenam." Jawab Minho.
Tiba-tiba, Newt dan Albi datang menghampiri kami, "Hei, kalian." Sapa Newt.
Aku melambaikan tanganku. "Apa yang kalian lakukan berdua? Sudah baikan?" Tanya Newt.
Aku dan Minho hanya mengangguk, "Kau siap Minho?" Tanya Albi.
"Ya." Kata Minho sambik berdiri.
"Kalian ingin masuk Maze sekarang?" Tanyaku sambil berdiri.
"Ya." Jawab Albi. "Doakan kami, Greenie."
"Angelina." Kataku.
Albi pun tersenyum dan berjalan pergi menuju Maze. Aku dan Newt mengantar mereka. Sesampainya di depan Maze Albi dan Minho berpamitan, "Kami pergi dulu." Kata Albi. "Newt, jaga para penghuni Glade. Terutama Angelina. Aku mempercayaimu."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Maze Runner Girl
FantasíaDimana akuh? Siapa kalian? Dan apa ini? Kenapa aku tak mengingat apapun, selain namaku? Gadis cantik yang satu satunya terperangkap di Glade. Tak ada gadis lain selain dirinya. Gadis pemberani yang berpenampilan cantik, sesuai dengan namanya. Dan ia...