9

18 7 17
                                    

Tubuhku terhuyung ke belakang ketika tiba-tiba seorang memelukku dengan erat.

"Are you okay? "

Tiba-tiba nafasku tersegal-segal, aku kesusahan bernafas. Ini bukan karena pelukannya yang sangat erat.

Badanku bergemetar cukup hebat, pandangan kosong. Ingatan yang susah payahku lupakan berlomba-lomba hadir di kepalaku.

"Ra"

"Ra," panggil lagi seseorang sambil menepuk pelan.

Kisalan memori itu hadir kembali. Kejadian ketika SD dan SMA langsung berputar-putar di otakku. Nafasku makin tersegal-segal.

Aku terhenyak kaget ketika pipiku sedikit panas,ketika pipiku ditepuk pelan. Padahal hanya ditepuk pelan, tetapi rasanya sedikit panas, ini mungkin karena bekas tamparan tadi.

"Rafa, " air mataku lolos kembali.

"Iya ini Rafa iblis jelek, " jawabnya masih memandang wajahku.

Andai aku sedang kondisi yang baik-baik saja, pasti aku akan tertawa mendengar ucapannya.

"Rafa, bisa lepasin tangannya? " tersadar tangannya masih berada di pundakku, dia langsung melepaskannya dengan cepat.

"Maaf"

"Jangan pegang aku ya? "

Rafa melihatku dengan tatapan bingung, tapi dia hanya bisa menjawab, " iyaa ra"

"Jangan sentuh aku ya? " cicitku pelan.

"iyaa ra"

"Jangan peluk aku ya? "

Aku hanya tidak mau kejadian dulu terulang kembali. Bukannya aku tidak percaya olehnya, malah aku sangat percaya padanya. Aku hanya tidak mau sewaktu-waktu kepercayaanku dihancurkan oleh laki-laki di depannku ini. Dan aku tidak siap.

"Iya iya, yu aku anter pulang ke rumah kamu yu"

"gamau, " aku siap-siap ingin menangis lagi.

"Eh, eh iya iya ga pulang ke rumah kamu, " panik Rafa.

Dia menyodorkan ujung bajunya kepadaku, "pegang ra"

"Buat apa? "

"Pegang aja, mobil aku di depan sana. Jalannya cukup licin, nanti kamu keguling-guling di sini"

Aku memegang ujung bajunya sambil mengikuti langkah kakinya, "kita mau kemana? "

"Udah, ikut aja gausa bawel, " ucapnya singkat.

Aku hanya mendengus pelan mendengarnya.

......

Aku melihat rumah sangat besar di depannku. Indah sekali.

"Ini rumah kamu, Raf? "

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ini rumah kamu, Raf? "

"Bukan"

"Terus rumah siapa?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 12, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kematian yang diharapkanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang