Perpisahan

58 8 0
                                    

Happy eid Mubarak semuanya. mohon maaf lahir dan batin ya. mohon maaf jika ais ada Pernah melakukan kesalahan yang di sengaja maupun tidak di sengaja🙏🏻😄.

ais juga mau ngingatin jgn lupa follow akun Instagram ais @aishhazaa dan @haiiniaisha

happy reading all

*****


Mata David terbuka perlahan, laki laki itu melirik jam di dinding. ternyata jam masih menunjukkan pukul dua dini hari. Laki laki itu memilih turun dari ranjang dan menuju ke arah Balkon hotel. suasana malam hari kota jakarta terasa sangat sepi. hanya ada beberapa kendaraan yang berlalu lalang. dia melirik ke arah jari manis nya, Cincin Logam dengan balutan berlian sebagai pemanis serta ukiran Insial ZAD disana nampak sangat cantik di jari laki laki itu. lama David menatap jarinya sampai matanya beralih ke dalam kamar, menatap sosok perempuan cantik yang tertidur lelap.

Seperti terhipnotis David berjalan menuju Istrinya. dia menatap lama perempuan yang baru saja menjadi bagian dari dirinya. Tangannya dengan lancang mengelus halus pucuk kepala gadis itu. Sang empu yang di elus hanya mengeliiat namun dengan enggan untuk membuka mata. David tersenyum, dia menatap jemari gadis itu. disana sama dengan dirinya ada sebuah cincin dengan ukiran insial DAS yang nampak serasi dengan cincin nya. cincin yang menandakan bahwa mereka telah terikat, terikat agama maupun negara. Lama David memandangi wajah perempuan itu. David masih tak menyangka Bahwa dirinya sekarang adalah seorang kepala keluarga, dan perempuan di hadapannya ini adalah tanggungannya.

Dengan masih mengelus pucuk kepala Zia. David berucap. "Mau gimanapun cara kita bisa menikah, tapi gue akan selalu mencoba untuk menyaingi lo seperti gue menyayangi keluarga gue sendiri. dan lo sekarang adalah bagian dari itu." Setelah mengatakan itu. David memilih untuk kembali tidur. mengingat besok adalah kepulangan orang tua Zia ke bandung. jadi David harus bangun lebih awal untuk mengantarkan mertuanya itu.

*****

Malam sudah berganti ke pagi hari. pagi ini Zia dan David sudah berada di Bandara Internasional Soekarno Hatta. Hari ini kedua orang tua Zia harus kembali pulang ke Bandung. mengingat besok kedua orang tua-nya harus pergi ke Singapura untuk menyelesaikan beberapa projek perusahaan. Zia, Gadis itu tengah menangis dalam dekapan sang Ayah. Isakan kecil dapat terdengar di indra pendengaran David.

"Sayang.. Jangan menangis nak. tangisanmu membuat hati ayah sakit." Lirih Daniel. sungguh tangisan putrinya itu mampu membuat hati Daniel terluka. Sedari kecil Daniel sangat jarang mendengar sang putri menangis, terakhir kali Daniel mendengar putrinya menangis saat Zia berada di bangku akhir SMP. saat itu hati Daniel hancur mengetahui sebab sang putri menangis. putrinya di khianati. Sekarang Daniel harus mendengar kembali suara tangisan sang putri karena perpisahan mereka.

Daniel menangkup wajah putri nya. memberi ciuman pada pipi sang putri. "Putri Ayah. Zia gak boleh nangis ya nak?. Ayah pergi untuk mengurus pekerjaan. kita setiap hari bisa vidio call kan." ucap Daniel sambil tersenyum hangat. " Sekarang tanggung jawab Ayah udah di pegang sama suami kamu. jadi Zia gak harus bersedih kan? Zia harus happy Ayah sama bunda pergi buat Zia. katanya Zia mau jadi sarjana dokter yang lulus dari universitas Padjadjaran, jadi Zia gak boleh sedih. ini juga keputusan Zia kan, sayang." Ucap Daniel dengan lembut. Zia mendengar itu kembali menangis.

Daniel kembali menenangkan sang putri. hal ini bukan pertama kali mereka hidup berjauhan. tapi Ini memang sangat berat untuk keluarga Zia. setelah merasa tangisan sang putri reda. Daniel kembali memeluk sang putri. setelah itu Zia memeluk sang bunda."Zia putrinya Bunda. gak boleh sedih ya nak. Bunda sama Ayah janji sama Zia, bakal kembali di waktu cepat ya. Zia doain pekerjaan ayah disana cepat selesai. agar kami bisa segera pulang." tutur Zaskia dengan lembut. Zia hanya mengangguk. mulutnya rasanya tak bisa mengeluarkan apa apa. hatinya masih tak rela akan berjauhan dari kedua orang tuanya. Zia memeluk sang bunda lama, sebelum dia akan sangat merindukan pelukan bundanya itu. setelah berpamitan dengan semua orang yang mengantarnya.

5 Bulan Untuk PamitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang