Zia dan Rahasianya

35 7 0
                                    

Halo gayss. Terkait kabar yang sedang beredar akhir akhir ini, aku sebagai penulis cerita 5 BUP. memutuskan untuk tidak memunculkan face claim David dan Zia seperti yang kalian tahu bahwa agensi dari kedua Visual itu pro pada Isriwil . Dengan berat hati mungkin ini akan sampai dengan kurang waktu yang tak bisa di tentukan (sekiranya hingga keadaan yang membaik). terimakasih atas perhatian nya semua🙏🏻
#alleyesonrafah🇵🇸

*****

Zia Tiba di bangunan yang sudah lama ia tak kunjungi. perempuan itu memandang lama Markas utama Dari BlackCarlos. Zia berjalan kearah pintu masuk.

"Belum datang sepertinya." Ucap Zia saat mendapati Markas masih terkunci. Zia meronggoh sakunya mencari dompet untuk mengambil kartu akses miliknya agar bisa mengakses masuk kedalam markas itu.

Zia menempelkan kartu itu, tak lama pintu terbuka. "Gak di ganti pola nya." Katanya. lalu Perempuan itu menulusuri masuk kesana, tak banyak yang berubah, hanya markas ini terlihat seperti tak terurus saja.

Setelah puas menelusuri Lantai satu Zia berjalan ke atas, memasuki ruangan utama dari Markas ini. disana masih sama, tak ada yang berubah bahkan letak furniture tak ada yang berubah. Zia menatap Foto yang Masih terpanjang dengan Rapi di dalam ruangan itu, ada dirinya di dalam Foto tersebut, tak terasa Zia tersenyum hangat mengingat kembali masa itu.

Zia duduk untuk menunggu kedatangan Anak BlackCarlos, Zia yakin mereka sekarang tengah dalam perjalanan kemari. Tak berselang lama terdengar suara ribut dari arah lantai satu.

"REN KAYAKNYA DISINI HOROR DEH, MASA PINTU NYA KEBUKA SENDIRI." Teriak heboh Raka. Jujur Raka itu penakut, hal seperti ini aja pasti akan di kaitkan dengan mistis

"Tolol enggak lah. ini kayaknya kita dimaling deh." Kata Abian. Varen sampai bingung dia sudah pusing karna kalah malah anak anak buahnya kelakuannya gak ketebak.

"Kalau kemalingan mah udah di curi itu Televisi." Sahut Jasir.

"Diam! mungkin Haikal lupa ngunci pintu. udahlah gue capek jangan bikin gue malah jadi emosi lagi!" Kata Varen lalu berjalan ke atas. dia ingin merebahkan tubuhnya, rasanya energi nya saat ini sudah terkuras habis.

"Yee Sensi, mentang mentang kalah." sensi Abian..

"Mulut lo, di dengar Varen apa gak habis kita malam ini." Timpal Jasir.

"Habisnya sih sensi. Kal memang lo lupa kunci pintu tadi?." Tanya Abian pada Haikal yang sedari tadi diam.

"Nah masalah nya itu, gue lupa udah ngunci apa belom."

"Yee Aneh luu. tapi masa iya ada han-" Ucapan Abian terputus saat mendengar jeritan dari Arah raung utama.

"LAH ITU VAREN KENAPA WOY." Kata Jasir kemudian mereka segera menyusul sang ketua keatas untuk mengecek keadaan.

"WOII LO NGAPA TERIAK ANJIR" Haikal mengguncang Badan Varen yang seperti terkapar di depan Ruangan

"Lo liat Hantu yaa. KAN BENER MARKAS INI UDAH HOROR." Raka menyahut, dan sekarang cowok itu tengah mendusel ke arah Abian

"Zi.. Zia COYT" Kata Jasir saat melihat Zia yang tengah tertidur di Shofa.

"Anjir ini hantunya nyamar jadi Zia kah?." Abian berucap. takut takut Hantu yang menyerupai Zia

Varen Berdiri dari posisi nya, dia berjalan mendekat untuk memastikan Apa benar itu Zia, dia mulai menepuk lengan Zia.

"Hmptttt HAHAHA" Zia tak kuasa untuk tak tertawa, mendengar kepanikan di antara teman temannya itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 20 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

5 Bulan Untuk PamitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang