PtL (02)

1.1K 160 25
                                    

"Jerman? Tunggu sebentar, berapa hari?"

"Sepekan."

"Dan kau akan menjadi  wanita lajang dalam waktu sepekan."

"Kau gila."

Tiga dara itu tampak menikmati obrolan ringan mereka. Ditemani oleh view hotel yang indah dan beberapa kudapan.

Butuh waktu dua hari sampai Jennie akhirnya bisa bertemu dengan teman sejawatnya--Jisoo dan Lisa-- yang selama ini sama-sama sibuk dengan karir masing-masing.

Jisoo yang baru saja lulus strata 1 bidang Psikologi dan Lisa yang barusaja menyelesaikan masa trainee nya sebagai model. Setelah memaksakan diri untuk mengosongkan jadwal, akhirnya mereka bertiga dapat berkumpul kembali.

Lisa adalah yang paling bar-bar di antara mereka. Terkadang suka kelewatan saat bicara tetapi sesungguhnya dia gadis yang manis. Jadi Jennie sama sekali tidak keberatan saat dirinya di goda sedemikian rupa.

"Urusan bisnis?" Tanya Jisoo, tengah santai mencicipi kudapan di hadapannya.

Jennie mengangguk sambil mengerucutkan bibir, "ada masalah dengan tendernya. Mereka tiba-tiba memutuskan kontrak secara sepihak."

"Pasti ada yang mencurangi." Komentar Lisa.

"Jimin juga berpendapat demikian."

"Ngomong-ngomong, sudah berapa tahun kau menikah?"

"Empat tahun."

"Dan sudah berapa tahun kau sendirian?" Lisa melempar pertanyaan yang membuat air muka Jisoo berubah keruh. Gadis eksotik itu lantas terkekeh.

"Kupikir kau masih berkencan dengan pemuda itu. Eh.. siapa namanya aku lupa?"

"Kim Jun Myeon!" Tebak Lisa begitu keras. Sukses membuat Jisoo kehilangan selera dan membanting garpu di atas meja keras-keras.

"Ah, ya. Dia! Dari fakultas kedokteran seingatku, ya?" Kata Jennie berusaha mengingat-ingat. "Kenapa kalian putus?"

Lisa dan Jennie menaruh atensi sepenuhnya pada Jisoo yang mendadak menjadi tokoh utama dalam pertemuan ini. Semua orang penasaran dengan alasan keduanya putus. Sebab, Jun Myeon tampak seperti pemuda yang baik, manis, dan lemah lembut. Kabar putusnya Jisoo dan Jun Myeon menjadi kabar duka bagia dua sahabatnya itu. Dan sampai saat ini Jisoo menolak menceritakan alasannya.

"Percuma, dia tidak akan menceritakannya." Seloroh Lisa, "Seperti biasa, Jisoo sangat tertutup soal masalah pribadinya. Tidak seperti kita yang secara blak-blakan saling berbagi untuk melepas pengap di dada."

Salah, batin Jennie.

Nyatanya hingga detik ini Jennie tak berani mengutarakan perasaannya yang sesungguhnya. Tentang rahasia terbesarnya. Yang tak sepenuhnya bisa dijadikan bahan bercandaan atau gosip semata. Lantaran kini status Jennie yang berbeda.

Akankah Jisoo dan Lisa menertawainya jika Jennie menceritakan soal mimpinya? Atau justru akan mengatainya sebagai wanita tak setia?

Jennie menggelengkan kepala. Kemungkinan buruk yang mungkin terjadi adalah Jisoo dan Lisa yang justru menjauhinya. Ia tidak siap. Jadi ia mencoba mengalihakn pikirannya dengan ikut menimpali.

"Menurutku kalian pasangan yang serasi. Dewi dari fakultas Psikologi dan Dewa dari fakultas Kedokteran. Ya Ampun, akan terjadi sebuah momen bersejarah kalau saja kalian menikah."

"Benar-benar. Aku bisa telpon Ailee atau Gummy untuk menyanyi di acara pernikahan kalian nanti."

Jisoo dan Jennie sontak membulatkan mata. Sementara Lisa berlagak sok setelah mengakui bahwa dirinya mengenal dua penyanyi papan atas tersebut.

Permission to Love (21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang