WEDDING CONTRACT [VSOO]

-29- 행복과 재앙 [Bahagia dan Bencana]

xxxxx

Jisoo terbangun dari tidurnya, ia melihat suaminya yang tertidur pulas. Dirinya menyingkap selimutnya dan pergi menuju dapur.

Jisoo terbangun karena dirinya merasa lapar, ia mencari sesuatu yang bisa di makan dan ia melihat kue yang kemarin ia beli.

"Tapi aku ingin tteobokki." Gumamnya.

.
.

Taehyung meraba-raba di sampingnya dan tak ada Jisoo disana. Kemudian ia langsung terbangun untuk mencari istri nya takut terjadi sesuatu padanya.

"Jisoo."

Ia melihat wanita itu berada di dapur.

"Sayang kenapa kau disini?"

"Aku lapar."

"Bukankah kue kemarin belum kau makan?"

"Aku tidak mau itu."

"Kau ingin apa, biar ku buatkan?"

"Tteobokki yang waktu itu kita makan."

"Tteobokki?"

Jisoo mengangguk.

Taehyung melihat jam di dinding menunjukkan pukul 1 malam. Sudah tengah malam pasti toko itu sudah tutup.

"Kau makan kue itu saja ya, sepertinya tokonya sudah tutup."

"Tidak mau. Aku mau tteobokki yang kita makan waktu itu."

Taehyung merasa sepertinya Jisoo sedang ngidam sekarang.

"Aku akan membelinya tapi kau tunggu disini."

"Ikut." Jisoo mulai bersikap manja kepada Taehyung.

"Tidak boleh. Angin malam sangat tak baik untuk ibu hamil." Cegahnya

"Aku ingin ikut." Mohonnya lagi.

"Ikuti ucapan ku arra?"

Jisoo pun akhirnya menurut dan menunggu Taehyung.

.
.

Pria itu menaiki mobilnya agar cepat sampai dan ia bersyukur bahwa tempat tteobokki itu masih buka, tapi sepertinya pemilik toko akan menutup jualannya.

"Permisi ahjussi."

"Ada apa?" Jawabnya ramah.

"Apa ada tteobokki yang tersisa?"

"Tteobokki nya masih ada tapi untuk kuahnya sudah habis."

"Saya mohon istri saya sedang mengidam. Ia ingin sekali tteobokki ini."

Paman tersebut berpikir sejenak.

Taehyung berharap paman itu mau membuatnya.

"Baiklah saya buatkan untuk istri anda."