|-Lima-|

242 43 2
                                    

Hati-hati sama Typo:>

Happy reading!!🌸🌸
______________________

"Salam Yang Mulia, semoga anda selalu sehat dan bisa menjadi pemimpin yang baik." Rosè mengangguk santai sebelum duduk dikursi kebesarannya.

"Langsung pada intinya, ada masalah?" salah seorang penjahat yang Rosè ketahui bernama Daniel maju, jika tidak salah ingat pria itu termasuk salah satu asistennya.

"Ini laporan selama anda tidak ada dalam kelompok, kami tidak mengganti pemimpin karena merasa hanya anda yang pantas." Rosè menerima laporan itu lalu membolak balikkannya.

Netranya menangkap sesuatu yang membuatnya tertarik.

"Apa kekaisaran sedang mengincar sesuatu?" Daniel langsung mengangguk.

"Dari informasi yang kita terima, kekaisaran mengosongkan satu desa dan memindahkan penduduknya ke daerah lain. Sepertinya mengincar sesuatu yang ada dibawah desa itu, kabarnya banyak emas atau permata tersimpan disana." Rosè mengernyitkan dahinya.

Jika hanya emas atau permata, kekaisaran tidak mungkin melakukan hal ini, pasti ada sesuatu yang menakjubkan disana.

"Baiklah, kita rebut desa ini. Aku akan membawa kalian bertiga, yang lain tidak perlu menutupi kasus ini." dia menatap ketiga saudarinya yang berdiri tegak disampingnya.

"Baik Yang Mulia, sesuai perintah anda." ucap mereka serempak.

Bagus, dengan begini kekaisaran pasti akan terpancing. Rosè ingin lihat orang macam apa yang akan dikirim Kaisar, atau bisa Rosè sebut... Ayahnya?

|
.
|
.
|

"Yang Mulia Baginda Kaisar!! Yang Mulia!"

Seorang pengawal berlari dengan terburu-buru mendekati orang yang sedang berbicara dengan lima orang yang lain.

"Dimana kesopananmu? Tidak melihat ada tamu disini?" Kaisar itu menatap tajam kearah pengawalnya membuatnya berkeringat dingin.

"M-maafkan saya Baginda, tapi ini mengenai desa yang anda ingin ratakan itu." pengawal itu menunduk dalam, tidak berani menatap penguasa kekaisaran di depannya.

"Ada apa?" dia masih bisa bersikap santai, mungkin ada masalah tentang prosesnya atau apa.

"A-ada yang menyerang para penjaga disana dan mengambil alih desa itu, sekarang mereka dalam proses akan menghancurkan desa itu." sang Kaisar langsung menggeram marah.

"Dan ini surat titipan mereka." dia menyerahkan surat itu kepada Kaisar.

Buru-buru Kaisar membukanya dan membaca isi surat itu.

Terima kasih sudah memberikan sesuatu yang berharga, Ayah.

Dia langsung meremat surat di tangannya geram. Dia tau ketiga Putrinya itu selalu membuat kekacauan, tapi kenapa harus desa yang sudah dia incar?! Apa mereka tidak mengerti itu adalah desa yang sudah lama dia incar?!

"Kalian! Tangkap dan bawa salah satu Putri yang membuat kekacauan di desa itu, Felix jika kau bisa menghentikan kakakmu aku akan memberikan hadiah besar." Felix Khatxi, satu-satunya Pangeran kekaisaran dan si bungsu yang lahir saat Rosè masih dipenjara.

Dia tersenyum lalu membungkuk, "Baik, Ayah."

__ . __ . __

"Bagaimana dengan arah mata anginnya? Kau sudah mengaturnya, kan? Kita tidak bisa membuat kerusakan berlebih." Jisoo berbicara dengan Lisa sekarang.

The First PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang