|-Sebelas-|

169 32 3
                                    

Hati-hati sama Typo:>

Happy Reading!!🌸🌸
_____________________

"Wah! Kamarnya luas sekali!!" Junkyu dengan semangat berlari mengelilingi kamar yang akan dipakainya.

"Kau menyukainya?" tanya Rosé sambil menyejajarkan tinggi mereka.

"Tentu saja! Kamar ini sangat besar, seperti yang ada dalam buku cerita!" Rosè mengangguk puas.

"Kalau begitu aku akan membereskan barang-barangku dulu. Kau juga harus membereskan barang-barangmu, para pelayan akan membantumu." Junkyu langsung memberikan hormat pada Rosé.

"Baik, kakak Putri pertama!" ujarnya dengan setengah bercanda, Rosé yang mendengarnya tersenyum tipis lalu mengusak rambutnya pelan.

|
.
|
.
|

"Di mana Junkyu? Dia tidak ikut berjalan-jalan? Padahal aku bisa mengantarnya keliling istana." Lisa celingukan mencari keberadaan bocah itu.

"Tidur, jangan mengganggunya." balas Rosé singkat.

"Ah, sayang sekali... Padahal aku sudah berdandan cantik begini." sungutnya sembari menatap penampilannya sekarang yang sangat mewah.

"Tenang saja Lisa, walaupun kau berdandan serba mewah begini kau tetap jelek seperti biasa kok." cerca Jisoo santai seperti tidak ada beban. Ditambah dengan senyum tak berdosanya.

"Entah aku harus memukulnya atau menamparnya, yang manapun itu aku juga tetap tidak bisa melakukannya." gumam Lisa kesal.

Jisoo terkekeh melihatnya, atensinya teralih ke Rosé. Dia memilih berjalan beriringan disamping Rosé yang sedari tadi mengabaikan perdebatan mereka.

"Kakak, bagaimana jika aku mengantar kakak berkeliling? Ada banyak hal yang berubah selama kakak pergi, bahkan ada kebun mawar juga. Bagaimana?" Rosé mengangguk membuat Jisoo tersenyum lebih lebar.

"Sebelah sini!" dia menarik tangan kakaknya untuk menunjukkan jalan.

"Ck, menjilat." Jennie menatap malas kearah Jisoo, jelas sekali kakak keduanya itu ingin diperhatikan oleh kakak pertamanya.

"Iri?" goda Lisa saat melihat wajah masam Jennie.

"Tidak." balasnya singkat dan langsung pergi menyusul Rosé dan Jisoo tadi.

"Lihat? Bukankah mawarnya sangat indah, kak?" Jisoo tersenyum lebar memberitahu.

Rosé menyentuh mawar itu lalu tersenyum tipis, dia mengangguk setuju. "Siapa yang menanamnya?"

"Kami!" ucap ketiga adiknya serempak.

Rosé menepuk kepala ketiga adiknya pelan, "Terima kasih."

Jennie yang biasanya julid terdiam seribu kata. Kakaknya ini menepuk kepalanya? Kakaknya?! Apa keajaiban dunia kedelapan baru saja ditemukan?

Lisa sudah tersenyum selebar yang dia bisa. Apa hari ini keberuntungan sedang berada dipihaknya?

Jisoo langsung menggandeng lengan kakaknya. "Ini hanya mawar merah! Kami menanam lebih banyak jenis mawar untuk kakak!"

Hanya untuk hari ini dia akan nekat begini. Ini kesempatan langka untuk memperbaiki hubungan mereka dengan kakak pertamanya, dan jika beruntung.. Mungkin kakaknya akan kembali ke kekaisaran!

Dia tau, Kaisar sebenarnya hanya ingin dekat dengan anak sulungnya. Tapi karena suatu hal Rosé sangat membenci kekaisaran. Ya, suatu hal itu sebenarnya... Karena kaisar membunuh mantan kekasihnya. Kekasih yang sangat kakaknya cintai, tiada ditangan Kaisar.

The First PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang